6# Fotografer

716 69 4
                                    

Minmark
:-) Jaemin x Mark (-:

**

"aku rasa, tidak sopan mengambil foto tanpa izin. Benar tuan? "

"Ahh maafkan aku? Tapi dirimu begitu indah untuk tidak aku abadikan" balas sang fotografer.

Laki-laki didepannya itu malah tersenyum dan menggelengkan kepalanya mendengar ucapan dari orang didepannya. Sungguh sangat berani mengatakan hal itu padahal mereka hanya orang asing.

"Tetap seperti itu"

"Ha?"

"Tersenyum, kamu begitu manis" puji sang fotografer. Tak bisa menyembunyikan wajahnya yang merona karena malu, ia pun hanya tersenyum kecil.

"Aku jaemin, kau?"

"Apa menurutmu kalau aku memperkenalkan diriku tidak terlalu mudah untuk dirimu?" Jaemin tak menyangka dengan hal itu, hanya nama saja tapi jaemin tidak bisa mendapatkannya dengan mudah?

Belum juga jaemin ingin bertanya lebih laki-laki didepannya ini tiba-tiba menghilang begitu saja di sebuah keramaian. Jaemin sempat berpikir kalau itu hantu, tapi mana ada hantu di taman kota dan juga siang hari.

Namun, tak jauh dari sana ia melihat siluet yang baru saja ia temui masuk ke dalam sebuah bus besar. Ahh sepertinya jaemin tau sesuatu.

...............

Mark Lee, ia menghela nafas panjang. Tugasnya memang tidak terlalu banyak di hari-hari biasa namun ketika ada acara maka ia paling sibuk.

Dia berkerja di salah tempat pameran atau studio foto yang biasanya digunakan untuk seseorang seniman untuk menampilkan karyanya. Biasanya minimal satu bulan sekali akan ada pameran seni baik itu lukisan atau pameran foto.

"Aku sudah bertemu dengan fotografernya hyung"ucap chenle yang baru datang setelah meeting dengan klien atau fotografer untuk pameran Minggu depan.

"Bagaimana?"

"Sangat baik, bahkan dia tidak banyak request. Hanya saja dia meminta satu space besar untuk foto spesial yang ia ingin tunjukan langsung didepan penggemarnya" jelas chenle. Mark mengerti, karena ini bukan pertama kali baginya.

"Jangan terlalu bekerja keras" ujar chenle melihat Mark begitu sibuk. "Iya, tapi kalau tidak berkerja keras aku takut akan di pecat"balas Mark.

Chenle mendengus, "siapa yang berani memecatmu? ck" Mark tertawa kecil, memang benar.

Gedung pameran ini milik chenle dan ia sahabatnya yang ikut berkerja disini.  Mark beruntung bisa berkerja disini.

Hari-hari berikutnya Mark makin sibuk, ia bekerja sampai malam sampai hari dibukanya pameran foto yaitu hari ini.

Pagi-pagi sekali Mark sudah memastikan dengan foto-foto yang sudah terpajang rapih di dinding. "Tinggal satu jam lagi, tapi chenle belum datang. " Begitu dengan sang fotografer juga belum ada yang datang.

Mark akan menunggu didepan saja sambil melihat siapa kliennya hari ini. Ahh ia memang tidak tahu kliennya, bukan hanya kali ini tapi juga lainnya. Biasanya chenle yang meeting dengan anak-anak lain.

"kita bertemu kembali, jadi ku bisa tahu namamu sekarang?"

"Ha?"

"Ohh kau?" Mark menyangka bertemu dengan random yang ia temui beberapa Minggu yang lalu. "Aku ulangi, aku Na Jaemin. Kau?"

"Ahh aku—... Tunggu" Mark mengecek berkas yang berada ditangannya, matanya begitu terkejut dan melihat kembali orang yang didepannya.

Sungguh, Mark tak tahu kalau Na Jaemin adalah orang yang ia temui saat itu dan dia seorang fotografer terkenal? Jaemin tersenyum melihat Mark malah diam.

Jaemin melirik name tag yang tergantung di leher orang didepannya. "Mark Lee?"

"ya?"

"Namamu Mark bukan?"sambil menunjuk name tagnya. "Ahhh iya. Aku Mark Lee. Oh ya, silahkan masuk. Sebentar lagi pemerannya akan di buka.

Mark mengantarkan jaemin ke salah tempat menunggu disana, sedangkan ia langsung pergi untuk menemui chenle yang baru juga datang.

Pameran di buka jam 10 pagi, special untuk hari ini sang fotografer akan menjadi pemandu dan menjelaskan setiap detail foto tersebut. Mark cukup terkejut melihat banyak orang yang datang, dia tidak tahu kalau memang jaemin sepopuler itu.

Mark menemani dibelakang, untuk memastikan semuanya berjalan dengan lancar tapi dengan memberi jarak cukup jauh hanya untuk memantau.

"And last, ini adalah karya saya yang begitu istimewa" tunjuknya pada sebuah bingkai foto yang tertutupi dengan kain itu. Mark tidak tahu apa isinya karena menurutnya kurang sopan jika mengintip sebelum di izinkan oleh sang pemilik.

Mengerutkan keningnya melihat ukuran foto tersebut cukup besar dari pada yang lainnya. Bukan hanya dirinya yang penasaran bahkan pengunjung pun sama ingin melihat karya istimewa sang fotografer.

Na Jaemin, ia melangkahkan mendekat dan dengan aba-aba tangan jaemin mengangkat kain yang menutupi foto itu.

Sebelumnya, Mark cukup antusias melihat isinya namun setelah melihat isi dari foto yang dipamerkan tersebut ia membeku.

"Siapa dia?" Tanya salah satu pengunjung penasaran. "ahh dia? Dia adalah orang yang aku inginkan menjadi pendampingku"











Note : bus — (bus tour yang ada tulisan banner liburan satu perusahaan)










End—

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

harem's (Marklee)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang