Selama Faye duduk di belakang berdua dengan Yoko, Faye hanya fokus memandangi wajah cantik Yoko yang sedang menghadap keluar jendela . Faye pun melihat Yoko yang eajahnya sedih dan menitikan sedikit air mata, Faye yang melihat itu langsung mengulurkan tangannya ke paha Yoko dan mengelusnya pelan agar menenangkan Yoko dari tangisnya.
Faye terus mengelus paha Yoko dengan lembut dan teratur , tapi lama- lama elusannya makin ke daerah dalam paha Yoko, lama kelamaan tangan Faye makin nakal, dan Yoko yang merasa mulai tidak nyaman langsung mencoba untuk mengangkat tangan Faye dari pahanya .
Faye yang melihat Yoko mengangkat tangannya langsung merasa tertantang dan langsung membuka jaket nya dan menaruhnya di atas paha Yoko, tanpa menunggu lagi Faye kembali membenamkan tangannya di paha Yoko dan mulai mengelusnya lagi dibalik jaketnya
" Hmmmm", desah pelan Yoko yang merasa elusan Faye sudah mencapai pangkal pahanya
Papi Yoko yang di depan mendengar anaknya yangs edari tadi diem berusara dia pun langsung menengok ke belakang untuk mengecek keadaan anaknya .
" Are you okay Yoo?", tanya Papi Yoko
" Yeahh mhmm I'm o okay.", ucap Yoko terbata bata karena tangan Faye yang masih mengelusnya.
" Kedinginan sayang kayanya, lihatlah makanya aku memberinya jaket.", ucap Faye menunjukan jaket yang menutupi paha Yoko.
" Okeyy thank you sayang sudah perhatian dengan Yoko .", ucap Papi Yoko sambil tersenyum
" No problem.", ucap Faye
Kemudian papi Yoko langsung membalikan kagi badannya untuk menghadap ke depan lagi.
Setelah Papi Yoko menghadap kedepan lagi, Faye langsung dengan berani memasukan tangannya ke dalam dress Yoko, dan mulai mengrogoh- rogoh seperti mencari sesuatu. Ketika ketemu Faye langsung mulai mengelusnya menggunakan jempolnya yang panjang dan besar. Faye terus mengelus vagina Yoko dengan lembut yang masih terbungkus celana dalamnya dan hal itu membuat Yoko membulatkan matanya kaget dan mulai menggigit bibir bawahnya menahan desahannya .
Faye yang melihat reaksi Yoko pun malah semakin puas , dan mempercepat elusannya dan belaiannya di vagina Yoko yang sudah mulai basah karena cairan pre cum nya , Faye terus mengelusnya dengan ritme yang teratur dan makin lama makin cepat .
" Nghhh mhmm.", desah pelan Yoko
Setengah mati Yoko menahan desahannya sambil terus menggigit bibir bawahnya dengan sangat keras agar dirinya tidak mengeluarkan suara aneh- aneh .
Yoko yang bagian bawahnya sedang dijamah oleh Faye pun tentu saja dia tidak bisa diam, dia terus bergoyang - goyang gelisah.
Faye pun makin sengaja dan puas melihat nya Faye benar benar terus mengelusnya hingga beberapa lama kemudian Yoko pun mendongakan kepalanya kebelakang sambil menggigit bibir bawahnya sambil sesekali menjilat bibir nya sendiri
" Nghhn ahhh .", desah lepas Yoko sambil menutup mulutnya , yang mengeluarkan cairan nya yang pertama dalam seumur hidupnya .Faye pun membiarkan Yoko menikmati pelepasan pertama dalam hidupnya .
" Yaampun gw suka banget ekspresinya calon anak tiri gw, dia pas keluar sexy banget gila , gw jadi sange juga liat ekspresinya dia .", batin Faye
Beberapa lama kemudian mereka pun sampai di depan rumah Faye , sesampainya di rumah Faye Faye pun langsung turun, bukannya Faye menghampiri papinya Yoko, Faye malah turun dan membuka kursi Yoko. Setelah itu Faye langsung membuka suaranya
" Nihh jaket nya kamu pake dulu aja ya nak, pasti kamu dari tadi kedinginan kan pake dress pendek banget ", ucap Faye mengedipkan sebelah matanya , sambil membantu Yoko mengikat Jaketnya di pinggang Yoko