Happy reading.
Setelah insiden tabrak menabrak dari kedua pemuda itu, siapa sangka mereka menjadi sangat dekat sekarang. Apa mungkin karena mereka bertemu setiap hari di perpustakaan? Iya, setiap hari rupanya.
Disinilah mereka sekarang, kantin kampus.
Dimana seluruh mahasiswa dan mahasiswi menyantap makanan nya agar tidak ada suara yang bising terdengar dari perut mereka lagi.Di salah satu tempat duduk, yang di duduki oleh dua orang yang sedang bercengkrama ria sembari menyuapkan makanan ke dalam mulut mereka.
"Kau sangat suka makanan manis ya?" tanya Riki yang duduk di hadapan Sunoo
"Huum!! sangat suka!" jawab Sunoo dengan senyuman yang sama manis nya dengan makanan nya, mungkin lebih manis? sehingga membuat yang di hadapannya ini terdiam seketika.
"Ah.. begitu, jika suatu hari aku memberi mu seratus permen, apa kau akan memakan nya sampai habis di hari itu juga?" pertanyaan konyol macam apa yang diberikan kepada Sunoo.
"Ya tidak juga Riki.." dengusan yang terdengar membuat Riki cekikikan pelan.
"Tapi tidak apa, aku akan tetap memakannya, aku tidak mau membuang pemberian orang lain, sekalipun itu permen!"
"Kau sungguh menghargai pemberian orang lain rupanya."
"Kenapa tidak? aku memikirkan perasaan orang itu jika aku membuang pemberian nya, pasti orang itu akan merasa sedih" ucap Sunoo dengan bibir nya yang sedikit manyun.
"Kau baik sekali." titah Riki dengan menatap dalam pada Sunoo.
"Terima kasih, kau juga baik, Riki!"
Pujian itu membuat Riki merasa hati nya menghangat, kapan lagi dia mendapatkan pujian seperti itu?
"Apa kau pernah menjalin hubungan dengan seseorang?" Secara tiba-tiba Riki menanyakan hal yang mungkin menjadi pertanyaan yang cukup sensitif bagi Sunoo.
Kenapa percakapan nya menjadi serius seperti ini.Disini, Sunoo tidak langsung menjawab pertanyaan Riki. Sunoo terdiam, tiba-tiba jantung nya berdebar kencang, ia merasa ketakutan melingkupi nya, ia menggigit bibirnya dalamnya gugup.
"Sunoo?"
Panggilan dari Riki membuat Sunoo tersadar kembali."Ah iya, a-aku belum pernah menjalin hubungan dengan siapa pun." jawab Sunoo dengan gelagat yang aneh.
"Oh begitu, Maaf, mungkin pertanyaan ku membuat mu tidak nyaman" Riki menyadari perubahan sikap Sunoo yang secara tiba-tiba ini setelah melontarkan pertanyaan itu.
"Tidak apa-apa!! aku baik-baik saja." ucap Sunoo dengan senyuman paksa (?) nya itu.
"Baiklah, kalau begitu kita harus kembali ke kelas, jam mata kuliah baru akan segera dimulai" Ajak Riki setelah mereka berdua menghabiskan makanan mereka.
•••••
Disisi lain, seorang pemuda dengan setelan baju hitam, celana panjang hitam lengkap dengan ikat pinggangnya, menduduki salah satu bangku yang berada di balkon mansion nya. Tampaknya dia sedang mengamati foto seseorang dari layar handphone nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't Get Away | Sunsun
Fiksi PenggemarTidak ada gunanya jika ia berpikir, ia akan hidup bahagia dengan pasangan yang ia cintai, nyatanya itu adalah kemungkinan kecil yang ia harapkan akan terjadi. Sunghoon, Sunoo. Mature content !!