GTDT|01

56 16 52
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh semua!

Happy reading!

🦋🦋🦋

"Tidak usah terlalu khawatir dan jangan banyak dipikir, percayalah Allah sudah mengatur sesuatu yang terbaik untukmu melalui takdir."

Afifah Hilya Nafisah.

🦋🦋🦋

_______________________

01. Mimpi terasa nyata
________________________

"Qobiltu nikahaha watadzwijaha bil mahril madzkur hallan!" ucap lantang seorang laki-laki berperawakan tinggi itu dihadapan sang penghulu.

Semua orang berdoa dengan dipimpin oleh ayah sang mempelai pria tersebut setelah mengucapkan sebuah kalimat sakral itu.

Ditempat lain seorang gadis yang memakai gaun pengantin yang tak terlalu ketat tetapi tidak terlalu longgar juga, sangat pas di badannya. Uraian air mata menetes di pipi mulusnya, make up yang sudah di poleskan oleh MUA menahan air mata tersebut langsung menyentuh kulit mulusnya.

Terdengar suara ketukan pintu, sang ibunda dan mertuanya kini sudah berdiri dihadapannya, tak terasa ia sudah menjadi istri seorang pria yang banyak diidam-idamkan oleh banyak perempuan di luaran sana.

"Ayo keluar nduk, suami kamu sudah nungguin kamu disana." ajak sang mertua. dengan lemah lembutnya jari lentik yang kulitnya mulai mengeriput itu mengajak jari lentik yang lain untuk bergandengan tangan, dengan lembut sang mertua mengajak menantunya untuk menuju meja akad.

Terlihat semua tamu menyorotkan netranya menghadap dirinya, kecantikannya yang dibuat semakin cantik oleh make up yang tidak terlalu tebal itu membuat semua orang terfokus pada dirinya, rona merah muncul ketika melihat semua orang menyoroti dirinya.

Dengan langkah perlahan-lahan ia mendatangi meja akad, terlihat suaminya telah berdiri untuk menyambut dirinya.

Tangannya dengan lemah lembut menggapai tangan sang suami, ia menyalami tangan sang suami dengan khidmat, suasana di ruangan tersebut terasa khidmat, diwaktu Dhuha, di hari Jumat, dan di bulan Dzulhijjah. sinar matahari menjadi saksi diantara mereka. Sang suami dengan perlahan mencium ubun-ubun sang istri lalu membacakan sebuah doa agar ia diberi istri dan keturunan yang shalih dan shalihah.

"Bismillahirrahmanirrahim, allahumma ini as'aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa 'alaih. Wa a'udzubika min syarri haawa min syarri maa jabaltahaa 'alaih." ucapnya sembari memegangi ubun-ubun sang istri.

"Bismillah, assalamualaikum ya zaujati." salam sang mempelai pria di telinganya.

Perlahan sebuah mata indah terlihat mengerjap, menyempurnakan cahaya disekitarnya, perlahan ia bangun dan melihat sekeliling, dikamar? pikirnya.

Oh tidak, mimpi apa ini? ini hanya sebuah bunga mimpi saja kan?

Dengan rasa penasarannya ia segera menuju kamar mandi untuk berwudhu, mungkin ia akan meminta petunjuk pada sang maha kuasa.

Garis Takdir dari Tuhan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang