-votmen syang
••
Jeno sendirian di kamarnya, jaemin kemarin sudah seharian di kamarnya tadi setelah pulang sekolah jaemin ingin beristirahat jadi mungkin saja jaemin sekarang sedang tertidur pulas.Pintu kamar jeno terbuka karna meja belajar nya yang dekat pintu kamar jeno bisa mendengar suara hentakan kaki berjalan.
Hyunjin hendak membuka kamar jaemin melihat ada jeno yang terus menatapnya dengan tajam hyunjin pun langsung tidak jadi dan berjalan lurus.
"Benar-benar gila." Jeno menggelengkan kepalanya lalu kembali fokus belajar lagi.
Tidak sekali dua kali jeno memergoki hyunjin hendak mengganggu jaemin, tapi niatnya tidak jadi karna melihat jeno yang terus menatap hyunjin tajam.
Cklek
Pintu kamar jaemin terbuka menampakan wajah khas bangun tidurnya terlihat sangat imut, seperti bayi beruang yang menggeliat meluruskan otot-ototnya.
"Jeno~~~" Jaemin menatap jeno yang sedang menatapnya dengan wajah khas nya seperti tembok padahal telinga nya memerah.
"Baru bangun?" Jaemin menutup pintu kamarnya lalu berjalan masuk ke dalam kamar jeno.
"Hng." Jaemin langsung memeluk jeno yang masih duduk di kursi belajarnya, jeno pun memegang pinggang jaemin agar tidak oleng.
"Seharusnya kalo bangun tidur cuci muka dulu." Jaemin naik ke pangkuan jeno sembari menenggelamkan wajahnya di ceruk leher jeno, jeno melingkarkan tangannya di pinggang jaemin.
"Aku mau makan makanan yang berkuah, ayo makan di luar jeno." Jaemin menatap jeno sembari mengucek matanya.
"Ngga boleh nanti matanya merah." Jeno menurunkan tangan jaemin yang mengucek matanya, lalu menggenggamnya.
"Kamu gamau mandi dulu?" Jeno mengelus pinggang jaemin yang sangat kecil seperti perempuan.
"Oh iya, yaudah aku siap-siap dulu ya." Jaemin turun dari pangkuan jeno dan sedikit berlari menyebrang ke kamarnya, jeno hanya menggelengkan kepalanya.
"Jantung gue ga aman." Jeno memegangu dada nya menetralkan detak jantungnya yang berdegup dengan kencang.
°°
Karna tempat makan nya dekat dengan kontrakan mereka jeno dan jaemin memutuskan untuk berjalan kaki saja."Cuaca hari ini dingin banget." Jaemin memeluk tubuhnya sendiri yang di baluti hoodie yang lumayan tebal.
"Udah aku bilang pakai lagi jaket tambahan." Jeno membuka jaket nya dan jeno pakaikan pada jaemin, jaemin mempoutkan bibirnya dengan sebal.
"Iya-iya bawel." Jeno hanya menghela nafas dan menggelengkan kepalanya, menatap jaemin yang berjalan duluan.
Mereka pun sampai di kedai tempat makan yang mereka tuju, kedai yang sangat di gemari warga kontrakan mahasiswa karna harga nya juga yang pas di kantong mahasiswa.
"Jeno~" Perempuan itu langsung memeluk jeno dengan erat, jaemin menatapnya dengan kaget.
"Kangen banget sama kamu, kamu udah lama ga komunikasi sama aku, kemaren aku ke rumah orang tua kamu katanya kamu sekarang tinggal sendiri." Wanita itu mencubit perut jeno dan menatap jeno dengan manja.
"Ye." Jeno masuk ke dalam kedai, dan mencari tempat duduk di kedai itu, perempuan itu terus mengikuti jeno dan mengoceh, jaemin hanya bisa diam dengan hati yang bergemuruh kesal.
Karna tempat duduk yang hanya cukup untuk 2 orang saat jaemin hendak duduk perempuan itu malah menyenggol jaemin dan membuat jaemin tersingkirkan, haemin sampai kaget dengan wajah kesalnya dan semua kejadian itu di tatap oleh jeno.
Jaemin menatap jeno dengan sinis dan berjalan menjauh dari jeno dan duduk di kursi yang kosong di sisi tempat duduk jeno dan perempuan itu.
Jaemin terus menggerutu karna jeno tidak ada pembelaan sedikitpun untuknya, jeno membela wanita itu jaemin hanya bisa bersabar dan bepikir memang dia bukan siapa-siapa bagi jeno.
"Ah sial mood ku hancur." Jaemin menenggelamkan wajahnya di kedua tangannya yang ada di meja.
"Jaemin." Jaemin langsung mendongak dan menatap hyunjin takut, tapi jaemin bisa mensamar kan nya berusaha sebiasa mungkin.
Jeno hendak berdiri dan menghampiri jaemin dan hyunjin tapi sana menahannya membuat jeno duduk kembali.
"Gapapa jeno, mungkin aja temen kamu itu sama pacarnya." Sana mengelus tangan jeno yang ada di genggaman nya, sana tersenyum berusaha menenangkan jeno.
"Lo ga akan ngerti sana." Jeno berdiri dan menghampiri hyunjin, hyunjin pun menatap jeno dan jeno menatap tajam hyunjin.
"Pergi." Jeno menatap hyunjin dengan tajam, rahangnya mengeras karna kesal.
"Jangan pergi." Jaemin mencekal tangann hyunjin yang hendak pergi dari sana, jeno menatap jaemin dengan raut wajah yang bingung hyunjin pun kaget karna jaemin menahan lengannya.
"Jaemin?" Jeno mengerutka alisnya heran menatap jaemin, jaemin meremas lengan hyunjin.
"Duduklah." Hyunjin tersenyum miring ke arah jeno dan duduk kembali di kursi yang tadi ia tempati.
"Duduklah kembali jeno dengan wanita mu." Jaemin menunduk menatap sup yang ada di hadapannya, mengaduk-aduk sup itu.
"Jeno udah aku bilang sini, diem aja." Sana menarik lengan jeno, jeno perlahan duduk kembali di mejanya sembari menatap jaemin dengan tidak percaya, jaemin terus menunduk dan menyuapkan supnya.
"Aku antar pulang ya nanti." Jaemin hanya mengangguk mendengar penuturan kata hyunjin, jeno mengeraskan rahangnya dan pergi dari sana dengan kesal, jaemin menatap kepergia jeno yang di ikuti sana sembari berteriak memanggil nama jeno.
"Nikmati makanan mu." Hyunjin tersenyum miring dan mengelus rambut jaemin dengan lembut, jaemin menyesali keputusannya menatap mata hyunjin yang memancarkan rencana sesuatu yang buruk.
"Jeno tolong aku..."
∆∆
NEXT...gua lagi skit guys krna perubahan cuaca skrng musim hujan, jadi klian d ruma shat² jngn main hujan²an, byee( ◜‿◝. )♡
KAMU SEDANG MEMBACA
NEXT DOOR•NOMIN
FanfictionCinta yang datang dari pintu sebelah. 🔞 boypussy bxb mpreg jangan salpak disini!!