𝑨𝒔𝒔𝒂𝒍𝒂𝒎𝒖'𝒂𝒍𝒂𝒊𝒌𝒖𝒎.
𝑺𝒆𝒍𝒂𝒎𝒂𝒕 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒄𝒂 𝒋𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒑𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒉𝒐𝒍𝒂𝒘𝒂𝒕 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝒉𝒂𝒓𝒊 𝒊𝒏𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝒂𝒎𝒃𝒊𝒍 𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒏𝒚𝒂, 𝒔𝒆𝒓𝒕𝒂 𝒃𝒖𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒖𝒓𝒖𝒌𝒏𝒚𝒂, 𝒐𝒌𝒆𝒉. 👌⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎
𝐇𝐚𝐥𝐨 𝐬𝐞𝐦𝐮𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐓𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡
𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐦𝐚𝐮 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐬𝐚𝐲𝐚, 𝐝𝐚𝐧 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧
𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰, 𝐜𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐚𝐧𝐝 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐲𝐚𝐡! 𝐁𝐢𝐚𝐫
𝐀𝐭𝐡𝐨𝐮𝐫𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭.
𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔....
⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎⚜︎"CUKUP SABILA!" suara tegas bagai bariton milik Reza membuat semuanya terkejut, kini Reza pun sudah berada di abang kemarahan. Namun, ia juga masih mencoba untuk mengontrol dirinya agar tidak melewati batasan nya.
Aisyah sudah melemah, air mata nya sudah bercucuran bagai darah. Ahkam menggendong nya dan membawanya pergi dari sana. Ia mengantarkan Aisyah pulang dengan taksi yang kebetulan sedang melintas.
Setelah kepergian Aisyah dan Ahkam. Pertengkaran didalam sana juga masih belum kian mereda. Sebab sekrang pun Reza sudah mulai angkat bicara.
"Tak seharusnya kamu mengatakan semua itu SABILA!" tegas Reza, tanggan nya mengepal kuat mencoba mengontrol emosinya yang sudah membludak.
"Kenapa, Za? Kenapa, hah?! Memang apa salah gue? Aisyah yang bersalah kenapa di yang lo bela!" balas Billa bertanya dengan mata merah yang penuh emosi, bahkan sekrang pun Reza telah menggantikan nama panggilan yang dulu Billa menjadi Sabila, nama lengkap yag ia miliki.
"Kamu mikir gak sih?! Selama ini Aisyah menganggap kamu itu sebagai sahabat terbaiknya, ia slalu belain kamu dan slalu ada buat kamu. Dia menganggap kamu sahabatnya sangat tulus dari dalam hati dia." ucap Reza menatap tajam lawan bicaranya.
"Pernah dia ninggalin kamu pada saat kamu terluka? Pernah dia meminta balas budi nya ke kamu atas pertolongan yang ia kasih? Pernah!? Enggak! Dia gak pernah meminta semua itu. Karna dia tulus sahabatan sama kamu!" lanjutnya dengan perasaan kecewa.
"Jangan kamu menyalahkan dirinya atas perasaan yang kamu punya. Bahkan sampai membuatnya terluka." ucapnya lagi melanjutkan.
Sejenak Reza menghembuskan nafasnya perlahan dan berucap, "Perasaan kamu itu adalah hal yang wajar. Karena diri mu adalah seorang manusia! Tapi jelas tidak wajar dirimu menyalahkan orang lain didalam perasaan yang kamu miliki!"
"Perasaan mu datang dengan sendiri dan akan pergi dengan sendirinya dan janganlah kamu menyalahkan seseorang atas hal yang berada di luar batasannya!" lanjutnya lagi.
"Semua itu berada di luar batas Aisyah, paham!"
Billa terdiam membisu, entah apa yang kini sedang ia pikir kan.
"Dan satu lagi yang harus kamu ingat Sabila, kamu boleh mencintai seseorang tapi biarkan dia mencintai pilihan nya sendiri!" tambah nya lagi dan setelah itu pergi dari sana.
Billa terjatuh, ia menatap lantai itu penuh dengan kekosongan. Mengingat apa yang telah terjadi, dan kini air mata kembali menetes tanpa henti penuh dengan penyesalan.

KAMU SEDANG MEMBACA
"𝐂𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐑𝐮𝐦𝐢𝐭" (𝐶𝑖𝑛𝑡𝑎 𝐷𝑖-𝐴𝑛𝑡𝑎𝑟𝑎 2 𝐺𝑢𝑠)
РазноеSebuah kisah perjalanan seorang mantan ketua geng motor, yang terpaksa masuk kedalam dunia pesantren, dunia baru baginya dan mendapatkan arti sesungguhnya apa itu kehidupan, seiring berjalannya waktu membuatnya berubah dan menjadi sosok yang lebih b...