SEPULUH

47 3 0
                                    


Ebook Tuanku Ayah Anakku sudah ready guys, bisa beli dan download di playbook bagi yg mau baca cepat sampai tamat :)

****

"Ikuti aku!"perintah Mike arogant.

Lila meremas-remas bajunya gugup dan takut. Mike membawanya di sebuah hotel yang sangat mewah dan megah. Sepertinya hotel yang tengah ia pijak sekarang adalah hotel nomor satu yang berada di kota Mataram.


"Ish! Jalan cepat!"geram Mike tertahan.


"Jalan di sampingku jangan dibelakang! Kamu bukan pembantuku."Ucap Mike tegas kali ini.
Reflek Lila menghentikan langkahnya. Bukankah Mike mengatakan bahwa dia adalah budaknya? Budak sama pembantu sama-kan?


"Bukankah saya budak, Tuan?"tanya Lila takut-takut.


"Saya nggak pantas jalan sejajar dengan, Tuan."ucap Lila lagi.
Mike menggeram tertahan. Wanita di belakangnya ini tiada hari dan menit pasti selalu sukses membuat ia menggeram dan naik darah. Apa susahnya menurut.


"Berisik! Ikuti aku pel**curku!"Ucap Mike sinis dan berhasil membungkam Lila.


Sudah syukur Mike mengatakan bahwa dia bukan pembantu di hotel ternama seperti ini. Apa wanita desa itu tidak bangga bisa berjalan di sisi seorang pengusaha yang tersohor di kota Mataram ini. Dasar gembel! Kampungan !
Lila dengan tubuh yang kaku melangkah mengikuti Mike.

Mike menarik kasar tubuh ramping Lila dan memeluk perut ramping Lila erat.

Huuuummm...


"Kamu harum, aku suka. Kayak bayi."Mike menghirup rakus aroma leher Lila dengan menunduk sedikit.
Tangan besar dan lebarnya ikut bekerja menggoda dan mengusap menggoda perut bahkan merayap di atas kedua gunung Lila.
Lila memekik tertahan menahan sakit. Sakit sekali. Mike begitu kuat meremasnya.
"Padat sekali dadamu, sepertinya kamu masih suci dan polos, ya."ucap Mike girang.


Lila menegang mendengar ucapan Mike barusan. Suci? Lila tersenyum pahit seketika dengan mata yang telah berkaca-kaca. Dia tidak suci lagi bahkan sudah memiliki anak di usia yang masih sangat kecil dan muda.


"Kenapa diam?"tanya Mike dengan senyuman menggodanya. "Ah, kita buktikan saja di ranjang nanti."ucap Mike dengan kekehan
mesumnya.

Lila dan Mike telah berada tepat di depan pintu besar warna emas dengan ukiran bunga mawar yang tengah mekar. Lila takjub melihatnya. Mike terkekeh melihat wajah melongo dan takjub Lila. Kampungan
!

"Ayo masuk, nanti ranjang kita akan semakin dingin."ucap Mike dan menyeret Lila agar segera masuk ke dalam pintu yang telah di buka lebar oleh Mike.


Jantung Lila berdetak menggila. Kilasan-kilasan bagaimana Mike menyeret dan menodainya, terngiang bagai kaset rusak di kepalanya saat ini.


"Saya takut."bisik Lila pelan.


"Tidak apa-apa! Tidak sakit dan kamu akan suka. Aku adalah ahlinya kalau untuk urusan ranjang. Kamu pasti puas."bisik Mike sensual.
Bulu kuduk Lila meremang dan kakinya terasa amat lemas dalam seketika.


****

Mike memutuskan akan mandi terlebih dahulu mengingat ini sudah jam 2 siang. Mike telah membuka semua penutup bajunya, hanya boxer super ketat  yang menutupi pusat intinya.
Mike memandang dengan tatapan ca*ul kearah Lila yang terlihat tengah menunduk malu dengan sehelai handuk mini yang menutupi tubuh mungilnya yang eksotis.


Oh...sungguh seksi sekali dan sangat menggoda. Mike suka wanita yang memiliki kulit coklat bersih seperti Lila. Tidak terlalu putih maupun hitam pas di mata dan membuat gairah ia begitu cepat menanjak sampai puncak. Ibarat ia menaiki gunung, ia tidak perlu proses lama untuk
mendaki di puncak. Bagai ada magic yang telah menggiring ia di puncak dengan sendirinya.


Dia sudah sangat mengeras sekarang!
"Kemarilah, Lila."ucap Mike serak dengan mata yang uh ingin menerjang Lila saat ini juga.


Tapi sial ! Mike ingin memiliki Lila di atas ranjang.


Lila tidak bergeming. Keringat dingin bahkan sudah membasahi kepala wanita itu. Mike melihatnya tapi tak peduli. Mike malah meyakini kalau Lila masih perawan dan ia takut sakit, pasti.


"Oh...Lila cepat, sayang. Sini! Atau kita akan melakukannya di sini!"ancam Mike tajam.


Lila memejamkan matanya kuat. Jantung-nya berdetak semakin menggila. Oh astaga...Lila takut. Pasti rasanya seperti dulu kan?. Ssssssttt...sakit sekali.


"Arggg...kamu selalu membuat aku capek Lila. Terlalu banyak omong kosong yang aku lontarkan untuk membujukmu! Ingat ! Kamu budakku."


Mike melangkah cepat menuju Lila dan membopong Lila ke dalam gendongannya.


Mike menurunkan Lila tepat di bawah shower yang menyala deras bagai hujan.


Mike dengan tak sabar membuka kasar boxernya dan melemparnya asal. Lila membuang wajahnya takut sekaligus malu. Ia pernah melihat benda panjang itu, milik Mike, benda itulah yang membuat dia kesakitan dan hamil di usia muda.
Mike tersenyum semakin cabul melihat gestur penolakan dari tubuh Lila. Uh! Gairahnya malah akan semakin naik apabila Lila menolaknya, aneh sekali tapi ia suka bermain-main kata dengan Lila.


"Buka handukmu!"perintah Mike berat. Lila tidak bergeming.


"Ah… lama!"


Mike menarik kasar handuk Lila. Tubuh Lila telah telanjang bulat sama seperti Mike. Mike tersenyum senang melihatnya.

"Kamu seksi."serak Mike sudah tak tahan
Dengan cepat laki-laki itu membawa tubuh telanjang Lila menempel pada tubuhnya. Mike memeluk begitu erat tubuh Lila. Mike suka sensai kenyal yang berasal dari dua bukit Lila di dada bidangnya.


"Lila..."bisik Mike tak tahan. Ah dia ingin saat ini juga. "Lila...!"panggil Mike lagi. oh...shit!

Lila pingsan!

****

Suara ponsel yang berasal dari ponsel Lila membuat Mike menggeram marah. Amarah laki-laki itu sudah berada di ujung tanduk dan Mike butuh seseorang untuk menguapkan amarahnya sekarang.


Gairahnya belum ia tuntaskan! Rasa penasaran akan rasa Lila juga belum ia rasakan! Gara-gara wanita itu pingsan. Sial! Dan lagi-lagi yang bernama Pian yang tertera dalam layar ponsel Lila yang menyala kembali menghubungi Lila.


Dua tamparan keras melayang di pipi Lila karena tidak mau menjawab pertanyaan Mike tentang siapa Pian tadi. Mike ingin menghancurkan ponsel itu, tapi rasa iba tib-tiba merasuk begitu dalam dalam di hati-nya melihat air mata deras Lila
yang mengalir membasahi pipinya.


"Aku saja yang angkat! Awas saja kalau ini laki-laki lain atau Saka!" Lila adalah wanita yang akan ia pakai sendiri sampai bosan! Titik !

Mike mengangkat telepon itu cepat. Suara jernih dan bersih menyapa telinganya.


"Assalamuallaikum...alhamdulillah telepon Pian di angkat! Pian rindu melebihi rasa lapar, Pian sekarang,"

Degggg

Darah Mike berdesir hangat dengan jantung yang perlahan berdetak tak normal. Mike merasa familiar dengan ucapan sapaan itu, persis seperti dirinya wamtu kecil.

"Hallo, mama. Ini Pian. Mama nggak rindu, Pian?"
Ucap dan tanya anak itu masih dengan suara semangatnya, Mike yakin mata anak laki-laki yang menurut tebakannya di seberang sana pasti matanya tengah berbinar semangat dan penuh bahagia. Itu terdengar jelas dari suaranya.

Jantung Mike semakin menggila ia begitu lama memproses tentang ucapan mama dari anak lelaki itu, untuk siapa.

"Hallo, Mama. Mama Pian ini kan?"

"Mama lila..."


Mike membeku.
Otaknya terasa lumpuh untuk sesaat. Apa maksudnya?
Lila telah mempunyai anak?

Mustahil

Tbc

Itu anak lu Mikeeeeew gemes.

TUANKU AYAH ANAKKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang