Istri Militer Cantik dari Tahun 1970an [END]

9-10

Bab 9 Jadi bagaimana jika aku terlahir kembali? Kakak tidak takut padamu

Kedua kakak beradik itu mula-mula pergi ke bank untuk menyetor uang, lalu pergi ke kantor pos, dan akhirnya pergi ke department store untuk membeli barang-barang untuk kampung halaman mereka. Mereka membeli makanan dan pakaian, dan semua yang mereka beli praktis dan berguna.

Lagipula, banyak barang di kota besar dan di pedesaan yang tidak dijual. Jika Anda tidak membawanya, Anda tidak akan bisa mendapatkannya jika ingin digunakan.

Namun, Xia Wanwan tidak terlalu mempedulikan gadget tersebut, karena setelah mencari di dua rumah di ruang tersebut, ternyata banyak hal yang berguna.

Bahkan perbekalan yang aku simpan sebelumnya tidak dapat habis sama sekali, tapi aku khawatir adikku akan menyadari ada yang tidak beres, jadi aku pergi bersamanya untuk membeli beberapa.

Xia Wanwan berpikir masih banyak hal yang harus dia selesaikan, jadi dia mencari alasan untuk berpisah dari saudara perempuannya sebentar dan bertemu di wisma nanti. Xia Yuwei tidak terlalu memperhatikan dan melanjutkan belanjanya.

Xia Wan Wan menemukan tempat untuk menyamar dengan santai, membungkus dirinya dengan syal, hanya menyisakan sepasang mata, dan mengeluarkan karung besar dari tempat itu.

Itu penuh dengan pakaian berantakan. Mengikuti lokasi dalam ingatanku, aku sampai di sebuah gang.

Begitu saya masuk, saya dihentikan oleh seseorang dan bertanya dengan suara rendah: "Apa yang kamu lakukan?"

“Jual sesuatu!” Dia segera mengeluarkan setengah kotak tas besar dari sakunya dan menyerahkan satu.

"Bersikaplah bijaksana, bayar biaya masuk 20 sen dan langsung masuk. Lewati pintu kedua dari terakhir dan cari tempat duduk di mana pun kamu mau."

Xia Wan Wan memandang pria yang berpenampilan seperti monyet itu, dan pada pandangan pertama, dia adalah seorang yang waspada, jadi orang seperti ini juga pintar, jadi Xia Wan Wan segera mulai mendekatinya.

“Saudaraku, izinkan saya bertanya, siapa di sini yang mengumpulkan kwitansi?”

"Apa? Kamu punya?"

"Lihat..." Xia Wan Wan membuka celah kecil di tas bahu kecilnya, memperlihatkan isi di dalamnya.

Pria itu terlihat sangat terkejut setelah melihatnya, dan segera mengajak Xia Wan Wan menemui bos di belakangnya.

Xia Wanwan tidak ingin memiliki hubungan dekat dengan orang-orang di sini, Dia hanya ingin menukar beberapa barang dengan cepat dan pergi. Pasar gelap juga memiliki aturan pasar gelap dan dia tidak akan menanyakan jalan keluarnya antara keduanya berjalan lancar.

Kecuali menukarkan uang kertas ini dengan beberapa uang nasional, sisanya ditukar dengan uang. Tas ini dijual seharga 600 yuan.

Bos pasar gelap jelas sedikit bingung. Ini semua adalah pakaian bagus, dan beberapa di antaranya tidak terlihat murah. Tapi karena mereka ingin menjualnya, dia dengan santai memperkirakan harganya dan hanya menjualnya seharga 100 yuan.

Ini tidak penting, yang penting kalau sampah ini dibuang tidak akan ada apa-apanya.

Xia Wanwan tidak menyangka semuanya akan berjalan lancar. Setelah membereskan semua sampah, yang tersisa hanyalah uang dan berbagai hal.

Misalnya, ada setumpuk kecil teh baru yang belum dibuka, tembakau dan wine, susu bubuk malt sebagai oleh-oleh, gula merah, gula putih, dan bacon. Dengan tambahan perbekalan saya sendiri, pergi ke pedesaan pun terasa menyenangkan .

Xia Wanwan menghindari diikuti, berkeliling beberapa gang, lalu mulai berdandan dan berkemas. Setelah semuanya beres, dia siap untuk kembali ke wisma, tetapi dia tidak menyangka akan melihat Bai Lianhua.