🥀-1.

585 48 3
                                    

Happy reading.

🥀

🥀

🥀


"Tumben diem." Sindir Renjun heran melihat Haechan belakangan hari ini hanya diam.

Haechan menghela napasnya,ia menopang pipinya lalu menatap Renjun. "Pusing njun, mikirin siapa si orang yang taro tuh bunga mawar di depan pintu apart gue."

Memang, belakang hari ini Haechan merasa seperti di teror oleh seseorang. Pasalnya ia selalu mendapatkan bunga mawar hitam di depan pintu apartemennya.

Entah orang jahil atau orang kurang kerjaan seperti apa yang menaruh bunga mawar tersebut setiap hari.

"Sasaeng kali itu yang naro." Timpal Jaemin.

"Ya kali, orang selucu kaya gue punya Sasaeng." Haechan langsung memasang wajah lucunya di hadapan jaemin, Lucu si emang. Saking lucunya Jaemin pengen menampol wajah sok lucu itu.

"Nih makan, tar mati lagi kalo gak makan." Ujar Renjun menaruh semangkok bakso di hadapan Haechan.

Pemuda berkulit tan tersebut langsung menyantap bakso dengan nikmat, di tengah ia sedang menikmati baksonya. Ia merasa kembali di perhatikan lagi oleh seseorang, menolehkan kepalanya Haechan menatap satu persatu orang yang berada di kantin. Tapi nihil tidak ada tanda-tanda orang yang sedang memperhatikannya.

"Kenapa." Bisik seseorang tiba-tiba di samping Haechan.

"Anj— Mark, bikin kaget aja tau." Rengeknya merasa benar-benar terkejut.

Mark terkekeh, ia mendudukkan tubuhnya di samping Haechan diikuti oleh jeno yang juga duduk berhadapan dengan Jaemin. Tadi saat Mark masuk ke kantin bersama Jeno, matanya tak sengaja melihat Haechan yang sepertinya sedang memperhatikan sesuatu.

Ide jahil muncul seketika melihat Haechan yang benar-benar tidak menyadari kehadirannya, dengan cepat Mark menghampirinya berdiri di sampingnya untuk mengagetkan bocah petakilan itu dan seperti dugaannya Haechan benar-benar terkejut dengan keberadaannya tiba-tiba di sampingnya.

"Mark, jangan kagetin gue kaya gitu dong. Bikin jantungan aja."

"Lo nya terlalu fokus liatin sesuatu, sampai gak sadar gue ada di samping lo."

"Liatin siapa si Lo ndutt, Ampe fokus segitunya." Celetuk Jeno.

Haechan melotot, ia bersiap melayangkan sendoknya ke kepala Jeno. Tapi tidak jadi karena Jaemin sudah menatap memperingatinya, pemuda tan tersebut menyenderkan kepalanya di bahu Mark.

"Makeuuu, liat tuh jenonya." Adu Haechan setengah merengek.

Mark tidak meresponnya, hal itu membuat Haechan semakin merajuk. Ia bersedekap dada sembari memasang wajah cemberutnya.

"Udah sih Chan, gak usah terlalu di pikirin. Nanti kita cari bareng-bareng itu pelakunya." Ucap Jaemin mencoba menghibur Haechan.

Wajah Haechan kembali ceria, ia berdiri terus berlari memutar meja hanya untuk memeluk erat Jaemin. "Ahhh, aegi yang terbaik."

Tentu Jaemin ingin melepaskan pelukannya, tapi malah gak bisa. Karena Haechan memeluknya terlalu erat. Renjun serta Jeno hanya bisa tertawa melihatnya, Mark pun hanya mengeluarkan senyum tipisnya. Tanpa tau seseorang menatapnya tak senang.


🥀🥀🥀

Mark menghentikan mobilnya di daerah kawasan sebuah apartemen mewah, ia juga sudah membuka kunci pintu mobilnya agar memudahkan orang yang ada di sampingnya untuk turun. Tapi orang yang ada di sampingnya terlihat seperti tidak ada niatan untuk turun.

Stalker Obsession (Markhyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang