Hai 👋👋👋
Ketemu lagi bersama aku bagaimana kabar kalian kawan-kawan?Aku harap kalian menikmati cerita ini ya
Warning typo bertebaran mohon dimaklumi author suka lupaan
Selamat membaca guys
✿✼:*゚:.。..。.:*・゚゚・**・゚゚・*:.。..。.:*゚:*:✼✿
Author pov
Ratri duduk dengan menghadap sekumpulan tugas yang diberikan gurunya. Hello dia ini siswa baru, kok baru aja masuk sekolah kurang dari 3 minggu sudah dihadapkan dengan banyaknya tugas.
Katanya sih kurikulum merdeka tapi kalo ini ya kurikulum menyengsarakan murid. Mana besok 1 minggu lagi sekolah mengadakan p5.
Ratri memang sedang mengerjakan tugas tapi pikirannya berkelana. Bayu Adjie Pangestu namanya orang yang membuat ratri selalu menerka sifatnya akhir-akhir ini.
Bagi ratri dia itu kakak bantara sekaligus osis yang songong dan galak. Tapi semua asumsi itu sirna setelah ratri bisa lebih dekat dengan dia.
Ratri jadi ingat awal mula semua ini.Flashback on
Pagi itu ratri duduk di depan kelas ia melihat anak pramuka yang akan ikut jambore dan paskib sedang latihan. Tapi ada yang mengusik perhatiannya. Netranya menangkap sosok yang di idolakan setiap siswi skamper. Dia Naufal aziz, kakak kelas 12 yang menjabat sebagai ketos.
Sebenarnya anak pramuka sama paskib itu latihan hampir setiap hari tapi jarang aja ada kak naufal. Maklum say soalnya si kak naufal kan sedang pkl jadi ya jarang ada waktu ke SMK.
Ratri yang memang sudah lama mengidolakan sang ketos memberanikan diri untuk mengirimkan sebuah menfess di akun menfess sekolah. Tapi ia menggunakan akun fake, nama palsu dan ia hanya menuliskan kalau penerimanya adalah kakak bantara yang jadi pemimpin.
6 hari setelahnya sekolahnya meraih juara 1 di jambore. Dan yang membuatnya tercengang adalah ternyata fakta kalau kakak bantara yang menjadi danton itu adjie.
Ratri sedikit kaget sebenarnya. tapi, entah kenapa ada rasa senang di hatinya. Kala melihat adjie yang memegang piala di depan.
Sorenya Ratri sedang menunggu jemputannya. Dia memutuskan menunggu di halte depan sekolah. Ratri duduk bersebelahan dengan Rayna kakak kelasnya. Rayna ini kakak osis pembimbingnya saat masa mpls.
"Kak Rain." Panggil Ratri.
Rayna menoleh untuk melihatnya."Belum pulang kak? " Tanya Ratri membuka suara.
"Belum aku nunggu pacarku"
"Owh, sebenarnya sempet pangling si soalnya aku suka lupa sama muka orang."
"Aku juga tak kira siapa kamu ki.”
"Itu pacarku.” ucap rayna menunjuk seseorang yang baru saja lewat eh malah keblabasan.
"Eh itu bayu adjie bukan sih." Ujar Ratri
"Tai bukan" Bantah Rayna.
"Eh mirip tau"
Rayna membuang muka
"Gak gak mirip" Bantahnya lagi"Sekilas mirip deh"
"Tak bilangin-" Rayna menjeda ucapannya
"-Adjie itu sepupuku."Kaget? Tentu saja Ratri sangat kaget dengan ucapan Rayna. Gak ada miripnya perasaan deh. Biasanya kan kalo punya hubungan keluarga itu bakal mirip iya kan? Tapi kok ini gak sama sekali ya.
"Dah aku pulang dulu da"
"Da-da hati-hati kak"
Flashback of
Sejak yang terjadi 4 hari lalu itu Ratri jadi terpikir dengan Bayu Adjie. Apalagi semenjak ia menemukan akun sosmed Adjie. Nama Adjie melekat dalam benaknya.
Menyudahi pikirannya yang tak fokus pada tugasnya dan malah memikirkan Adjie, Ratri beranjak ke dapur untuk membuat susu. Siapa tau setelah meminum susu milo kesukaannya dia jadi bersemangat dan lupa untuk memikirkan Adjie lagi.
Ratri menghela nafas berat besok hari selasa yang artinya besok masih pulang sore sekitar jam setengah 4. Kenapa hari tidak langsung jumat saja sih pikir Ratri.
Peraturan di sekolahnya itu senin-selasa pulang jam 4:25 , Rabu-kamis pulang jam 3:35 , lalu pada hari jum'at pulangnya jam 2.Bagaimana pren apakah kalian suka cerita ini?
Tapi sebelum kalian jawab aku mau nanya!!
Ada yang suka susu milo juga nggak?
Kalian ada yang jam pulang sekolahnya sama kayak Ratri gak?
Oke itu aja dari aku pamit undur diri
sekian Terima cintahhSee you next part all 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Lengkara
Teen FictionKatanya titik tertinggi mencintai seseorang itu dengan mengikhlaskannya. Tapi bagaimana jika kita dipaksa untuk mengikhlaskan tanpa pernah memiliki. Bahkan untuk sekedar saling mengenal pun tak pernah. Ini tentang aku yang mencintai tapi bukan ya...