bab 4

69 7 0
                                    

Seiring waktu berjalan, semakin banyak petualangan yang dilalui oleh keluarga Oniel dan Indah. Suatu pagi, Indah terbangun dengan ide cemerlang. "Bagaimana kalau kita pergi berkemah di akhir pekan ini?" tanyanya kepada Oniel, yang langsung menyetujui.

Anak-anaknya pun sangat antusias. "Aku ingin melihat bintang-bintang!" seru Lulu. "Dan aku mau membuat api unggun!" tambah Oline dengan semangatnya. Flora dan Ribka ikut bersemangat, membayangkan kesenangan yang akan mereka alami.

Hari berkemah pun tiba. Mereka mempersiapkan semua perlengkapan—tenda, makanan, dan permainan. Perjalanan menuju lokasi berkemah berlangsung ceria, diwarnai canda tawa di dalam mobil. Setibanya di tempat, mereka segera mendirikan tenda. Lulu dan Flora membantu Mama, sementara Oline dan Ribka bermain di sekitar.

Setelah tenda selesai didirikan, Oniel mengajak semua anaknya untuk menjelajahi hutan sekitar. "Ayo, kita lihat apa yang bisa kita temukan!" serunya. Oline, yang bersemangat, langsung berlari di depan, diikuti oleh Ribka. Lulu dan Flora berjalan di belakang, sambil menikmati pemandangan alam.

Saat mereka menjelajahi hutan, Oline tiba-tiba berhenti. "Lihat! Ada sarang burung!" teriaknya sambil menunjuk ke arah pohon. Semua anak berkumpul, penasaran melihat sarang yang kecil dan cantik. Ribka, dengan rasa ingin tahunya, bertanya, "Burung apa ya yang tinggal di situ?"

"Yuk, kita cari tahu!" jawab Lulu. Mereka pun mulai mencari informasi di buku petualangan yang mereka bawa. Indah dan Oniel berdiri di samping, tersenyum melihat keceriaan anak-anak mereka.

Setelah menjelajahi hutan seharian, mereka kembali ke tenda. Saat malam tiba, mereka menyiapkan api unggun. Oniel mengajarkan anak-anak cara memanggang marshmallow, yang menjadi favorit semua orang. "Ingat, jangan terlalu dekat dengan api!" pesannya.

Flora, yang sangat manja, meminta sedikit bantuan. "Mama, aku mau marshmallow yang besar!" kata Flora dengan mata berbinar. Indah tersenyum dan membantu Flora memanggang marshmallow dengan sempurna. Oline dan Ribka saling bersaing untuk mendapatkan marshmallow terbaik.

Ketika malam semakin larut, mereka duduk melingkar di sekitar api unggun, menikmati makanan mereka sambil bercerita. Oniel mulai bercerita tentang petualangan masa kecilnya, membuat semua anaknya tertawa. "Dan di sanalah aku hampir terjatuh ke dalam sungai karena mengejar kupu-kupu!" kenangnya.

Lulu, Flora, Oline, dan Ribka tertawa terbahak-bahak, membayangkan betapa lucunya Oniel saat kecil. Malam itu, bintang-bintang bersinar sangat terang, dan mereka semua terpesona melihat langit malam. "Kita harus sering melakukan ini," kata Ribka. "Ini sangat menyenangkan!"

Akhirnya, saat malam semakin larut, mereka pun tidur dalam tenda, merasa bahagia dengan pengalaman baru yang telah mereka ciptakan.

Di pagi hari, ketika sinar matahari mulai menyinari hutan, anak-anak terbangun dengan semangat baru. Mereka membantu membersihkan area berkemah, dan Indah mempersiapkan sarapan. "Siapa yang mau pancake?" tanya Indah sambil tersenyum.

Semua anak langsung berteriak, "Aku!" Sambil menikmati sarapan, mereka merencanakan kegiatan untuk hari itu. "Setelah ini, kita bisa bermain di danau!" usul Oline. "Ya, kita bisa bermain perahu!" sahut Lulu.

Hari itu pun dihabiskan dengan penuh keceriaan, bermain di danau, berenang, dan bermain perahu. Saat matahari mulai tenggelam, mereka kembali ke tenda dengan hati yang penuh kebahagiaan.

Malam itu, saat mereka berbaring di tenda, Ribka berbisik, "Aku suka berkemah. Kita harus melakukannya lagi!" Semua sepakat. Dalam pelukan hangat, mereka menyadari betapa berartinya kebersamaan dan cinta dalam keluarga mereka.

ondah (kisah oniel dan indah) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang