Prolog.

645 47 3
                                    

"Hai sayang." Sapa seseorang ketika Haechan membuka matanya.

Haechan menoleh, ia melihat seorang pria tengah duduk tak jauh darinya. Wajah pria tersebut tak dapat terlihat lantaran pria tersebut memakai sebuah topeng, sehingga Haechan tak dapat mengenalinya.

"Sudah puas menatapnya, sayang." Ucapnya melihat Haechan kembali memperlihatkannya.

"Lepasin gue." Teriak Haechan baru sadar tangan serta kakinya yang sudah terborgol di sisi tempat tidur.

"Melepaskanmu sungguh mustahil,sayang."

"Dasar gila, lepasin gue brengsek."

Seseorang itu menyeringai di balik topengnya, ia perlahan berjalan menuju Haechan dan tak lupa di tangan kanannya menggenggam setangkai bunga mawar hitam.

Ia menaruhnya mawar hitam terlebih dahulu di sebelah Haechan kemudian mulai menaikkan tubuh Haechan, pemuda berkulit tan tersebut panik. Ia memberontak tak ingin pria itu ada di atasnya.

"Cantik, always cantik." Ujarnya mengelus lembut pipi Haechan.

Haechan menatap marah, seandainya tangannya tidak di borgol. Mungkin orang yang ada di atasnya ini sudah abis sama dia.

"Lepasin gue, sialan."

"Dan jawabannya tetap sama."

Mata Haechan membulat saat orang yang berada di atasnya tiba-tiba membuka topengnya, orang itu menyeringai lebar melihat wajah terkejut Haechan.

"Lo—"

"Iya ini gue."

Pemuda berkulit tan itu menggeleng, tak percaya bahwa orang yang selama ini ia cari ternyata berada di sekelilingnya.

Memajukan wajahnya, ia mulai menggelamkan wajahnya di ceruk leher Haechan, bahkan kini ia sudah mulai berani menggigit kecil lehernya.

"Kenapa." Lirihnya berbisik. "Kenapa Lo tega lakuin ini semua sama gue." Lanjutnya masih tidak percaya.

Pria bertopeng itu tidak menjawab, ia memilih mencium kasar bibir Haechan. Dengan masih rasa terkejutnya, Haechan hanya bisa pasrah menerima perilaku kasar pada bibirnya. Hingga kini Haechan dapat merasakan rasa anyer pada ciumannya. Sepertinya bibir Haechan terluka.

Seakan sudah puas, pria itu melepaskan ciumannya. Ia sempatkan memberi kecupan pada pipinya lalu kembali menggelamkan wajahnya di leher pemuda berkulit tan tersebut.

"Mine, always mine." Bisiknya tanpa tau orang yang ada di bawahnya menyeringai.

🥀🥀🥀

Udeh segitu aja dulu ya...

Stalker Obsession (Markhyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang