5# Deaf and Dumb

902 87 4
                                    

Dongmark
:-) Donghyuck x Mark (-:

*****

Seharusnya Donghyuck berhati-hati dalam memakai mobil apalagi dalam kondisi emosi seperti ini membuatnya tidak sengaja seseorang.

Banyaknya masalah di kantor membuatnya merasa kepalanya begitu pening.

Ahh benar, Donghyuck segera keluar dari mobil untuk melihat kondisi orang yang ia tabrak.

"Maaf, anda tidak papa?" Ternyata yang ia tabrak adalah seorang laki-laki. Donghyuck pun membantunya dan membawanya duduk di pinggir jalan. Untunglah tidak ada orang jadi ia tidak digebukin karena menabrak seseorang.

Donghyuck cukup terpesona melihat sosok yang sedang berada di sampingnya. "Apa ada yang sakit? Kita perlu ke dokter?" Laki-laki itu menggelengkan kepalanya.

"Maaf karena aku tidak fokus jadi menabrak mu" sekarang laki-laki tersebut mengangguk dan tersenyum.

Hatinya tiba-tiba menghangat begitu saja.

Donghyuck membawa alat P3K yang berada di mobilnya dan memberikan obat luka agar tidak terinfeksi. Beruntung karena hanya luka di telapak tangan dan siku tangan kiri yang luka.

Alih-alih berterima kasih, Donghyuck malah diberikan sebuah kertas kecil yang ada tulisan kecil disana.

'terima kasih'

Dia tersenyum lembut berbeda dengan Donghyuck yang masih memproses tentang yang barusan.

Setelah menunjukkan petunjuk, baru ia sadar akan sesuatu hal. "Kau tidak bisa berbicara?" Tanya Donghyuck perlahan.

dan yaa .. laki-laki itu mengangguk.

Terlihat dia juga menulis kembali di sebuah buku kecil lalu diberikan kepada Donghyuck.

'aku bukan hanya tidak berbicara tapi aku juga tuli'

Dengan lekat Donghyuck melihat kalau laki-laki didepannya ini begitu menarik dengan senyuman yang begitu manis. Ia tak percaya jika orang yang didepannya ini tuna rungu dan juga tuli.

Tapi sejak tadi dia tidak berhenti tersenyum, apakah dia tidak merasa sedih? Pikir Donghyuck.

"Aku Donghyuck, Lee Donghyuck. Kau?"

Dia menulis kembali.

'aku Mark Lee'

Ia jadi tahu siapa yang ia tabrak ini sekarang.

"Sebagai permintaan maaf, boleh aku mengantarmu pulang?" Mark sebelumnya menolak namun Donghyuck terus memaksa jika ini sebagai permintaan maaf karena membuatnya terluka dan juga untuk lebih aman.

Ternyata rumahnya tidak jauh dari tempatnya tadi, mungkin hanya sekitar 5 menit naik mobil.

"Kau tinggal bersama orang tuamu?"

Mark mengangguk dan lagi-lagi tidak berhenti memberikan senyuman yang begitu lembut dan juga manis. dia mengeluarkan buku kecilnya, jika dari pandangan Donghyuck menulisnya cukup panjang.

Kertas tersebut diberikan kepadanya.

'maaf aku tidak bisa mengajakmu masuk, orang tua ku tidak memperbolehkan sembarang orang masuk ke rumah. Tapi aku ucapkan terima kasih sudah mengantarmu pulang'

Donghyuck mengerti. "Tidak papa, sekali lagi aku minta maaf. Aku pulang" Mark mengangguk.

Setelah pamit, Donghyuck pun melanjutkan perjalanannya untuk pulang ke rumah. Diperjalanan otaknya tak berhenti untuk memikirkan orang yang baru saja ia temui.

"Kenapa dia begitu manis?"

.......



"Kau yakin nak?" Donghyuck mengangguk yakin. Kedua orang tuanya saling menatap dan kembali lagi ke pada anak satu-satunya itu.

"Ibu tidak masalah, tapi karena kamu yang menjalani jadi kau harus tahu apa yang harus kamu lakukan."

"Aku mengerti ibu. "

"bisakah besok kita langsung kesana?" Tanya Donghyuck. "Kalau menurutmu tidak terburu-buru, ayah bisa saja kesana bersama ibumu"

Donghyuck tersenyum.

"Nak, belajar bahasanya biar kamu bisa mengerti"

"Aku tahu yah"







End—

harem's (Marklee)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang