Bonus Part

274 17 7
                                    



Satu orang tentara muda bergabung dengan tim mereka, orangnya cakap, gesit dan cerdik lulusan akademi militer tahun lalu.

Kilat, Guntur, Petir dan laki-laki muda itu menggantikan Antasari sebagai Mendung.
Tim yang mereka namai Langit terasa lengkap kembali, bedanya orang ini lebih temperamental dan lebih pendiam daripada Antasari.

Janu menyukainya, menurutnya laki-laki muda itu penuh pesona, aura di sekitarnya mencekam tapi menawan, senyum dan matanya mengingatkan Janu pada seseorang.

"Hei, Bung!" Cakra namanya, dia sopan terhadap rekan-rekan yang lain, tapi entah kenapa sejak hari pertama anak itu terlihat arogan pada Janu.

Minim kesopanan, Cakra hanya menoleh tidak menyahuti sapaannya. Kelakuan yang tidak pantas bagi seorang Letnan Dua terhadap Kaptennya.

Janu duduk di depan Cakra yang sedang merokok di bawah pohon ketapang samping pos jaga. "Kau tau Arumi Aiman?"

"Ya, Almarhum Ibuku bilang dia kakakku, kita satu Bapak."

————————————————————————

JanuariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang