kota terakhir

68 5 1
                                    

Hari itu suasana kota terasa aneh hening yang mencekam menyelimuti setiap sudut jalan. Disebuah apartemen kecil di pinggir kota, haruto duduk didepan jendela menatap jalanan kota yang kosong.

Haruto merasakan ada yang membuka pintu apartemennya, ia menoleh melihat temannya jungwon yang terlihat panik dan ketakutan.

"Kenapa?" Tanya nya

Jungwon mendekat dia memegang tangan haruto tangannya gemetar sorot matanya terlihat ketakutan.

"Ru diluar ada zombie" ucapnya dengan gemetar

Mata haruto membola, zombie? Apa sahabatnya ini sedang berhalusinasi tapi melihat sahabatnya yang ketakutan seperti ini haruto menjadi ragu.

"Zombie? Masa sih salah liat kali" ujar haruto berusaha positif thinking.

Belum sempat jungwon menjawab haruto dan jungwon mendengar suara ribut dari luar, haruto segera melihat ke jendela matannya membola banyak zombie diluar.

Drrt drrt

Suara handphone haruto berdering, haruto mengambil handphone itu terlihat nama yang tertera disana 'sungchan' kekasihnya.

"Halo?"

"haruto kamu ke rooftop sekarang aku sama yang lain disini cepet sebelum zombie zombie itu masuk ke gedung apartemen ini"

"Hah? Oke aku kesana bareng jungwon"

Setelah itu sambungan telpon terputus haruto menarik jungwon keluar dari apartemennya dan pergi ke rooftop, sampai didepan pintu rooftop haruto mengetuk pintu rooftop itu dan tak lama pintu rooftop itu terbuka dan terlihat ada sungchan,jihoon,jaemin,Jeno disana.

"Kalian berdua baik baik aja kan?" Tanya sungchan khawatir

"Kita baik baik aja, tapi ngomong ngomong kenapa dikota kita bisa ada zombie? Apa ada yang nyebarin virusnya?"

Sungchan menggelengkan kepalannya.
"Aku gatau ru kenapa bisa ada zombie tapi kayaknya memang ada yang nyebarin virus zombie"

Ditengah keheningan Jeno bersuara
"Besok kita harus pergi" ucapnya dengan wajah penuh tekad

"Tapi apa enggak beresiko? Mereka ada dimana mana Jen" jawab haruto pelan

Jeno terdiam, iya juga mereka ada dimana mana kalau mereka memaksakan untuk pergi juga barang barang mereka belum memumpuni dari senjata dan makanan saja mereka tidak punya.

Akhirnya mereka bermalam di rooftop itu dengan ditemani suara geraman zombie, malam berlalu tanpa tidur nyenyak, setelah fajar terbit, mereka memutuskan untuk pergi dari sana dengan senjata seadanya yang ada di rooftop seperti pipa besi dan balok.

Mereka keluar dari gedung apartemen dengan hati hati, jalanan tampak berantakan mobil mobil yang terlihat ringsak, kaca berserakan dan darah mengering di trotoar.

Saat mereka berjalan menuju supermarket terdekat, suara gemericik terdengar dari sebuah gang kecil. Jaemin merasakan jantungnya berdebar lebih cepat. Mereka semua berhenti dan saling menatap.

"Mereka ada disini" bisik jihoon

Dari kegelepan gang, muncul sosok yang dulunya manusia. Tubuhnya membusuk, dengan kulit yang terkelupas, Mata yang putih kosong, dan mulut yang mengerang tanpa suara. Satu zombie menjadi dua kemudian tiga, hingga mereka tau harus lari.

"Ayo, cepet!" Seru sungchan

Mereka berlari sekuat tenaga, dengan para zombie mengejar mereka di belakang, nafas haruto tersengal, kakinya terasa berat, tapi dia harus berlari ,sungchan yang kebetulan berlari dibelakang memperhatikan kekasihnya yang terlihat lelah akhirnya sungchan menawarkan diri untuk menggendong haruto.

"Kamu cape? Mau aku gendong?" Tawarnya

Haruto mengangguk dan naik ke punggung sungchan lalu mereka pergi ke supermarket setelah mereka mencapai supermarket yang mereka tuju dan langsung masuk kedalam mengunci pintu secepat mungkin.

Namun di dalam supermarket, ancaman baru muncul. Mereka bukan satu satunya yang mencari persediaan, di tempat itu. Sekelompok orang asing dengan tatapan liar dan senjata api, sudah menunggu didalam.

"keluar dari disini! Ini tempat kami!" Teriak salah satu dari mereka.

Tapi sebelum siatuasi semakin panas, suara keras dari luar mengalihkan perhatian mereka semua, para zombie telah tiba, dan mereka mulai membenturkan tubuh mereka ke pintu kaca yang rapuh.

"Kalau kita terus bertarung, kita semua akan mati" kata haruto dengan tenang tapi tegas.
"Kita harus bekerja sama, atau tidak ada yang selamat" lanjutnya

Ketegangan diudara masih terasa, tapi orang orang asing itu akhirnya setuju. Mereka menyusun rencana cepat, dengan bekerja sama, mereka berhasil menahan serangan zombie sementara yang lain mencari persediaan.

Namun saat mereka bersiap untuk kembali ke apartemen, haruto menyadari sesuatu yang mengerikan. Sungchan kekasihnya terluka di lengan. Luka gigitan perlahan berubah hitam.

"sungchan... Kamu digigit?" Bisik haruto matanya membesar ketakutan

Sungchan mengangguk pelan dia tersenyum, sungchan menangkup wajah haruto. " Ru kamu harus bunuh aku, aku gamau nyakitin kamu dan yang lain" ucapnya

Haruto menggelengkan kepalannya
"Enggak, aku gamau pasti ada obatnya kamu pasti bisa sembuh.

Namun akhirnya Keputusan sulit pun harus di ambil. Dalam dunia yang penuh dengan ancaman seperti ini. Walaupun berat rasanya, haruto mengangkat pistol tangannya gemetar, dan peluru melepaskan dirinya dari pistol dan mengenai tetap di dada sungchan.

Setelah itu haruto menangis dia tidak percaya harus kehilangan kekasihnya. Jungwon menggenggam tangan Haruto.

"Ru Lo harus kuat demi sungchan, ayo kita harus masuk ke sana" jungwon menarik tangan haruto

Pertahanan haruto runtuh dia menangis ditemani jungwon yang mengusap punggung haruto.

Hari itu haruto kehilangan orang yang berharga dihidupnya, dengan itu haruto berjanji akan membunuh semua zombie untuk membalas apa yang mereka lakukan kepada sungchan.

END.

Haruto centric Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang