ˏ⸉ Chap 6 ⸊ˎ

12 1 3
                                    

-Cerita ini hanya karangan Author!
-Cerita ini mengandung kata kata kasar
-Cerita ini mengandung ship.
- Satu Vote dari kalian sangat berharga bagiku
- Typo Bertebaran
-Masa author udah cape cape mikirin ide + ngetik ini kalian ga vote?

MOHON HAL² BURUK YANG ADA DI CHAP INI JANGAN DI CONTOH!

Enjoy~
✧──・ 。゚★: *.✦ .* :★.──✧

Sesampainya Belarus di rumah ya benar saja dia di sambut tatapan tajam dari kakak sulungnya

"Masih umur segini lu udah berani pulang malem ya?"
Ucap Rusia dengan nada yang di tekan

"Maaf..."
Ucap Belarus lirih

"Tolol banget sih lo anjing , mau jadi apa lo? masih seumuran segini udah pulang malem mau jadi wanita malam lo bego?"
Ucap rusia dengan tegas yang dapat membuat kristal bening berjatuhan tanpa permisi di pipi Belarus

"Maaf maaf maaf aku hanya pergi bersama Norwegia. lagian tadi kan aku sudah bilang kepada abang..."
Ucap Belarus pelan

"GW NGE BOLEHIN LO KELUAR MALEM TAPI GA SAMPE TENGAH MALEM GINI JUGA BANGSAT! ENTAR GW DIKIRA NGEBIARIN LU TOLOL! GW YANG MALU TAU GAK!"
Teriak Rusia kepada Belarus

tangan Rusia terkepal kuat dan langsung memukul sekeras mungkin perut Belarus , Belarus tidak bisa apa apa dia hanya langsung memejamkan matanya dan tubuhnya pun terlempar ke dinding dengan sangat kuat

"Ke kamar gw"
Ucap Rusia

Belarus yang masih kesakitan pun mencoba sekuat mungkin untuk bangun. Rusia tidak peduli dia pun meninggalkan Belarus ke kamarnya

"Ga dateng hukuman lo gw tambah."
Ucap Rusia yang sedang menaiki anak tangga

"B-baik.."
Jawab Belarus

Belarus pun bangun dengan semua tenaga yang tersisa dan berjalan ke kamar Rusia

setelah Belarus berada di kamar Rusia terlihat Rusia dengan wajah datarnya melihat Belarus yang gemeter ketakutan

"M-maaf untuk se-sekali l-la-gi..."
ucap Belarus dengan nada yang bergetar hebat sepertinya dia sudah sangat ketakutan.

"Berisik."

Rusia pun langsung menendang Belarus ke dinding dengan sangat kuat hingga membuat dinding kamarnya retak.

"ssshh-...sakit.."
ringis Belarus

"Lemah."
Ucap Rusia dengan nada agak mengejek setelah itu Rusia berjalan mendekati Belarus dan menarik kerah bajunya.

Tubuh Belarus bergetar hebat dia sangat takut tidak tidak benar benar takut lebih dari takut dengan tatapan tajam yang di berikan oleh Kakak sulungnya ini hatinya benar benar takut dan merasa tersayat dengan tatapan pemuda di depannya ini

"Takut?"
Tanya Rusia

Belarus hanya diam dan tidak menjawab sama sekali

"KALO DI TANYA ITU DI JAWAB BODOH!"
Teriak Rusia yang langsung menghempaskan tubuh Belarus ke lantai dengan cukup kuat

"A-abang...S-sa-kit..."
Lirih Belarus yang sudah sangat kesakitan

"Sakit ini sangat sakit."
batin Belarus

Rusia tidak memperdulikan apa yang Belarus katakan dia langsung menarik rambut Belarus

"SAKIT SAKIT JANGAN DI TARIK SAKIT"
Teriak Belarus yang di barengi dengan tangisnya

Rusia yang mendengar suara jeritan Belarus langsung melepas tarikannya dari rambut Belarus

malam itu kamar Rusia di penuhi Darah Belarus , Kamarnya yang menjadi saksi mata Kekejamannya yang dia tunjukkan ke Belarus. Belarus hanya bisa pasrah dia tidak sekuat Kakak sulungnya ini.























































Belarus pun akhirnya sadar dari pingsan.
dia tersadar jam 05.15 jadi harusnya dia masih punya cukup waktu untuk memperban semua lukanya dan berangkat ke academy. dia langsung beranjak pergi dari kamar Rusia kekamarnya meninggalkan Rusia yang masih tertidur pulas

.

. /Di kamar belarus

"Oh astaga..."
ucap Belarus saat melihat wadah perban miliknya yang sudah kosong

"Sial amat idup gw"
ucap Belarus sambil berjalan ke kamar mandi

Selesai mandi Belarus langsung berjalan ke lemari pakaian dan mengambil hoodie besar yang bahkan lengannya bisa menelan tangannya dan celana panjang

setelah itu dengan nekat nya Belarus mengambil tali dan kabur lewat jendela kamarnya yang berada di lantai 3

.

.

.

.

.

Tok tok tok!!

tidak ada jawaban.

Tok tok tok!!!

"Belaa?"
ucap seseorang dari balik pintu kamar Belarus

"Bela ka Rai masuk ya"
ucap Raina sambil membuka pintu kamar Belarus

Deg!

"Kemana anak itu!?"
ucap Raina dengan nada panik

"Bela! jangan bercanda kamu di mana!"

Raina menajamkan matanya dan menelusuri seisi kamar Belarus pandangannya terhenti ke arah jendela kamar Belarus yang terbuka lebar

"Ck,Sial ku rasa Bela kabur."
Ucap Raina sambil melihat tepian jendela Belarus yang ada sedikit goresan

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Mau beli perban doang susah amat"
ucap Belarus yang sedang berlari walau beberapa kali terjatuh karna luka yang ia dapatkan tadi malam

setelah Belarus sampai ke toko obat yang buka 24 jam dia langsung bergegas membeli perban setelah itu berlari ke academy.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Chap by Author 1

Fany / Author 1 : ide gw buntu anying
/mojok di pinggir kamar

sampai ketemu di chap selanjutnya reader's jangan lupa Votenya yaa~
ꉂ(ˊᗜˋ*)♡

salam hangat dri sy Fny_seven.force

kamis - 7 - November - 2024

[739 kata]

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𔓕•˙˓ Aku tak sebahagia seperti yang kalian kira.˒๑∘˙• [CountryHumans]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang