bab 10

559 36 0
                                    

Ketika bel istirahat berbunyi, Oline langsung bergegas menuju kelas kekasihnya, Erine. Dengan senyum yang cerah terpancar di wajahnya, Oline mengetuk pintu kelas Erine dan memanggilnya.
"Erine, yuk ke kantin!" ajaknya dengan semangat.

Erine yang sedang merapikan buku-bukunya menoleh dan tersenyum melihat Oline. "Ayo, aku juga sudah lapar," jawab Erine sambil mengemas barang-barangnya ke dalam tas.

Mereka berdua berjalan bersama menuju kantin, berbincang ringan tentang pelajaran dan rencana akhir pekan mereka. Sesampainya di kantin, mereka memilih tempat duduk favorit mereka di pojok ruangan yang tenang. Sambil menikmati makanan, mereka terus melanjutkan obrolan hangat yang membuat waktu istirahat terasa begitu singkat.

Di antara tawa dan cerita, keduanya merasa lebih dekat dan menikmati kebersamaan yang sederhana namun penuh makna tersendiri
Nala dan Regie yang baru saja sampai di kantin segera melihat Oline dan Erine yang sudah duduk di salah satu meja. Dengan senyum lebar dan semangat, mereka pun langsung menuju dan bergabung bersama kedua temannya itu.

"Akhirnya kalian datang juga!" seru Oline, sambil melambaikan tangan ke arah Nala dan Regie. "untung kita tadi belum pesen."
Nala tertawa kecil sambil menarik kursi, "Maaf ya, tadi kita sedikit terlambat. Ada tugas yang harus selesain dulu."

"Santai saja, yang penting sekarang kita bisa makan bareng," tambah Erine, sambil membuka menu kantin. "Kalian mau pesan apa?"

Regie memandang menu dengan penuh perhatian,
"Hmm...kayaknya aku mau coba nasi goreng spesialnya. Kelihatannya enak."

"Aku juga mau nasi goreng," sahut Nala.

"Bagaimana dengan kalian?"
Oline dan Erine saling berpandangan sejenak, lalu serempak berkata, "Kami ikutan nasi goreng juga!"

Mereka pun tertawa bersama dan mulai memesan makanan mereka. Sambil menunggu pesanan datang, mereka berbincang tentang kegiatan sehari-hari, tugas kuliah, dan rencana liburan yang akan datang. Suasana di kantin terasa hangat dan penuh keceriaan dengan kehadiran mereka berempat.

Saat menunggu pesanan mereka datang, Erine secara tidak sengaja melihat Kimmy dan Nachia di sudut ruangan. Tanpa berpikir panjang,
Erine melambaikan tangan dan memanggil mereka.

"Kimmy! Nachia! Ayo makan sama kita!" serunya dengan penuh semangat.

Kimmy dan Nachia saling berpandangan sejenak, kemudian tersenyum dan berjalan menuju meja tempat Erine, Oline, dan teman-teman Oline duduk. "Hai semua! Terima kasih sudah ngajak kita," kata Kimmy sambil menarik kursi.

"Ya, terima kasih! kita sebenarnya tadi lagi cari tempat duduk" tambah Nachia dengan senyum lebar.
"Ayo, duduklah" kata Oline dengan ramah.

Percakapan pun mengalir dengan mudah di antara mereka. Mereka berbagi cerita tentang kegiatan sehari-hari, rencana liburan, dan berbagai topik menarik lainnya. Suasana menjadi semakin hangat dan akrab. Tak terasa, waktu berlalu dengan cepat dan pesanan mereka akhirnya datang. Semua menikmati hidangan sambil tertawa dan bercanda, menciptakan kenangan indah yang akan selalu mereka ingat.

tringggggg🔔

Setelah bel berbunyi yang menandakan jam kedua telah dimulai, Erine, Oline, dan yang lain bergegas menuju ke kelasnya masing-masing.

Suasana di lorong sekolah menjadi ramai dengan murid-murid yang berjalan cepat, mengingat mereka tidak ingin terlambat memasuki ruangan. Erine dan Oline saling bertukar senyum sebelum berpisah menuju kelas yang berbeda. Meskipun mereka berada di kelas yang terpisah, semangat belajar mereka tetap tinggi.

Di dalam kelas, guru sudah siap untuk memulai pelajaran. Erine segera duduk di kursinya dan membuka buku catatannya, siap untuk menyerap materi baru. Begitu juga dengan Oline yang langsung fokus pada papan tulis, menantikan penjelasan dari guru. Jam pelajaran kedua ini adalah kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang lebih dalam lagi.

Mereka berharap, meskipun jadwal pelajaran kadang terasa padat, semangat dan kerja keras mereka akan berbuah manis di kemudian hari.

setelah pulang sekolah mereka ketemu di parkiran

"eh jadi kan di bandung?"tanya Regie

"jadilah masa gajadi"ucap Nala

"btw kalian sendirian aja?"tanya Oline

"kasian banget gapunya pacar"ucap Erine mengejek lalu mengekspresikan mukanya seperti bebek

taulah ya ekspresinya gimana*

"dih"ucap Nala dan Regie bersamaan

"kata gw sih mending lu bedua deketin Kimmy sama Nachia sih"ucap Oline sambil menunjuk nunjuk ke muka Nala dan Regie

"bener banget mending kalian pacarin mereka aja si lagian mereka juga suka sama kalian"ucap Erine

"emang lu tau darimana rine kalo mereka suka sama kita?"tanya Nala

"kan mereka bestie gw kocak"ucap Erine

"loh emang iya eyine?"tanya Oline

"iya oyinee,udah ayo pulang"ucap Erine dan mereka semua segera pulang ke rumah masing-masing

°~°~°~°

Di sebuah taman yang indah dan asri, tampak seorang gadis duduk di bangku kayu di bawah pohon rindang. Rambut panjangnya yang hitam legam tergerai di bahunya, dan dia memegang sebuah buku tebal di tangannya. Mata gadis itu tampak fokus, seolah-olah tenggelam dalam dunia yang dibuka oleh halaman-halaman buku tersebut.

Di sekelilingnya, bunga-bunga berwarna-warni bermekaran, menambah keindahan suasana taman. Angin sepoi-sepoi meniup lembut, membawa aroma segar dari dedaunan dan bunga-bunga. Burung-burung berkicau merdu, seakan-akan menyanyikan lagu khusus untuk menemani sang gadis.

Sementara itu, anak-anak kecil berlarian dengan riang, bermain bola dan tertawa gembira. Pasangan-pasangan tua berjalan beriringan, saling berpegangan tangan, mengenang masa-masa muda mereka. Di sudut lain taman, seorang seniman jalanan melukis pemandangan taman dengan penuh konsentrasi, mencoba menangkap keindahan alam dan kehidupan di dalamnya.

Namun, gadis itu tampak tidak terganggu oleh keramaian di sekitarnya. Dia begitu asyik membaca, seolah-olah dunia di dalam buku lebih nyata daripada dunia di sekitarnya. Sesekali, dia tersenyum tipis, mungkin karena menemukan bagian yang menarik atau lucu dalam cerita yang sedang dibacanya.

Hari semakin sore, langit mulai berwarna jingga, dan matahari perlahan-lahan tenggelam di ufuk barat. Gadis itu akhirnya menutup bukunya, memperhatikan sekeliling dengan tatapan yang penuh kedamaian. Dia berdiri, merapikan pakaiannya, dan berjalan pelan menuju pintu keluar taman, membawa serta kenangan indah dari hari itu.

namun saat dia baru keluar dari taman dia di tarik oleh seseorang yang memakai masker, topi, dan pakaian serba hitam, lalu dirinya dibawa kedalam mobil

"LO SIAPA BANGSAT"teriak gadis itu

"TURUNIN GW GAK?"

"TURUNIN GW"teriak Flora yap gadis itu adalah Flora

seseorang disebelahnya yang capek dengan teriakan membuka maskernya dan betapa terkejutnya Flora

"lo..."lirih Flora

"turunin gw"ucap Flora

"plis turunin gw"

"tenang babe."

"plis lo dan gw udah ga ada hubungan apa-apa Zee"gadis yang di panggil Zee pun segera memberhentikan mobilnya karena dirinya sudah sampai dirumahnya.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

pernikahan si gadis culun (Fresha)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang