-21

2.9K 347 77
                                    

-typo bertebaran
-tinggalkan kritik berbentuk saran
-don't repost
-just imagination
-sedikit area 🔞

[Happy reading]

....
🍑
𝓢𝓮𝓶𝓮𝓼𝓽𝓪
.
.
.

Gallen kembali merajuk, salahkan geo mengabaikan godaannya dengan alasan takut gavin marah.

Flashback

"Kalian ngapain? "

"Ssstt— kakak lagi bobo, lagi aku kasih nen"

Wajah geo tidak bisa untuk tidak menampakan wajah terkejutnya. Ia kembali menatap gallen yang kini sudah membuka tiga kancing kemejanya yang menampakan dua bulatan kecil dengan warna pink alami, yang geo yakin tidak pernah ada yang menyentuhnya.

"Ano mau nen? " Pertanyaan itu lagi. Geo ingin berteriak dengan lantang dan menjawab 'mau!' Tanpa sungkan.

Tapi masalahnya, ia tidak mungkin menyentuh gallen lebih dari sebatas ciuman, tanpa seizin dari orang tua dan kakaknya. Bisa habis nyawanya sebelum berperang.

Dengan gerakan cepat geo menutup kembali kemeja gallen dan mengancingkannya dengan tergesa. Wajahnya memerah hingga telinga...

"Kenapa di tutup!! Adek mau kasih nen! " Pekik gallen menahan tangan geo, yang tidak di gubris oleh sang empu.

"Jangan kayak gini, apalagi di depan orang lain len,... Lo gak tau apa yang orang lain fikirin tentang lo" Ucap geo menatap tepat pada mata gallen yang terdiam.

"Tapi adek kayak gini cuma sama kamu" Geo mengulas senyum tipis, ia mengelus pipi gallen lembut.

"Bagus kalo gue bisa nahan, gimana kalo enggak?"

"Ya terobos aja" Celetuk angkasa membuat gavin membuka matanya dan menatap angkasa datar.
"Hehe aku becanda doang kok" Kikuknya. Ia melepaskan putingnya dari bibir gavin, yang kemudian mendapat tarikan di pinggangnya, membuatnya semakin merapat dengan tubuh gavin.

"Ayo ano~ adek juga mau nenenin kamu" Rengek gallen. Ia memberontak saat geo mendekapnya dengan erat dan menyembunyikan wajah gallen di dadanya.

"Gak ada" Finalnya yang malah berakhir dengan kibaran berdera perang dingin yang gallen mulai...

Flashback off...

"Yakin lo, udah di bolehin pulang? " Tanya samuel kesekian kalinya pada geo yang sudah rapi dengan pakaian santai yang gavin berikan tadi pagi.

"Iya,.. Bokap asa bilang udah boleh pulang" Jawabnya meyakinkan samuel yang tampak khawatir.

Siang ini geo sudah di perbolehkan pulang, setelah menghabiskan cairan infus botol ke enam. Wajahnya sudah tidak sepucat kemarin, ia hanya perlu memulihkan energinya dengan makanan sehat dan teratur untuk mengembalikan lagi tubuh tegapnya yang terlihat sedikit kurus...

Geo duduk di tepi ranjang pesakit, ia menatap gallen yang duduk di sofa dengan keterdiamannya. Anak itu masih memilih diam meski geo sudah berusaha mengajaknya berbincang, respon singkat gallen membuatnya menyerah membujuk si manis.

Cklek!

"Pulang sekarang? " Tanya gavin yang baru masuk diikuti angkasa di belakangnya.

"Iya"

Gavin mengangguk dan beralih menatap gallen yang fokus dengan ponsel di tangannya. Ia berjalan mendekat dan menyodorkannya sebuah paper bag di hadapan gallen membuatnya mendongak bingung....

"Dari papa" Gallen meraih paper bag tersebut dan membukanya....
"Kata papa harus di makan bareng sama vano" Lanjut gavin membuat gallen mendongak dengan wajah datar.

SEMESTA (𝘽𝙤𝙮𝙥𝙪𝙨𝙨𝙮 𝙊𝙣 𝙂𝙤𝙞𝙣𝙜) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang