-11

3.1K 282 15
                                    

-typo bertebaran
-tinggalkan kritik berbentuk saran
-don't repost
-just imagination

Mumpung ada mood bagus 🤭

[Happy reading]

🖤
𝓢𝓮𝓶𝓮𝓼𝓽𝓪
.
.
.

"Ssttt udah ya sayang, liat matanya bengkak"

"Adek jahat! Adek bentak-bentak mami sama daddy– hiks ad-adek pukul daddy– adek minta maaf mami hiks adek janji gak gitu lagi mami" Celoteh gallen sembari memeluk erat nathan sebagai bentuk perasaan menyesalnya. Entah untuk ke berapa kalinya kata maaf terus terucap dari bibirnya.

"Kita udah maafin adek, adek gak salah apa-apa sayang... Udah ya jangan nangis terus, kasian mata sama tenggorokannya pasti sakit"

Leon, gavin, angkasa dan geo hanya diam menatap ibu dan anak itu yang tengah saling memeluk. Saat bangun, gallen merasa apa yang telah di lakukannya hanya sebuah mimpi, tapi saat melihat kamarnya yang terasa lenggang karena sebagian banyak barang yang telah hilang dari tempatnya, akhirnya ia menyesali karena tidak bisa mengendalikan emosi dalam alam bawah sadarnya. Kondisinya yang tengah demam tinggi juga membuatnya mudah terpengaruh fikiran dan imajinasi buruk.

"Adek harus di hukum mami–hiks adek—"

"Hei... Udah ya– gak ada yang perlu di maafin dan harus di hukum, adek gak salah apa-apa" Ujar nathan kembali.
"Harusnya di sini yang minta maaf itu papa, bukan adek... Papa yang teledor dan gak bisa jaga adek dengan baik, papa gak ngerti perasaan adek... Maafin papa ya" Sambung nathan yang di tanggapi anggukan ribut dari gallen...

"Suatu hari, adek harus selalu cerita sama papa apa yang adek rasain, ada daddy, ada abang, ada asa dan teman-teman adek yang lain, kita selalu ada buat adek, oke" Gallen kembali mengangguki nasihat nathan...
"Papa khawatir... Papa takut, adek jangan kayak gitu lagi" Lanjutnya sembari mengelus dan mengecup pucuk kepala gallen....

"Maafin adek"

Dari sudut ruangan, di atas sofa. Geo hanya menatap kosong pemandangan di depannya. Sedikit menyesal karena datang ke tempat yang hanya bisa membuatnya merasa iri dan marah.

Pemandangan yang tidak pernah di rasakannya, jangankan sebuah pelukan dan kata-kata penenang, menanyakan kabarnya saja, geo rasa mustahil terjadi....

Drrtt drttt~

Getaran di dalam saku membuatnya tersadar dan merasa sedikit lega.

Samuel......

"Hm? "

"Mau di jemput sekarang? " Tanya samuel di sebrang sana.
"Gue di minimarket depan komplek rumah gavin, beli rokok" Lanjutnya...

Geo tidak langsung menjawab, ia menatap ke depan dimana seluruh mata menatapnya...

"Iya" Jawabya singkat. Mood-nya tiba-tiba anjlok.Mematikan telpon sepihak, geo lantas berdiri dari duduknya di bantu cane...

"Mau kemana? " Tanya leon lebih dulu bertanya.

"Pulang, udah hampir sore, saya pamit"

Perubahan sikap geo di rasakan mereka, senyum tipis yang di paksakan, mengalihkan tatapan saat berujar, dan terlihat sungkan....

"Gue anter—"

"Gak usah! Samuel di bawah" Potongnya cepat membuat gavin bungkam...

Merasa hening, geo kembali berpamitan hendak pergi. Tapi panggilan gallen menghentikan langkahnya...

"Ano" Suara serak gallen membuat geo berbalik, menatap gallen yang sudah melepaskan pelukan dengan nathan.
"Kamu gak nginep lagi? " Tanya gallen sesekali menarik ingusnya dan terseguk kecil, sisa menangis.

SEMESTA (𝘽𝙤𝙮𝙥𝙪𝙨𝙨𝙮 𝙊𝙣 𝙂𝙤𝙞𝙣𝙜) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang