bab 7

74 3 0
                                    

Setelah beberapa bulan Oniel dan Indah menjalani kehidupan yang bahagia bersama anak-anak mereka, hari-hari terasa damai. Lulu yang selalu membantu di rumah dengan penuh perhatian, Flora yang makin ceria, Oline yang selalu membuat suasana rumah ramai dengan canda tawanya, dan Ribka yang mulai menunjukkan rasa ingin tahunya yang besar.

Suatu hari, saat sedang makan malam, tiba-tiba terjadi perdebatan kecil di antara anak-anak. Flora, yang biasanya tenang, tiba-tiba merasa tidak diperhatikan oleh Lulu dan mulai kesal Flora:"Kakak Lulu selalu bantuin Adek Oline terus, tapi aku nggak pernah dibantu! Aku juga mau dibantu, Kak!"

Lulu terdiam sebentar. Sebenarnya, dia tidak bermaksud untuk mengabaikan Flora, hanya saja Oline sering meminta bantuan, jadi Lulu merasa perlu lebih sering membantu adiknya yang ketiga.

Lulu:"Maaf, Dek Flo. Kakak nggak maksud begitu. Mungkin Kakak terlalu sibuk bantu Oline, jadi nggak sadar."

Oline merasa bersalah dan langsung mendekati Flora.

Oline:"Maaf, Kak Flora. Aku janji nggak bakal minta bantuan terus. Kakak Flora juga penting buat aku."

Indah yang melihat suasana mulai tegang, segera menengahi. Sebagai ibu, dia paham pentingnya menjaga keseimbangan perhatian di antara anak-anaknya.

Indah:"Flora sayang, Ibu tahu mungkin kamu merasa kurang diperhatikan. Tapi ingat, Kak Lulu itu sayang sama kamu juga. Kadang kita perlu bicara kalau merasa tidak diperhatikan, supaya semuanya bisa lebih adil."

Oniel yang sedang duduk di meja makan tersenyum melihat bagaimana Indah dengan lembut menangani situasi tersebut. Dia bangga memiliki istri yang selalu tahu bagaimana menjaga keharmonisan di rumah.

Oniel: "Nah, itu baru keluarga Oniel-Indah! Semua harus saling mengerti dan berbagi. Ayo, sekarang kita selesaikan makan malam ini dengan senyum, ya?"

Semua anak tersenyum. Flora merasa lega setelah bisa mengungkapkan perasaannya. Setelah kejadian itu, Lulu menjadi lebih perhatian kepada Flora, dan Oline pun berusaha untuk lebih mandiri agar tidak terlalu bergantung pada kakaknya.

---

Di malam itu, setelah anak-anak tertidur, Oniel dan Indah duduk berdua di teras rumah, menikmati secangkir teh.

Indah:"Hari ini lumayan berat, ya. Tapi aku senang mereka bisa saling mengerti."

Oniel: "Iya, kadang-kadang kita perlu konflik kecil seperti ini agar mereka belajar. Kamu hebat, selalu tahu cara menanganinya."

Indah: "Terima kasih, Oniel. Aku cuma mencoba yang terbaik untuk mereka. Kamu juga luar biasa, selalu ada buat kami semua."

Mereka berdua tersenyum, menikmati momen tenang itu, menyadari betapa beruntungnya memiliki keluarga yang saling mendukung, meski terkadang ada konflik kecil yang mewarnai kehidupan mereka.

---

Maaf baru update soalnya lagi sibuk kuliah
Jangan lupa
Like
Komen
Vote

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ondah (kisah oniel dan indah) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang