🥀-2.

453 49 3
                                    

Happy Reading semuanya.


🥀

🥀

🥀


Di sebuah ruang yang terlihat sangat luas terdapat seorang pemuda tampan yang tengah menatap sebuah layar monitor.

Ia menyeringai melihat isi monitornya, dengan segelas wine di tangannya, ia berjalan menuju balkon kamarnya. Menikmati cuaca yang begitu cerah.

"Kau membuatnya terkejut,dude." Kata seseorang yang baru saja masuk.

"Kau lihat wajah menggemaskannya itu saat terkejut, sungguh gue pengen cepet-cepet memilikinya." Balasnya menghiraukan perkataan seseorang tersebut.

Seseorang itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saja melihat kelakuan pemuda yang ada di hadapannya.

"Terus awasi dia dan juga teman-temannya." Perintahnya sambil meneguk winenya.

Memutar bola matanya, seseorang itu kemudian berlalu meninggalkan ruangan pemuda tampan tersebut.

Ia terkekeh kecil seraya menggoyang-goyangkan gelas winenya. "Ini belum seberapa baby."


🥀🥀🥀


"Fak, gue di mana ini." Umpatnya panik menatap sekeliling kamar yang begitu asing bagi pandangannya.

Saking paniknya, Haechan tidak menyadari bahwa Mark telah berdiri di ambang pintu memperhatikan dirinya.

"Bangun juga akhirnya lo." Ucap Mark berjalan menghampiri Haechan.

Mendengar suara Mark, Haechan buru-buru menolehkan kepalanya. Dapat Mark lihat pemuda manis itu menghembuskan nafas leganya.

"Napa lo panik amat kayanya."

"Gimana gue gak panik coba, orang gue tiba-tiba bangun tidur udah di kamar asing aja."

"Ini kamar apartemen gue." Sahut Mark menaruh nampan berisi nasi goreng di pangkuan Haechan. "Nih makan dulu, Lo belum makan soalnya."

"Jam berapa sekarang?" Tanya Haechan sembari memakan nasi gorengnya.

Mark melihat jam di ponselnya sejenak. "Jam 7 malam."

Mata Haechan membulat, lama juga ia tertidur dan soal itu Haechan baru mengingatnya. Ia segera mengalihkan pandangannya ke Mark dengan mulut yang masih mengunyah.

"Kenapa?" Sebelah alis Mark terangkat melihat mata bulat Haechan.

Haechan memutar bola matanya malas. "Soal tadi gimana, udah ketemu itu cctvnya?"

"Oh soal itu, tadi gue sama yang lain udah periksa semua tempat apartemen lo. Tapi kita semua gak Nemu apa-apa."

"Serius gak Nemu apa-apa?"

Mark menganggukkan kepalanya.

Pemuda berkulit tan itu mengusak frustasi rambutnya. "Sial, itu orang bikin gue takut aja."

Mark terus menatap Haechan yang lagi frustasi, Haechan yang baru sadar masih di tatap oleh Mark langsung memberi pukulan pelan di pipi pemuda beralis camar tersebut.

"Kalo gitu tinggal sama gue aja di sini." Usulnya.

"Ogah, mending gue balik ke apart gue."

"Apart lo lagi gak aman chan!"

"Dari pada gue disini, terus liatin Lo yang mesra-mesraan sama Yeri. Mending gue balik ke apart gue tuan Mark Jung."

Mark mendesah lelah, semua yang di katakan pemuda manis itu benar. Kadang emang Mark suka membawa Yeri pacaranya ke apartemennya untuk sekedar bermesraan, kadang juga pacarnya ini suka menginap di sini.

Stalker Obsession (Markhyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang