Hunter Partners 2
Romance, NSFW🔞Happy reading!!
----
Tiga bulan setelah kejadian yang hampir merenggut nyawaku saat misi, aku dan Kinich sudah menikah secara sederhana. Kami menikah setelah sebulan aku siuman. Walau dibilang kami masih cukup muda untuk menikah, setidaknya kami bahagia menjalaninya.
Tidak banyak yang tau kalau aku dan Kinich menikah. Hanya warga suku tirai daun dan kerabat dekatku.
Saat ini kami tinggal di sebuah rumah yang kami beli menggunakan uang tabungan kami sendiri. Setidaknya kami sudah punya rumah sendiri. Untuk sekarang aku memutuskan untuk belum ingin mempunyai anak. Hanya ingin menghabiskan waktuku bersama Kinich, suamiku tercinta.
Tentang pekerjaan, Kinich tidak jadi berhenti menjadi hunter atas permintaanku. Sedangkan aku yang berhenti menjadi hunter. Kinich tidak ingin aku dalam bahaya lagi. Kini aku kerja sambilan di sebuah restoran di Stadium of the Sacred Flame.
"Aku pulang~" ucapku saat masuk kedalam rumah
"Kinich belum pulang juga ya..." gumamku
Sebelum Kinich berangkat untuk misi, ia bilang kepadaku bahwa ia mungkin akan pulang dalam 2 hari. Hari ini sudah hari kedua tetapi Kinich belum juga pulang padahal sekarang sudah larut malam.
Sadar akan tidak ada siapapun di rumah, aku merasa kesepian. Aku merindukan suamiku sekarang. Namun aku tidak ingin berlarut pada kesedihanku, aku melanjutkan aktivitas, mandi dan makan malam. Tadi sebelum aku pulang, bapak bos di restoran tempatku bekerja membungkuskan makanan untukku lumayan aku jadi tidak perlu memasak malam ini.
Setelah selesai mandi, aku makan sendiri di ruang makan sambil melamun.
"Apa aku punya anak aja ya biar gak sepi gini... tapi aku tidak bisa membayangkan bagaimana sakitnya saat lahiran. Tidak... aku tidak ingin punya anak" ucapku sibuk sendiri dengan pikiranku.
"L-lagipula aku dan Kinich belum pernah melakukan hal itu... cuma sebatas ciuman saja..." ucapku dengan wajah memerah
"Apa jangan-jangan Kinich memang tidak tertarik pada tubuhku? dan juga luka ini sangat jelek. Meninggalkan bekas" ucapku sambil melihat luka di perutku.
"Ahh sial... aku jadi kepikiran"
Saat asik melamun, aku mendengar suara pintu depan terbuka
"Aku pulang"
Itu adalah suara Kinich. Aku langsung lari ke pintu depan.
"Kinich!!" Teriakku girang langsung memeluk Kinich
"(Name)... jangan peluk aku. Nanti kamu ikutan bau darah" ucap Kinich sambil menepuk lembut punggungku
Aku baru menyadari kalau Kinich terluka dan terdapat cipratan darah.
"Ini bekas darah kamu?" Tanyaku sambil melepas pelukanku
"Bukan, punya saurian. Aku cuma luka kecil saja"
"Ya sudah kamu mandi dulu nanti aku obati lukamu" ucapku sambil membawa barang bawaan Kinich
"Makasih (name)" Kinich melayangkan ciuman singkat di dahiku membuatku tersipu
Sambil menunggu Kinich selesai mandi, aku menyiapkan makan malam untuknya. Aku tau pasti suamiku lapar sekarang.
Tak lama kemudian, kinich keluar dari kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk melingkar di pinggangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Genshin Impact Oneshoots
Fanfic+) Isinya random intinya oneshoots +) Kadang pakai Lumine, kadang y/n +) Fem readers yh +) Genshin Impact chara only +) No Yaoi/BL/Incest/GL +) 🔞 Boleh request cantumkan nama chara dan plot/setting ceritanya ya ☺️ All characters belong to HOYOVER...