🥀-4.

499 56 11
                                    

Happy Reading semuanya.

Kini Renjun,Jaemin juga Jeno telah sampai di apartemennya Haechan. Mereka berempat tengah membahas boneka Shinchan serta bunga mawar hitam yang Mark temukan tadi.

"Lo yakin ini bukan punya lo?" Tanya Jeno mengamati mata boneka Shinchan.

Haechan yang sedang menyenderkan kepalanya di bahu Mark mengangguk. "Makeuu, telinga Haechanie sakit." Rengeknya manja.

Mark melirik Haechan, tak di sangka ia membawa tangannya mengelus lembut telinga Haechan yang memerah. Habis kena jewer sama Renjun. Haechan yang mendapatkan hal itu lantas tersenyum senang memeluk pinggang Mark.

Renjun mendelik sinis melihat pemandangan yang ada di depannya, perlu di ingat bahwa ia masih belum puas menjewer telinganya.

"Lo harus pindah dari sini, Chan." Saran Jaemin.

Haechan menggeleng. "Gak bisa, Na. Gue beli ini apart pake duit sendiri, nyesek banget kalo gue tinggalin."

"Masalahnya, apart lo udah gak aman. Emang lo gak muak apa, terus-terusan di teror kaya gini?"

"Muak sih, tapi gue tetep gak bisa ninggalin nih apart."

Haechan itu keras kepala, jadi percuma Jaemin memberinya saran. Jeno yang peka Jaemin langsung badmood mengusap pelan pundak Jaemin.

Renjun menatap Mark. "Lo liat ciri-ciri orangnya gimana?" Ucapnya penasaran dengan orang yang meneror Haechan.

"Gue gak liat mukanya." Sahut Mark mencoba mengingat kembali. "Tapi orang itu pake Hoodie terus pake topi juga."

Haechan menggigit bibirnya, ia jadi teringat kembali kejadian dimana pertemuan tidak sengaja antar dirinya sama orang tersebut. Haechan juga lupa untuk menceritakan kejadian beberapa hari yang lalu kepada mereka. Mark yang menyadari bahwa ada sesuatu yang ingin Haechan sampaikan memilih mendengsaknya.

Pada akhirnya, Haechan menceritakan kejadian beberapa hari yang lalu. Ia ceritakan semuanya, terlihat jelas reaksi keempat orang tersebut berbeda-beda. Terlebih Renjun dan Jaemin yang sangat heboh.

"Mulai sekarang jangan biarin Haechan sendirian di apartnya, setidaknya ada yang nemenin dia sementara."

"Maksudnya, ganti-gantian gitu buat nemenin Haechan?"

"Iya ganti-gantian, karna tuh bocah tengil pasti gak akan mau ninggalin apart bututnya dia."

Haechan tertawa cengengesan, toh ia juga tidak masalah apartnya di katain butut sama Renjun. Habis Haechan itu males buat tinggal sementara sama mereka semua, karna yah Haechan bakal jadi nyamuk doang yang ada.

"Jadi siapa yang mau nemenin Haechan duluan?" Renjun memperhatikan Mark, Jaemin dan Jeno.

"Gue, anggap aja sebagai penebus kesalahan gue." Jawab Mark mengajukan diri, Haechan yang mendengarnya langsung mengecup pipi Mark.

Renjun mengangguk, setidaknya ia dapat lega karna Mark mau menemani Haechan duluan.

🥀🥀🥀


"Mau es krim?" Tawar Jeno kepada Jaemin.

Jeno yang mendapatkan anggukkan dari Jaemin, segera pergi meninggalkan Jaemin di bangku taman yang berada di samping apartemen Haechan.

Tak butuh waktu lama, Jeno kembali sambil membawa kantong plastik berisi es krim di tangannya. Ia taro kantong plastik tersebut di atas pangkuan Jaemin.

Stalker Obsession (Markhyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang