4.

47 5 4
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND COMEN
MAAF YACH BANYAK TYPO><
__________________________________________________

Ziell seakan terkejut sekarang badannya membeku seolah dia sedang berada di kutub Utara sekarang.

Sagara terlihat pindah di sebelah ziell dan mencuci tangannya, dia melirik ziell yang masih berdiam diri dengen pose yang sama, itu membuat nya sangat lucu.

"Gua tau kok gua itu ganteng jadi jangan kaget gitu lahh"

Ziell yang mendengar itu seketika tersadar dari keterkejutan nya dirinya menatap Sagara dengen wajah cemberut dan sedikit sebel.

"Ziell kaget tau tiba tiba kak Sagara di belakang badan ziell, mana wajahnya mesum gitu, ziell kan jadi takut"

"Ya maaf, masihh sedih Lo cil??"

Ziell diem sejenak lalu mengambil tissue yang tergantung di sisi tembok kamar mandi itu, ziell tidak munafik ia tau dirinya sangat sangat sedih dan rasanya ingin pergi dan menghilang di telan bumi, tapi ziell berusaha menutupi kesedihannya dengan senyuman manis.

"Tidak terlalu kok, ziell jugaa lagi fokus sama yang lain tidak mau mikirin masalah itu dulu"

"Gua ga bisa di bohongin cill"

"Ohh yaa, kok kak Sagara tiba tiba sok akrab banget sihh sama ziell, padahal bukan nya baru kenal ya??"

Sagara tersenyum kecil, lalu jarinya bergerak menyentil dahi ziell.

"AWWW... SAKITT TAUU"

"inget inget dulu deh cil, gua kenal Lo gak sekali, masa manis manis gini pikun"

"Ishh kita memang baru kenal tau, nyebelin bangett" ziell menggerutu dan keluar dari kamar mandi sambil menghentakkan kakinya lucu.

Sagara yang melihat itu tersenyum gemas dengan tingkah ziell, tapi senyuman itu luntur seketika ada guratan sedih dan marah di mata Sagara.

"Ga akan gua biarin masa lalu itu datang lagi"

.

.

.

Ziell keluar dengen perasaan aneh, memangg dari awal wajah Sagara tidak asing bagi nya.

Ziell menghapus perasaan mengganjal itu dan berjalan cepet menuju kelas, lorong-lorong mulai ricuh mengingat ini jam terakhir.

Langkahnya terhenti melihat lapangan basket di mana ia dulu selalu menghabiskan waktu bersama Mario.

Sekarang hanya ada kenangan pahit yang selalu ada di benak ziell.

Memang benar ziell terlihat sama sekali tidak bersedih atas kejadian itu tapi nyatanya dia menyembunyikan kesedihan itu jauh di dalam hati nya seolah hanya dia tuhan yang tau.

"Ziell kamu bisa kok"rintihan suara sedih ziell yang menyemangati dirinya sendiri.

Ia meneruskan jalan nya menuju kelas, di kelas sudah nampak mulai membereskan buku buku pelajaran.

Ziell duduk dan memasukkan buku ke dalam tas melihat jendela luar tampak mendung.

"Eh ziell lu lama amat dahh di kamar mandi gua nungguin lu sampe lumutan nihh" protes Nathan dengan wajah di tekuk.

"Yaa maaff soalnyaa tadi ada kendala dikitt"

"Nanti lu di jemput siapa pulang nya?"

"Gatauu ayah kayaknya gak bisa tapi liat nantii dehh, di luar mendung juga"

"Yaudahhh"

Tringggg~

Bel pulang berbunyi para siswa berhamburan keluar untuk pulang ke rumah masing masing, ziell keluar dari gerbang dan menunggu jemputan bersama sahabat laknat nya Nathan.

better than beforeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang