5.

99 9 2
                                        

Haii kecintaan nyaa author gimanaa kabar kaliann, semoga baik baik ajaa yaa, dan terimakasih yang udah vote and comen.

__________________________________________________

Setelah menempuh perjalanan beberapa menit Sagara sampai di depan rumah ziell, nampak rumah yang sederhana dan minimalis.

"Masih sama"batin Sagara saat melihat bangunan yang menurutnya tak asing.

Ziell yang melihat Sagara nampak memperhatikan rumah nya begitu intens, ia mengangkat tangan nya lalu di gerakan di depan mata Sagara.

"Kak Sagara kenapa liatt rumah ziell kayakk gituu"

"Enggak, cuma bagus aja rumah nya, hehe keren" elak Sagara

"Kak Sagara mau mampir dulu?, hujannya kayaknya mau lebat deh, bahaya juga buat kaka" tawar ziell.

"Emang boleh?"

"Boleh lahh"

Sagara mengangguk, memarkirkan montor nya di garasi depan rumah ziell, lalu masuk di kedalam rumahh dengan Sagara yang mengekori ziell.

Keadaan rumah terasa sepi, ziell mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu diikuti oleh Sagara.

"Rumah lo keliatan sepi banget" ucap Sagara melihat sekeliling rumah nampak sepi.

"Hehe iyaa kakk, mama lagi ikut papa dinass, teruss bibi yang biasanya pulang kampung jadi ziell di sini cuma di temenin loki"

Senyum kecill muncul di bibir Sagara dia tau makhluk apa Loki sebenarnya.

"Eh iyaa kak sagara mau minum apa, biar ziell buatin"

"Apa aja deh, kalo bisa ada makanan ga?"

"Ishh mana ada ihh ziell belum masak, aku bikinin coklat panas aja ya"

Sagara mengangguk sebagai tanda setuju, ziell menuju dapur membuat coklat panas sedangkan saraga berdiri dan mengitari rumah melihat pigura foto masa kecil ziell.

"Apa kau masih tak ingat aku?, hanya karena satu kejadian di masa lalu apa kau melupakan ku" gumam Sagara sambil mengelus figur kecil di rak.

Sagara melamun membayangkan masalalu yang menurutnya sangat kelam sampai lamunan nya buyar karena sebuah tepukan di bahu nya.

"Kak ada apa, kok ngelamun"

"Eh enggak kok"mereka berdua kembali duduk di sofa, Sagara berusaha bersikap baik baik saja.

Ziell menaruh dia nampan berisi coklat panas dan juga cookies yang terlihat enak.

"Nih kak coklat panas nya, yang paus nya warna biruu punyaa ziell, yangg warna hitamm punyaa kak Sagara" jawab ziell antusias.

Sagara terkekeh melihat kelucuan dari ziell rasanya melihat senyuman manis itu menghilang kan semua kegelisahan nya selama ini.

"Iya iya bawell" sambill sedikit mengusak rambut halus ziell.

Ziell menjadi duduk di bawah, mengeluarkan buku yang ada di dalam tas nya, lalu mengamati buku itu dengan serius.

Sagara mengambil satu cookies dan memasukkannya dalam mulut, memperhatikan si manis yang tengah fokus.

"Lagi ngerjain apa sih?"

"Ini kak pr mtk tadi pak mamat ngasih nya enggak tanggung tanggung iyaa sih 5 soal tapi kan ziell tidak bisa, huh" tanpa berpaling sedikit pun dari buku ziell mengomel karena tugas nya sangar amat susah, andai saja dia cucunya Albert Einstein mungkin dalam sekejap mata langsung selesai itu tugas.

Sagara ikut turun duduk di karpet di samping ziell, mengambil alih pensil yang ziell pegang dan entah apa yang di tulis di buku ziell itu.

Ziell mengamati yang dilakukan Sagara, ia sangar takjub dengen apa yang di tulis nya rumus dan juga jawaban, apakah ini yang di namakan malaikat turun dari langitt, udah pinter kaya ganteng lagi eh.. maksudnya ya itu lahh.

Sagara menyodorkan hasil kerjanya kepada ziell, ia hanya menyelesaikan satu soal saja.

"Nih udah gua kerjain soal pertama yang ke dua sama kayak soal uang pertama rumus sama caranya, tinggal ikutin aja itu, kalo ga bingung tinggal tanya aja nanti ke gua"

Ziell mengangguk cepat, dengan fokus nya ziell melanjutkan soal soal yang ada di buku, sedangkan Sagara fokus menikmati cookies dan coklat panas hasil buatan si manis, sambil sesekali melirik untuk memastikan jawabannya.

.

.

.

Ziell menyelesaikan pr nya di pukul tujuh malam dan itu pun di luar masih gerimis, hujannya cukup awet hari ini entah mengapa, mungkin tuhan memang membuat momen ini khusus untuk sagara dan ziell.

Ziell menatapp kaca jendelanya yang besar itu di luar sudah gelap dia merasa lelah setelah mengerjakan pr dengen bantuan sang malaikat yaitu kak Sagara.

Ziell naik ke atas sofa dan membaringkan tubuhnya di sana, sedikit memejamkan mata untuk merilekskan tubuh, entah kemana Sagara itu bilang nya sih ingin ke kamar mandi tapi dari tadi belum sama sekali menampakan batang hidungnya.

.

.

.

Sagara keluar dari kamar mandi melihat ziell yang sepertinya kelelahan sampai sampai tertidur di sofa, melihat itu Sagara merapikan buku buku yang berserakan di meja dan menaruh cangkir coklat panas itu kedalam wastafel.

Dengan perlahan Sagara menggendong ziell dan membawa nya ke kamar untuk tidur lebih nyenyak.

Sagara memasuki kamar ziell yang nuansanya masih sama dengan delapan tahun terakhir yang untungnya memorinya sangar kuat sampai bisa mengingat rumah ziell dengan detail.

Sagara menidurkan ziell di kasur empuknya ia memandang sebentar wajah si manis senyum kecil tercetak jelas di bibir sagara.

Ia menyingkirkan poni kecil yang seolah menutupi mata si manis yang terpejam.

"Mumpung aja gua bisa inget wajah manis lu, tapi sayang nya lu ga inget ell wajah gua, lu beneran lupa sama gua??"

"Apa karena insiden di masa lalu?? Insiden yang ngebuat lo lupa sama semuanya termasuk gua.."

"Maafin gua"

Satu kecupan singkat mendarat di kening si manis.

Sagara berdiri, mengambil note kecil dan menyimpan nya di nakas meja di samping tempat tidur.

"Good night sweet heart"

__________________________________________________

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

better than beforeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang