Kampus
Jennie tergesa-gesa mencari jisoo ke kelasnya,setelah menyelesaikan kuis gadis bermata kucing itu langsung berlari disepanjang koridor kelas, sesampainya di kelas bisnis jennie melihat dosen keluar pertanda kuliah sudah selesai
"Oppa chu boo mana?" Tanya jennie dan mengedarkan pandangannya ke setiap sudut kelas
"Lim kayaknya gak masuk kelas Jen" seulgi berucap membuat gadis bermata kucing itu tertunduk lesu dengan mata yang berkaca-kaca
"Oppa chu, J mau boo hiks"balas jennie sesenggukan membuat jisoo,wendy, seulgi kelabakan
"J jangan nangis dong nanti gw di marahin Irene" ucap seulgi ketakutan
"Kalian bertiga ngapain jennie hah!!" Irene datang dengan suara yang dingin dan menatap mereka bertiga tajam
"Kita gak ngapa-ngapain kok Bae sumpah" ucap Seulgi menjelaskan
"Terus, kenapa jennie menangis?" Tanya Irene lagi
"Dia mencari lim, tapi lim gak masuk hari ini dan dua gak ngasih kabar ke kita" jawab Wendy diangguki oleh Irene
"Unnie oppa aku balik dulu ya" ucap jennie berlalu pergi dari hadapan mereka
Mansion Manoban
Jennie datang ke mansion Manoban bersama keluarganya,jennie terus merengek ingin ketempat lim karena dari semalam sampai siang ia tidak mendapat kabar dari lim
Lim pov
Aku sengaja gak masuk kuliah hari ini karena aku ingin bermanja-manja dengan mommy,sedang asyik berbincang tiba tiba pintu
Clek
Pintu kamar terbuka dan kami langsung menghentikan pembicaraan kami, lalu aku menatap orang yang masuk dengan tatapan datar
"Boo" ucapnya lirih
"Ngapain kamu kesini, pergi sana" ucapku ketus membuat jennie menunduk
"Sayang gak boleh gitu sama jennie, jennie kan tunangan kamu sayang" u ap mommy menasehati ku
"Tunangan? Punya tunangan tapi menikmati ciuman pria lain, apa itu pantas disebut tunangan mom?" Jawabku dingin jennie menggeleng kepalanya pertanda bahwa ia tidak menikmati ciuman itu
"Boo aku bisa jelasin semuanya, dia tiba tiba mencium ku boo" jelas jennie
"Tapi kamu menikmati kan JENNIE" tanyaku penuh penekanan membuat mommy ku berdiri dan melangkah kan kakinya keluar dari kamar,memberi ruang untuk kami berdua
"Ingat kata Daddy mu lim,jangan mengambil keputusan kalo lagi emosi" nasehat mommy sebelum membuka pintu kamar
Setelah mommy pergi, jennie menghampiri ku yang lagi duduk bersandar di headboard lalu duduk di tepi ranjang sambil memainkan jari jari tangannya yang mungil membuatku gemas
"Kenapa menunduk"ucap ku datar jennie menggeleng kepalanya
"Jawab JENNIE" ucapku penuh penekanan membuat jennie menangis dalam diam
"Kalo gak ada yang mau di omongin,kamu boleh keluar" ucapku ketus dan sedikit mengerjainya karena aku ingin melihat wajah bayinya yang memerah karena menangis
"J cinta sama boo hiks, J gak ada perasaan lagi sama mino oppa huaa hikss..hiks" tangis jennie pecah tapi masih menunduk kan kepalanya membuatku tidak tega melihatnya kebawa jennie kepangkuan ku dan mengusap usap punggung nya dengan lembut
"Maafin J boo hikss..J sukanya sama boo hikss" ucapnya disela pelukanku
"Terus kenapa kamu main peluk dia?" Tanya Lim dan jennie mendongakkan kepalanya dengan air mata yang terus menetes
"J hikss.. J terlalu senang ketemu Mino oppa hiks..soalnya j gak ketemu selama 5 tahun hiks..J janji gak akan ketemu Mino oppa lagi hiksss.."ucap nya sesenggukan, aku menghapus air matanya yang menetes lalu mencium seluhur wajah nya dengan sayang dan terakhir aku mencium bibirnya sedikit melumat
"Janji ya" ucapku menyatukan keningku dengan keningnya
"Janji hikss"jawanya masih sesenggukan
Chup
Jennie mencium bibirku dan melumatnya membuat ku memiringkan kepalaku dan membalas lumatannya, sekitar 5 menit aku melepaskan ciuman dan melihat jennie terengah-engah mengatur nafas
"Sarang Hae boo" ucapnya tulus sambil tersenyum
"Nado sarang Hae my baby j" ucapku dan mencium bibir jennie sekilas
Lim pov end
"Boo,kenapa tadi boo gak masuk kampus?" Tanya jennie dan menenggelamkan wajahnya ke ceruk leher lim
"Sengaja" jawab lim sambil mengusap punggung jennie sesekali mencium puncak kepala nya
"Kok gitu?" Tanya jennie mendongak kan kepalanya
"Karena boo masih marah sama J,.itung itung kasih pelajaran" ucap lim membuat jennie menunduk kepalanya
"Mianhe boo" jawab jennie dan matanya sudah berkaca-kaca
"J..listen" balas lim lalu menangkup kedua pipi mandu jennie
"Hanya kamu yang bisa membuat jantungku berdebar,hanya kamu yang bisa membuat aku tersenyum,kamu segalanya buat aku J aku gak tahu bagaimana hidup aku tanpa kamu J, dan jangan coba-coba untuk meninggalkan aku jika kamu bisa kamu bisa bilang sama aku,biar aku yang kasih kamu space untuk menggantikan pengganti yang lebih dari aku,setelah itu baru aku melepas kamu" ucap Lim tulus
"Hikss..huaaa..hikss boo..J janji hiks gak akan ninggalin boo, boo juga segalanya buat J hiks.. J gak akan cinta sama yang lain J cintanya sama boo hikss huaa hikss" bals jennie sesenggukan membuat lim membawanya Jennie ke pelukan sambil mengusap lembut punggung jennie
"Aku juga sangat sangat sangat mencintaimu baby J" jawab lim lalu menggendong jennie bak koala melangkahkan kakinya menuju ruang tamu yang sudah ada keluarga nya dan keluarga jennie
"Cieee yang udah balikan" goda jiwoon
"Eomma lihat unnie" ucap jennie cemberut sambil menunjuk jiwoon
"Udah eomma lihat baby" ucap eomma Kim menggoda jennie alhasil jennie Tamba cemberut dan menendang nendang udara karena kaki mungil nya tidak sampai kebawa ia sedang duduk di pangkuan lim
"Appaaa...eomma sama unnie jahatin J" ucap jennie mengadu ke appa nya
"Kalian jangan menggoda jennie terus,nanti dia menangis susah membujuknya" ucap appa Kim di balas kekehan sama eomma Kim dan jiwoon
"Jiwoon itu keponakan Daddy sudah ada rencana mengajak kamu menikah" tanya daddy manoban
"Sudah daddy, kata Soohyun oppa dua hari lagi kita semua berangkat ke Busan karena Soohyun oppa mau ngelamar aku disana" jelas jiwoon di angguki semua kecuali jennie
"Hikss..unnie jangan nikah hikss..hiks..boo J gak mau unnie nikah hikss..huaa.." jennie menangis kencang membuat appa kim kelabakan, soalnya jennie belum cepat cepat nerima unnie nya menikah, jangankan menikah waktu pertunangan aja menangis kencang