5. BANDUNG & HUJAN

853 81 35
                                    

kalo up dapet voment gak?

Warn!!
Frienship! not BL or semacamnya

-Toxic Area-

OOC

Happy Reading

   Orang bilang, hujan Bandung itu syahdu, damai, dan tenang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Orang bilang, hujan Bandung itu syahdu, damai, dan tenang. Bagai masuk ke dunia fantasi, merenung, dan menikmati kesendirian.

Fakta, hal itu memang benar adanya.

Seperti dua Insan yang tengah menikmati hujan sore disalah satu angkringan malam. Lebih tepatnya, Gentar dan Sopan sedang meneduh di angkringan Tok Abah.

Niat hati ingin melihat sunset namun hujan turun tanpa aba-aba.

Gentar dengan T-shirt oversize hitamnya tengah menghembuskan asap rokok yang baru saja Ia hisap, Sopan sendiri sibuk dengan ponsel Gentar karena bosan, tak lupa tubuhnya sudah terbalut Hoodie milik Gentar.

Sementara si pemilik angkringan sedang menata barang-barang, sebentar lagi malam tiba.

"Saha eta, dak?" tanya si Abah seraya duduk didepan Gentar dan Sopan.

"Kanyaah urang yeuh, Bah," kata Gentar sembari menepuk-nepuk bahu Sopan.

[kesayangan gua nih, Bah]

"Beurat kitu bahasa na," cibir Tok Abah, kemudian matanya beralih pada sosok yang bersandar pada bahu Gentar.

"Saha nami teh, Jang?"

[siapa namanya, Jang?] Jang diambil dari kata bujang yang artinya pemuda/anak laki-laki.

Sopan bingung Ia mendongak untuk menatap Gentar, meminta penjelasan dari bahasa Tok Abah.

Sopan itu bukan berasal dari Bandung. Ia asli Jakarta, lalu pindah ke Bandung saat usianya baru lima tahun, kemudian tinggal di Paris setelah lulus SMP.

"Nama lu," kata Gentar.

"Saya Sopan, Kek," Tok Abah mengangguk seraya tersenyum.

Hening..

Tok Abah kembali menata barang dagangnya, sementara dua Adam itu sibuk dengan kegiatan masing-masing.

"Udah reda, mau balik?" tanya Gentar tiba-tiba.

BANDUNGWhere stories live. Discover now