Penasaran🦋

31 12 1
                                    

Happy Reading☺
.
.
.
.
.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sesampainya di sekolah Lucya dan Eydish segera menuju ke bangku masing-masing. Lucya dan Eydish memang tidak satu meja, karena di sekolah mereka 1 bangku hanya bisa untuk 1 siswa, namun, meskipun begitu mereka duduk di satu deret bangku yang sama.

"Kriinnngggg!!Kriiinnnggggg!!" Bel tanda istirahat berbunyi telat pada pukul 10 pagi.

"Cya, ayo ke kantin." Ucap Eydish pada Lucya.

"Bentar aku mau ngerapihin buku dulu." Jawab Lucya.

"Prookkk!!." Eydish tidak sengaja menyenggol buku Lucya.

"Eh, maaf cya aku nggak sengaja." Ucap Eydish.

"Nggak papa lagian nggak rusak juga, yaudah ayo ke kantin." Jawab Lucya.

"Yaudah ayok, dah laper banget aku." Balas Eydish.

*Sesampainya mereka di kantin, mereka segera mengambil jatah makanan mereka dan membawanya di meja makan yang tersisa*

"Eh cya, tadi aku nggak sengaja lihat buku tebel di laci kamu, kayanya buku mitologi leri ya?." Tanya Eydish sambil mengunyah makanannya.

"Iya, kenapa?." Sahut Lucya.

"Nggak papa, kamu tertarik sama buku gituan?." Tanya Eydish lagi pada Lucya.

"Aku cuma kepo sih, mereka tuh beneran ada apa nggak, soalnya mama dari dulu suka cerita peri-peri, mana kayak meyakinkan banget lagi." Jawab Lucya.

"Ooohh, tapi emang kan kebanyakan masyarakat dari negara kita percaya sama begituan, tuh liat aja, masih ada beberapa rumah yang nyiapin rumah-rumah kecil di kebun mereka, katanya sih buat rumah peri." Sahut Eydish.

"Nah makanya, mau percaya tapi nggak lernah lihat, kalau nggak percaya kok di lingkungan kita kayak meyakinkan begitu." Jawab Lucya.

"Duaarrr!!!." Teriak Kylian di belakan Lucya yang membuat dirinya tersedak karena terkejut.

"Astagaa!!, eh apaan sih bisa nggak biasa aja nggak usah kayak gitu? Untung jantungku nggak lompat.

"Biarin siapa suruh tadi ngetawain pas aku jatuh dari sepeda." Jawab Kylian sambil duduk di depan Lucya dan Eydish.

"Kenapa nggak nungguin sih, main tinggal aja." Ucap Alaric pada Kylian."

*Alaric Anjello Leanderr, sahabat Kylian yang selalu bersama Kylian kemana pun Kylian pergi.
Alaric memiliki postur tubuh yang hampir mirip dengan Kylian sehingga tak jarang mereka dikira kembar, yang membedakan hanyalah warna rambut Alaric yang berwaran pirang, sedangkan Kylian memiliki rambut berwarna cokelat, Alaric dan Kylian bisa dibilang populer di kalangan gadi-gadis karena wajah mereka yang rupawan.*

"Lagian lama, yaudah tinggal aja." Jawab Kylian

"Eh, kalian mau nggak ikut liburan sama keluarga gwe?." Tanya Alaric pada ke-3 sahabatnya.

"Kapan?." Tanya Lucya.

"Nanti akhir tahun, habis ujian, sekalian ajakin ortu kalian biar rame." Jawab Alaric.

"Wiihhh asik nih, gwe mah gas aja." Jawab Kylian

"Ikut nggak Ey?." Tanya Lucya pada sahabatnya.

"Kalau kamu ikut aku juga ikut Cya." Jawab Eydish.

"Oh oke, nanti aku coba tanyain sama mama papa dulu, mereka bisa apa nggak." Ucap Lucya pada ke-3 sahabatnya.

"Okee siippp, gwe tunggu." Jawab Alaric.

Alaric dan Kylian memang kakak kelas Eydish dan Lucya, tapi mereka sudah bersahabat sejak masih duduk di bangku SD, sehingga mereka sudah seperti teman sepantaran dan keluarga mereka sudah saling percaya satu sama lainnya.

Sehabis makan malam di ruang tamu, Lucya segera memberitahu orang tuanya mengenai agenda liburan tadi.

"Pa, ma, Alaric ngajak liburan sama keluarganya nanti akhir tahun habis ujian, sama keluarganya Eydish sama Kylian juga." Tanya Lucya.

"Kalau mama sih oke aja, tapi gimana sama papa, mau nggak?." Tanya mama Lucya pada papanya.

"Kalau akhir tahun, pas liburan sih bisa aja, sekalian healing." Jawab papa Lucya

"Oh oke kalau gitu ma, pa aku telepon Alaric dulu." Jawab Lucya.

"Tulilit tuliliittt!!." Suara HP Alaric berbunyi dan dia pun segera mengangkatnya.

"Halo, Ric, aku jadi ikut sama papa mama." Ucap Lucya di telepon.

"Halo Cya, oh oke siiipp jadi nambah rame." Jawab Alaric.

"Oke, yaudah ya bye." Ucap Lucya.

"Okeee, byee." Jawab Alaric, dan Lucya pun mematikan sambungan teleponnya.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote dan komentarnya yaa☺
Tunggu part selanjutnyaa yaa..
Maaf kalau ceritanya agak berantakan
Buat yang udah setia baca sampe bab ini makasih bangett yaaa❤
Happy Reading semuaaa......
Terimakasiiihhh🥰



LUCYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang