02. Simbol Aneh

4 0 0
                                    

Halooo semuaaa

Kabarnya gimana hari ini? Semoga selalu sehat ya!!

Oh ya, ketika sudah membaca, jangan lupa untuk meninggalkan jejak ya:)

Plagiat=Dosa tanggung sendiri.

Happy Reading
♛┈⛧┈┈•༶༶•┈┈⛧┈♛

"Kedatangan simbol aneh membuat hidup kami penuh dengan kekhawatiran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kedatangan simbol aneh membuat hidup kami penuh dengan kekhawatiran..."

-Tujuh Nyawa Kematian

*
*
*

Langit masih mendung ketika langkah-langkah kaki berderap di koridor sekolah yang sunyi. Bima menatap ke luar jendela, memperhatikan dedaunan yang berguguran diterpa angin. Hari itu, seperti hari-hari lainnya, terasa biasa saja. Tak ada yang aneh, tak ada yang berbeda. Namun, jauh di dalam hatinya, ada perasaan ganjil yang tak bisa ia hilangkan. Sesuatu yang berat menggantung di udara, seolah ada sesuatu yang akan terjadi-sesuatu yang tidak bisa ia cegah.

Semenjak kejadian dari taman belakang, pikirannya terus berpacu pada sosok bayangan yang dia lihat. Wajahnya tidak terlalu jelas, tetapi dia bisa melihat jika sosok bayangan itu tersenyum ke arahnya. Ntah apa maksud dan tujuannya, yang jelas saat ini Bima teramat gelisah. Bagaimana tidak? Seumur-umur dia tidak pernah melihat hal-hal goib ataupun mistis, terutama sosok bayangan tadi.

Ketika tengah asyik melamun, dirinya dikejutkan dengan suara teriakan dari sang guru yang memanggil nama temannya dari meja depan. Sontak saja teriakan itu membuat Bima tersadar kembali ke dunianya.

"REZAAAA!"

Murid yang dipanggil itu membuka mata dengan sempurna. Raut wajahnya bingung seakan bertanya-tanya 'ada apa'. Namun, matanya terpaku pada sosok guru yang tengah menatapnya dengan tajam.

"Bagus. Setelah istirahat emang enaknya tidur?" tanya guru itu dengan penuh intimidasi.

Reza Prasetya, menelan ludah susah payah. Setelah ini pasti dirinya akan terkena hukuman, pikirnya. "Ah, emm... Maaf Pak, tadi saya kelelahan baca buku di perpustakaan," jawabnya dengan pelan.

Guru itu memutar bola matanya malas, lantas kembali berbicara. "Bapak gak nerima alasan. Sekarang, kamu berdiri di depan kelas sampai waktu pulang.

Nah, kan. Sudah dia duga.

"Tapi pak-

"Nggak ada tapi tapi, sekarang juga berdiri di depan atau lari keliling lapangan 20 putaran!" tegasnya membuat Reza menghela nafas berat. Terpaksa dia harus berdiri di depan kelas hingga waktu pulang datang.

"Nggak! Yaudah iya-iya, reza berdiri aja di depan,"

"Bagus. Baik, semuanya pelajaran kita mulai.

Sedangkan di sisi lain, Bima hanya menggelengkan kepalanya. Reza yang terkenal pintar itu kini tengah dihukum oleh pak Yoyo karena alasan kelelahan baca buku. Terlebih, pak Yoyo-mengajar sebagai guru matematika itu terbilang cukup tegas dan menakutkan. Meskipun begitu, pak Yoyo hanya ingin muridnya bisa dan disiplin ketika belajar dengan dirinya.

Tujuh Nyawa Kematian II ENHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang