-18

3.2K 313 28
                                    

-typo bertebaran
-tinggalkan kritik berbentuk saran
-don't repost
-just imagination

[Happy reading]

....
🍑
𝓢𝓮𝓶𝓮𝓼𝓽𝓪
.
.
.

Lima minggu berlalu, tidak terasa gallen mulai terbiasa dan tidak bertanya-tanya lagi tentang kepergian geo. Tapi bukan berarti ia tidak mengingat sosok itu, gallen hanya mencoba tidak terlalu berharap. Barang kali apa yang mereka ucapkan tentang geo benar, jika disini hanya gallen yang berharap lebih padanya.

Empat minggu lalu gallen sempat kembali demam, sehingga membuat orang rumah kembali khawatir dengan keadaannya.
Melihat bagaimana orang tua dan kakaknya khawatir, gallen menyadari jika ia terlalu berlebihan dalam menyikapi perasaannya, sehingga kesannya seperti gallen tidak bisa jatuh cinta lagi dengan sosok lain walau kenyataanya mungkin iya....

Gallen mulai mau kembali berbaur dan tertawa dengan teman dan keluarganya, meski jika di lihat dengan jelas ada kekosongan yang menginginkan sebuah pelengkap...

"Adek" Panggilan dari ambang pintu membuat gallen mengalihkan atensi dari buku tugasnya.

"Abang,... Adek kaget" Ujarnya sembari mengusap dada membuat gavin terkekeh....

"Serius banget belajarnya, sampe gak sadar ada kakaknya"

Gavin melangkah mendekat setelah menutup pintu, ia mengusap lembut rambut gallen selagi gallen kembali mengerjakan tugasnya.

Gavin menatap jam weker di meja belajar gallen yang menunjukan pukul 21:30, atensinya terpaku pada sebuah kotak kaca dengan dominasi warna kuning cerah di sebelah lampu belajar.
Gavin tahu adiknya itu tidak benar-benar lupa dengan geo, hanya mencoba terbiasa untuk tidak membuat kedua orang tuanya merasa cemas. Gavin yang pernah merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta, dan perasaan rindu yang gebu ketika jauh dari sosok yang kita cintai, itu cukup menyakitkan, rasanya sulit di deskripsikan dengan kata-kata.

Yang pasti, dadanya akan merasa sesak.

Cup

Gallen menoleh seketika saat gavin mengecup pucuk kepalanya....

"Mau ikut abang turun gak? " Mata rubah gallen berbinar mendengar kata 'turun' yang gavin maksud....

"Abang mau balapan? " Tanya gallen melupakan tugasnya.

"Iya,... Toh besok libur ini, sekalian nambah uang jajan adek" Gallen mengangguk semangat hingga rambutnya ikut bergerak lucu membuat gavin gemas.

"Asa ikut? " Tanya gallen yang mendapat anggukan dari gavin.
"Yes!! Adek ganti baju dulu ya" Semangat gallen beranjak dari duduknya...

"Double pake jaket sama celana panjang aja dek!!" Seru gavin mengingat anak itu hanya memakai piyama tidur berlengan pendek dan celana hanya sebatas paha.

"Iya!! " Balas gallen dari walk in closet....










....
🍑
𝓢𝓮𝓶𝓮𝓼𝓽𝓪
.
.
.

Gavin tersenyum di balik helm full face nya saat atensinya terjatuh pada dua kesayangannya yang tengah berteriak semangat untuk membakar jiwa pembalap gavin di atas aspal hitam....

Malam ini lawannya menaruhkan uang sebesar 85juta untuk kemenangan. Lumayan untuk tambahan jajan gallen dan angkasa di kantin nanti.

"ABANG!!! SEMANGAAATTTT!! " Teriakan gallen membuat teman-teman gavin yang duduk di sekitarnya menutup telinga.

"KAK GAVIN SEMANGATTT!!! NANTI ASA KASIH NENEN!! "

Beberapa teman Gavin tersedak ludahnya sendiri mendengar penuturan pacar dari boss mereka yang tidak memiliki saringan. Gavin hanya terkekeh dengan acungan jempol pada keduanya....

SEMESTA (𝘽𝙤𝙮𝙥𝙪𝙨𝙨𝙮 𝙊𝙣 𝙂𝙤𝙞𝙣𝙜) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang