Dear Diary
Senin, 23 Sept 202421.00
Kamu tau hal pertama yang aku rasakan setelah melihat chat kamu dan dia yang terlihat begitu akrab seperti pasangan?
Sakit, sesak dan gemetar.
Rasanya seperti di hantam petir diatas kepala atau tertimba batu besar langsung di dadaku. Tak habis pikir selama ini. Jujur saja, memang aku sudah bisa merasakan kehadiran wanita lain di hidupmu, tapi Allah belum menunjukkan tanda-tandanya padaku.
Pantas saja aku merasa seperti ada dinding diantara kita, untuk melihat handphone pribadimu saja aku tak berani karena merasa kamu harus dan pasti memiliki privasi.
Aku berusaha tidak mencari tau apapun tentang kegelisahan yang selama ini aku rasakan, aku tidak mau merusak hubungan yang selama ini aku dambakan, tapi Tuhan ternyata sayang padaku. Tuhan memperlihatkan semua sifat aslimu hanya dari chat yang kulihat itu.
Kalian bertemu dihari itu (Sabtu, 17 Agustus 2024) tanpa memberitahu apapun padaku, aku hanya memegang dan percaya kata-katamu yang sedang sibuk bekerja, aku berusaha memahami posisimu.
Tapi kenapa? Hari dimana aku menantikan untuk bertemu denganmu, hari dimana aku merasa lelah, hari dimana aku ingin berbagi cerita dan hari dimana aku menangis tanpa alasan dan hari dimana aku berusaha memahami posisimu itu ternyata kamu malah sedang bersenang-senang bersama wanita lain.
Jadi, karena ini aku menangis tanpa sebab? Feelingku tenyata sangat kuat yakan?:)
Terekam jelas semua moment dihari itu, moment dimana aku merasa sangat tidak berarti bagimu, ya semua terekam jelas sampai hari ini.
Bagaimana tidak?
Kamu lebih memilih berbincang-bincang, tertawa dan tersenyum dengan wanita lain, dibandingkan bersamaku, padahal status kita sudah berpacaran aku tau kita masih baru membangun hubungan ini. Tapi jika ternyata bukan aku yang kamu mau, harusnya kamu jangan membuat aku seakan menjadi tujuanmu.
-nphnd
KAMU SEDANG MEMBACA
Words of Affirmation
Short StoryUntuk kamu yang sedang sakit, mari menikmati sakitnya bersama-sama sampai habis. -nphnd