EMPAT

66 3 0
                                    

Mike berjalan muram sedari ia turun dari mobilnya menuju puncak teratas gedung perusahaanya. Perusahaan yang ia pimpin sejak ia keluar dari komunitas mengajar 6 tahun yang lalu. Mood-nya sangat buruk hari ini. Gairah dan amarahnya belum di salurkan dan laki-laki itu uapkan dengan tuntas.
Lila yang merupakan pembantu dan budaknya mendapatkan 'bulanannya' membuat Mike lagi-lagi melayangkan tangannya keras di pipi Lila. Bagaimana tidak ia telah mati penasaran dan terbakar akan tubuh gadis itu yang begitu menggoda dan mengkilat eksotis. Tapi gairahnya tidak bisa di tumpahkan dan salurkan pada wanita itu, membuat kepalanya sangat sakit selama hampir lima hari berlalu.

"Selamat pagi, Tuan."sapaan penuh puja dan hormat selalu di agungkan pada Mike, sejak laki-laki  itu berpijak di langkah pertama gedung perusahaan yang yang merupakan perusaahn nomor satu di kotanya Mataram Food, yang menyediakan dan memproduksi berbagai jenis makanan-makanan pokok maupun camilan yang berkuwalitas tinggi dan sangat laris manis di pasaran.
Sapaan penuh puja dan hanya cari muka belaka itu hanya di balas acuh oleh Mike.
Mike mendaratkan pantanya kasar di kursi kebesarannya yang berada di lantai dua puluh. Tangan panjang lentiknya mencolek mejanya malas. Seketika wajahnya memerah sampai urat lehernya terlihat jelas.

"Masih kotor!"desisnya geram.
Mike mengambil kasar pot bunga yang berada di ujung meja mahalnya. Lalu di banting kasar oleh laki-laki itu di tembok yang berada di depannya.
Vas mahal itu seketika telah berhamburan dengan keping-keping kecil dilantai.

"Sahila!!!"teriak Mike muram.
Dengan tergopoh wanita muda seusianya berlari takut-takut kearah Mike. Perempuan cantik dengan paras teduh itu menunduk tidak berani memandang langsung pada Mike. Bosnya itu telah berubah sejak 'dia' pergi dengan kejam tanpa memikirkan bagaimana hancurnya psikis bosnya setelah musibah yang menimpa bosnya.

"Pecat OB atau OG yang selama ini membersihkan ruanganku! Lemparkan uang pesangon di wajahnya banyak. Dan jangan sampai dia berani memasuki ruangan ini lagi!"perintah Mike muram dengan sekali kibasan tangan sebagai tanda mengusir sekertarisnya, Sahila.
Setelah mengangguk, Sahila berlari terbirit meninggalkan Mike yang dalam mode seram menurut Sahila.

"Kenapa ini begitu sakit?"keluhnya kesal sambil mengelus gundukan kecil yang berada di balik celana bahannya.
Padahal ia telah bermain dengan jalang lainnya tadi malam! Kenapa masih belum terasa puas? Kenapa sakit sekali? Kenapa ia cepat bereaksi hanya dengan melihat betis coklat Lila dan tulang selangka wanita itu yang tidak terlalu seksi seperti pelac*** lainnya yang pernah ia cicipi tubuhnya sebelumnya.

"Aisssss! Mau ada da*** atau tidak, ini harus disalurkan hari ini juga!"janji Mike dalam hati dengan tangan yang mengepal kuat.

Toh dia tidak akan mendapat efek samping dan hal buruk apabila mereka bermain dalam masa mens, wanita yang lebih utama mendapatkan efek tidak baik itu untuk kesehatannya. Apa peduli Mike? Yang Mike pedulikan adalah kepuasan dan rasa penasaraannya terbayar akan rasa tubuh Lila yang telah menghipnotisnya sejak pertama kali laki- laki itu melihat punggung dan tengkuk Lila di saat mereka pertama kali bertemu.

"Huh, sakit sekali!"erang Mike dengan desahan tertahan yang berhasil keluar dari mulut laki-laki itu. Hanya membayangkan tubuh Lila saja dia sudah bereaksi secara berlebihan. Sial!
Mike mengambil terburu ponsel yang berada di balik saju jasnya dan mendial nomor Lila dengan tak sabar. Mike mengeraskan rahangnya marah karena nomor wanita desa itu tengah sibuk. Dengan siapa wanita sialan itu bertelepon?
Berkali-kali Mike mencoba menghubungi Lila. Tapi sial! Nomor Lila masih sibuk.
Wajah Mike menegang kaku dan menahan rasa sakit di pusat intinya karena sedari tadi miliknya telah siap dan membengkak. Perempuan itu selalu saja membuat ia marah dan naik darah.

Datang ke kantorku! Cepat! Ada supir yg menjemput. 20 menit kalau lebih, kembalikan uangku semuanya!

"Awas saja kau, kalau sampai terlambat aku akan menyentuhmu dengan kasar sampai kau tak berdaya, Lila!"janji Mike dengan senyum iblis yang tersungging menyeramkan di kedua bibirnya yang terlihat kaku.

****
Laki-laki tinggi dengan tubuh yang kurus itu tersenyum lebar melihat isi pesan yang barusan ia terima tadi.
Kami telah menemukannya, bos.
Oh, God!

Laki-laki itu sangat senang bahkan ia melakukan sujud syukur setelah ia mengetahui kalau Lila masih hidup dan gadis itu tengah berada di kota saat ini. Oh Tuhan! Dia berada begitu dekat dengan gadis itu. Rasa bersalahnya akan ia tebus dan ia bersumpah akan memohon ampun pada Lila karena kejadia mengerikan dulu.
Dia begitu pengecut dan brengsek di masa lalu. Dia selalu bergidik apabila memorinya memutar ulang tentang masa itu.

"Ohhh...Lila akhirnya aku menemukanmu."Girang laki-laki itu dengan mata yang berkaca-kaca.

Tbc

TUANKU AYAH ANAKKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang