1 : Kesedihan Sunset ⛅️

14 2 1
                                    

Seli mengangkat tangannya, konsentrasi penuh. Tidak terjadi apa - apa.
Seli mendengus, tidak sabaran
menunggu kekuatannya kembali.

Dia menatap lamat langit kamarnya. Terdiam. Sejak tadi dia berusaha mengusir pikiran buruknya agar tidak terlalu stress.

Namun, nihil.

Dia masih terus memikirkan Raib.
Memikirkan kejadian matahari minor.

Dan, tentang ayah angkat Raib yang meninggal.

Seli ingin sekali menemui Raib,
memeluknya, menenangkannya. Dia. Sangat. Ingin. Namun, situasi tidak mendukung. Tubuhnya yang tidak fit karena teknik masa depan itu, juga karena dia belum siap menemui Raib. Sebelum mereka balik, Raib sama sekali bisu didekatnya, bahkan sama sekali tidak menatapnya. Dia tau Raib marah, atau masih sedih.

Sudut mata Seli bertumpuk air mata.
Dia ingin sekali memeluk Raib, memberitahu apa yang terjadi, memberitahu rahasia Tazk, alasan dia memilihnya. Tapi dia bukanlah orang yang mudah mengikari janji.
Tapi juga, dia tidak tega membiarkan Raib tenggelam dalam kehilangan, kesedihan sendirian. Dia sangat ingin menenangkan sahabatnya.

Seli mengusap matanya. Menyeka pipi.

Dia menyalahkan dirinya, seandainya
dia lebih awal memberitahu Raib, seandainya dia bisa menyelesaikan masalah dengan mudah seperti Ali.

Seandainya.

Karenanya, persahabatan mereka menjadi renggang.

Dialah penyebabnya.

Seli meringkuk di kasurnya, menangis dalam sunyi.

***

Tibalah saatnya dia masuk sekolah.

Seli menghembuskan napasnya dengan getar.

Bukan karena hari pertamanya di kelas 12, tetapi, karena Raib.

Dia akan bertemu dengan Raib.

Sebelumnya, dia sudah mencoba menjenguk rumahnya. Namun kata bibirnya Raib sedang pergi. Dia juga sudah coba menghubunginya, nihil, tidak pernah dijawab.

Apa mungkin sekarang? Gumamnya
dalam hati. Tidak. Dia langsung menggelengkan kepala.

Jangan. Jangan sekarang.

Beberapa murid terlihat sedang didalam kelas. Beberapanya langsung menghampiri Seli, menanyai kabarnya, dan menyapanya.

"Hai Seli!"

Seli tersentak, mengenal suara itu.

April. Dia sedang berada di tempat
Johan. April memberi kode kepadanya untuk mendekat.
"Senang kita bisa sekelas," April tersenyum, "Ada murid yang minta dipindahkan. Alhasil, aku ditukar kesini."

"Siapa?" Johan menimpali.
"Siapa apa?"
"Siapa yang nanya?"

April menyengir kesal, mencubit lengan Johan. Johan mengaduh tertahan--cubitannya terlalu keras.

Seli terdiam. Fakta bahwa April sekelas dengannya, juga bingung karena sejak kapan mereka berdua dekat?

Dan dia juga terdiam,
karena merasa deja vu.

"Bagaimana kondisi Sel?" April kembali menoleh.
"B-baik. Aku sudah sehat. Terimakasih
telah menanyakanku." Seli menjawab.
"Syukurlah. Tentang pelajaran, jangan
sungkan tanyakan ke kami. Kami siap membantu."
Johan mengangguk--menyetujuinya.

Sebelum Seli mulai bertanya, seseorang datang ke kelas. Membuat Seli mematung.

Raib.

"Hai Ra!" April menyapanya.
Raib menoleh, mengangguk.

Seketika terdiam beberapa detik saat dia melihat Seli.

Raib langsung menuju tempat duduknya yang paling belakang.
Johan dan April saling lirik. Menyadari  ada yang ganjil.
"Ah itu Sel, kalian tidak bisa duduk
berdua. Soalnya semua tempat duduk sudah diambil, waktu itu tinggal tempat disampingku dan disamping Talia." Ucap April.
"Atau bagaimana kalau kalian duduk
ditempatku. Biar aku sama Talia. Gimana? Biar Raib tidak keberatan dengan Talia karena sudah ada kamu."

Seli langsung menggeleng.

Ide buruk.

"Tidak apa April. Tidak usah."

April menatapnya.

"Baiklah kalau begitu, duduk sama aku
yuk!" April tersenyum lebar, "aku selalu ingin duduk denganmu sebenarnya."
Seli membalas senyuman, ikut
mengangguk.

Bel masuk terdengar, memutuskan segala pertemuan. Para murid langsung memasuki kelas, menduduki bangku masing - masing.

April sempat menoleh ke Johan.
Johan menangkapnya. Mereka berdua
saling tatap sejenak.

Kali ini, tugas Miss Selena telah
muncul didepan mata mereka.

-----------------------------------
AHAHAHAHA SUPRIS

Maafkeun btw mendadak hilang, sibuk sekul :(
Btw harusnya ini lebih panjang--ada partnya Ali cuman di device lain >:(
Nnti I'll post amiinin aj

(Bagi yg bru disini, klo mw tw how Johan n April bisa akrab bisa diliat di cerita yg satu lagi)
Oh wait untuk sementara I'll updates tiap 2 minggu so see u next 2 weeks byee

Aldebaran AUWhere stories live. Discover now