00

424 32 0
                                        

Happy reading.

----

Kim Sunoo, pemuda cantik ini tidak pernah berpikir jika teman baik nya selama ini akan menjadi kekasihnya. Sunoo tidak tahu menahu kenapa ia bisa jatuh hati kepada teman baik nya ini, padahal mereka bisa di katakan baru dekat beberapa bulan yang lalu, maksudnya 2 bulan yang lalu.

Entah apa yang ia rasakan, seperti hipnotis yang masuk ke dalam jiwa dan raganya. Entah kenapa ia begitu sangat mudah untuk jatuh hati, dan ini adalah pertama kali nya ia menjalin hubungan dengan orang lain.

Ingat, pertama kali.

Sunoo berpikir, hubungan ini akan menjadi hubungan yang indah, bercengkrama bersama, menghabiskan waktu bersama kekasihnya dimana akan membuat Sunoo ingin tetap berada di hubungan ini, dan ingin hubungan ini terjalin selamanya.

Nyatanya, khayalan itu dengan mudahnya di tepis oleh kenyataan.

Jauh, sangat jauh dari ekspetasi nya, apakah ia boleh membantah kenyataan ini? apakah ia bisa?

Inilah awal mula nya.

Sunoo mungkin tidak akan bisa lari begitu saja di hubungan ini dengan kekasihnya, Park Sunghoon.
























"Sudah aku katakan bukan? Untuk tidak berbohong barang sekalipun dengan ku" katanya dengan tenang, tetapi hawa gelap bisa Sunoo rasakan saat ia sedang di hadapkan pada ujian hari ini di Apartment Sunghoon.

"K-kak Sunghoon maaf, a-aku hanya--"

Ah.. Sunoo tidak bisa

Sunghoon menatap ke arah Sunoo dengan tatapan yang tajam, menusuk indra penglihatan Sunoo yang membuat nya merasakan ketakutan yang luar biasa. Ia tidak yakin, bisa menghadapi hawa gelap yang sudah melekat di Sunghoon kali ini.

Sunoo bisa rasakan, telapak tangan Sunghoon yang sudah bertengger di pipi kirinya, mengusap lembut pipi kenyal dan putih milik Sunoo.

Jangan kalian berpikir, bahwa usapan lembut itu akan menenangkan ketakutan yang Sunoo rasakan saat ini.

Karena usapan lembut pada pipi Sunoo, akan menjadi api panas yang membuat Sunoo akhirnya menitikkan air mata nya perlahan yang turun membahasi pipi kenyalnya.

Ya, Sunghoon dengan mudahnya mencengkram dagu Sunoo dengan sangat erat, hingga pemilik dagu tersebut merasakan sakitnya cengkraman itu.

"Hm? hanya apa? hanya ingin bertemu lelaki itu? Kau senang bertemu dengan nya, Sunoo?" Tatapan tajam Sunghoon semakin membuat Sunoo ingin kabur dari situasi ini sekarang juga.

"S-sakitt, Kak, lepas.."
Kedua tangan Sunoo berusaha melepaskan cengkraman erat Sunghoon, padahal ia tau itu akan sia-sia saja.

Rintihan Sunoo pastinya akan menjadi angin lalu bagi Sunghoon, dia sama sekali tidak peduli. Yang hanya dia inginkan adalah, memberi hukuman kepada kekasih kecilnya sekarang.

"Pelajaran apa yang harus aku berikan pada kekasih kecil ku ini? Kau punya saran, sayang?" Sunghoon semakin mendekatkan wajah nya pada Sunoo

Bibir Sunoo bergetar seketika. Apa yang harus dia lakukan jika bukan hanya pasrah? Kabur bukanlah pilihan yang tepat, karena sangat tidak mungkin dia bisa kabur begitu saja.

"Tidak, hiks.. S-sunoo tidak mau.." Gelengan kepala serta bantahan yang keluar dari mulut Sunoo membuat Sunghoon semakin merasa ia ingin menyiksa Sunoo saat ini juga.

Ini bukan salah dia kan? Dia hanya ingin memberi pelajaran pada orang yang sudah berbohong kepada nya.

"Aku sama sekali tidak ingin di bantah Sunoo, kau tau itu." Dengan cepat Sunghoon menggenggam tangan kiri Sunoo dan menyeretnya begitu saja ke kamar khusus di Apartment milik Sunghoon.

Can't Get Away | SunsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang