01| Keegoisan manusia hewan

465 48 1
                                    

Bau darah tercium dimana-mana,

Mengalir bak sungai tenang yang berair darah,

Manusia normal berlari berbondong-bondong dengan tergesa-gesa,

Tak mempedulikan sanak keluarga mereka yang tertinggal,

Manusia normal hanya mempercayai instingnya di situasi ini,

Situasi pertumpahan darah,

Akibat kekejian manusia hewan yang membuas mencabik-cabik para manusia normal yang tak berdosa,

"DILUAR TIDAK AMAN NONA!" Pekik sang butler pada sang majikan yang masih asyik bermain dipekarangan mansion nya.

Sang nona tak mendengarkan pekikan khawatir butler yang kini berdiri dengan keringat dingin di ambang pintu besar, tak berani melangkah selangkah pun keluar dari mansion yang menurutnya aman.

Sang nona kecil berumur enam tahun yang tak mengerti dengan pertumpahan darah dibalik gerbang besarnya itu mengerutkan keningnya penasaran, lantas sang nona melangkahkan kaki kaki mungilnya mendekati gerbang yang menjulang tinggi di depan sana.

Mengintip dari balik gerbang besar yang menghalanginya dari dunia luar yang keji.

Kota penuh kriminal disinggahi oleh putri tunggal Hirano.

Nama yang tak asing lagi di telinga panas para narapidana kriminal,

Yakuza Hirano

Pemimpin pasukan gelap bawah tanah kriminal jepang.

Kota New York.

Butler yang gemetaran tak karuan menjadi sesak nafas melihat nona mudanya berlari dengan penasaran ke gerbang besar, "kenapa aku hanya mematung? Bagaimana jika nona trauma setelah melihat keluar gerbang? Aku... Aku akan mati." Inner sang butler khawatir setengah mati.

Khawatir bukan pada sang nona,

Tapi pada nyawanya yang terancam.

Dengan cepat butler itu berlari kearah nona mudanya, saat mendengar pekikan dan derap banyak langkah kaki yang berlarian tergesa-gesa.

Diangkatnya tubuh mungil sang nona dan membawanya lari ke tempat teraman, dikuncinya pintu besar megah mansion tuan besarnya dan berlindung disana.

Manusia normal yang berlari ketakutan berbelok kearah gerbang besar,

Mereka saling berdesak-desakan dan dorong satu sama lain,

Memohon-mohon pada gerbang agar terbuka,

Insting mereka menjadi buas,

Gerbang yang terkunci kencang itu,

Didobrak oleh puluhan manusia normal,

Yang akan berubah menjadi manusia hewan.

"MINGGIR KAU! KAU MEMPERSULIT DAN MEMPERLAMBAT KAMI SEMUA!" Tunjuk sang kepala daerah pada seorang wanita yang menggendong dua buah hatinya yang masih bayi.

"DIA SUDAH MATI! DASAR WANITA GILA!" Rutuk sang pria berkepala plontos pada wanita yang sama.

Wanita itu memasang ekspresi kesal, dan pupil matanya melebar disekitar kantung matanya yang menghitam.

"JANGAN BERBICARA SEMBARANGAN, BAYIKU AKAN SEDIH KARNA KAU!" Wanita itu berteriak histeris, dan mulai menyerang kepala daerah dan kepala plontos dengan kukunya yang bercakar.

Oh, Who Is She? [Killer Peter X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang