Hello readers
Welcome to my story
Mohon maaf bila ada kesamaan nama, tempat dll itu murni ketidak sengajaan
Semoga kalian menikmati cerita ini
*・゚゚・*:.。..。.:*゚:*:✼✿Pernahkah kalian merasakan perasaan yang entah datang dari mana, namun juga sulit dihilangkan untuk seseorang?
Merasa senang saat melihat parasnya yang tampan rupawan, Mendengar suaranya yang candu, semua tentang dia membuatmu terpana akan sosoknya. Pernahkah kalian merasakan itu??
Itu yang aku sedang rasakan sekarang.Aku Ratri Daliya Garvita, Orang-orang memanggilku ratri tapi juga ada beberapa yang memanggil liya. Aku berusia 15 tahun sekarang. Dan aku bersekolah di SMK BHUMI PERTIWI sebagai siswa kelas 10 tahun ajaran 2025/2026. Alasanku bersekolah di skamper karena dekat dari rumah.
Tapi jangan heran kalau aku telat setiap hari. Meski jaraknya berbeda dengan masa SMP ku yang jauh dari rumah, entah kenapa aku tetap saja sering terlambat. Aku sampai bosan sendiri dihukum terus tapi itu asik. Berangkat mepet, pulang paling cepat itu aku.
Dulu saat SMP aku suka memanjat pohon untuk memetik buah di belakang sekolah ku. Tapi sekarang aku sudah tobat say.
Ini bukan hanya tentangku tapi ini juga tentang dia. seseorang yang bayangnya selalu berada di anganku tiada henti.
Bayu Adjie Pangestu orang yang namanya ada di dalam benakku akhir-akhir ini. Adjie itu siswa yang berprestasi. Dia ikut OSIS, bantara, ekstrakurikuler volly, pecinta alam, dan PMR. Dia juga sering ikut Olimpiade. Tak jarang dia sering mendapatkan rewards dari sekolah berupa Piagam penghargaan ataupun piala sebagai murid yang berprestasi.
Adjie itu selalu care sama orang lain. Dia terlalu welcome tapi disaat-saat tertentu dia menjadi tegas dan berwibawa.
Sikapnya itu yang membuat Ratri tambah menyukainya. Tapi apakah Ratri harus melepaskan Adjie? Meski ia begitu menyukainya?
Sementara Adjie sendiri sedang kasmaran dengan orang yang ia sukai
Tidak adakah cara lain?Like and commentnya guys
Next=>
KAMU SEDANG MEMBACA
Lengkara
Teen FictionKatanya titik tertinggi mencintai seseorang itu dengan mengikhlaskannya. Tapi bagaimana jika kita dipaksa untuk mengikhlaskan tanpa pernah memiliki. Bahkan untuk sekedar saling mengenal pun tak pernah. Ini tentang aku yang mencintai tapi bukan ya...