05| Anak manis

247 32 0
                                    

"Sekolah ini dibangun oleh yayasan glory, yaitu SMA swasta kehormatan baru. Meskipun dari luar tampak seperti sekolah biasa, namun nyatanya, tujuan sekolah ini adalah.... Pelatihan untuk killer, yang tentunya menjalankan 'kelas intensif killer' secara diam-diam." Inner (name) didalam hati mengingat perkataan supirnya saat mengantarkannya ke sekolah tadi.

(Name) Menaruh jari telunjuk dan ibu jarinya didagu, mengapit dagunya dan memasang ekspresi serius, "Itu berarti aku harus masuk 'kelas intensif killer'." Lanjut (name) didalam hati.

Seseorang menepuk pundak (name), membuatnya berjingkrak kecil, "Hi, (Name), Ayo kita harus ke aula." Ucap seorang siswi sambil tersenyum dengan sekelompok gadis dibelakangnya.

(Name) Mengangguk kecil, "Baiklah." (name) bangkit dari duduknya dan bergabung bersama sekelompok para gadis itu.

Di koridor mereka sibuk melemparkan canda tawa, sedangkan (name) hanya memperhatikan interaksi mereka sambil sesekali tersenyum, ia merasa asing dengan suasana hangat di SMA ini yang sangat jauh dengan apa yang diceritakan supirnya tadi pagi.

"Wow, rambutmu benar-benar lembut dan bersinar~ kau salon dimana?" Salah satu gadis mendekat sambil memainkan sehelai rambut (name).

(Name) Menoleh kesamping, "Aku tidak pergi ke salon manapun." Jawab (name) dan dijawab 'wow' oleh gadis itu.

Keheningan melanda, namun tiba-tiba salah satu gadis membuka suara, "Ku dengar juga ada murid pindahan lagi. Rumor nya dia sangat tampan lho!"

"Ah lelaki itu. Aku juga tau, saat dikoridor tadi pagi pun aku tak sengaja bertemu dengannya. Dan itu bukan rumor, tapi kenyataan!" Jawab gadis yang lain dengan heboh, membuat gadis-gadis itu cekikikan dan menjadi berisik membahas ciri-ciri lelaki itu, sementara (name) hanya diam tak menibrung pembicaraan mereka karna merasa tak tertarik.

Beberapa detik kemudian, akhirnya mereka tiba di aula yang sudah dipadati oleh siswa-siswi lainnya.

Perlombaan tari nasional ke-14.
Penghargaan kreasi Balet wanita untuk SMA.

Begitulah tulisan diatas panggung sana. (Name) Memperhatikan ruangan aula itu, dan mengamati wajah-wajah siswa-siswi yang mungkin sosok dari salah satu target ayahnya.

Iris mata coklatnya berhenti mengamati sekitar dan beralih mengamati seorang lelaki yang berjalan hendak naik keatas panggung, salah satu alis (name) terangkat satu. Bingung dengan tindakan apa yang akan dilakukan lelaki itu yang padahal bukan anggota balet.

"Tess- aa, aa-" Suara dari arah mikrofon membuat pandangan seluruh siswa-siswi mengarah kearah lelaki yang berdiri dibelakang mikrofon itu.

"Apa ini?"

"Dia ngapain?" Desas-desus bisik-bisik para siswa yang heran dengan tindakan lelaki itu.

"Aku Kim sun-gu, murid yang baru saja pindah sekolah hari ini. Hobiku adalah bertarung, keahlian ku juga bertarung. Selain itu... Aku seorang killer." Ucap sun-gu di mikrofon dengan tampang percaya diri dan seringai yang terbentuk di wajah tampannya.

Semua siswa-siswi dan guru-guru pun yang mendengar nya terkejut, bahkan (name) sekalipun terkejut mendengar pengakuan lelaki bernama Kim Sun-gu itu.

"Sialan, itu lelaki yang memanggilku 'nak!" Ucap (name) didalam hati, amarahnya yang sudah padam malah berkobar lagi setelah melihat wajah lelaki itu.

Mata merah Sun-gu lalu mengarah kearah kaca yang terdapat beberapa orang yang mengawasinya dengan ekspresi yang berbeda-beda.

Hening sesaat, namun bisik-bisik kembali terdengar, "Killer? Cita-citanya." killer?"

"Oh, aku melupakan satu hal. Aku, akan jadi murid killer yang paling pandai belajar. Mohon kerjasama nya, ya." Ucap sun-gu kembali di mikrofon.

(Name) Lalu menatap kearah mata sun-gu terarah, dan membelalakkan matanya saat melihat sekelompok siswa dan satu siswi mengawasi mereka dari atas sana.

Oh, Who Is She? [Killer Peter X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang