Kesunyian melanda mereka selama perjalanan menuju sebuah planet membawa perasaan yang bercampur aduk terlebih Boboiboy yang duduk menyendiri merenungi apa yang telah terjadi.Puk..!
Sebuah tepukan lembut menyadarkan nya dari lamunan, mata hazelnya menoleh menatap sayu pada pemuda bersurai pirang dengan iris sebiru lautan itu.
Naruto menghela kan napasnya memutuskan untuk menemani pemuda itu.
"Apa hal itu masih membayangi mu..? " Naruto bertanya namun bukannya menjawab Boboiboy semakin menenggelamkan wajahnya didalam lipatan tangan nya .
Yahh Naruto tahu bagaimana rasanya melihat mereka menghilang namun bukan kah ini konsekuensinya sama seperti Shinobi , mereka menanggung penderitaan dan hal kehilangan adalah hal wajar bagi para Shinobi namun Boboiboy berbeda meskipun mereka kerap kali mendapatkan bahaya namun untuk soal kehilangan itu benar-benar sedikit berbeda, mereka yang tidak pernah merasakan kehilangan tidak akan tahu seberapa berat namun Naruto tahu , dirinya sangat tahu dan mengerti karena hal itulah saat seperti ini dirinya mungkin akan berguna.
"Hei Boboiboy apakah kau tau kalau kehilangan itu adalah hal wajar..? "Ucap Naruto melirik kearah Boboiboy yang terlihat merespon itu.
"Bagi kami kehilangan adalah resiko dari jalan yang kami pilih,kematian, penderitaan dan bahkan kehancuran itu adalah resiko dari menjadi Shinobi dan mungkin ini berlaku juga pada mu sebagai pahlawan galaxy bahkan aku sendiri sudah menyaksikan berapa banyak nyawa yang telah melayang terlebih demi melindungi ku yang merupakan seorang Jinchuuriki yang waktu itu begitu diburu " mendengar cerita Naruto membuat Boboiboy tersentak , dirinya menoleh menatap tak percaya pada pemuda itu.
Mata hazel nya menyadari tatapan dari iris biru Naruto meredup,entah kenapa ia merasakan bagaimana beratnya kehidupan yang telah dilalui oleh pemuda itu.
"Bahkan disaat hari kelahiran ku saja kedua orang tua ku sudah berkorban, sedari aku kecil bahkan aku sudah menanggung dua nyawa ditangan ku , berjalan melewati hal yang sulit namun ketika kau bertekad terus lah menatap kedepan, acuhkan pikiran jahat mu dan jadikan itu acuan untukmu terus bertambah kuat " Naruto menoleh memegang pundak Boboiboy menatap tegas remaja itu, mata birunya terlihat membara dan tajam secara bersamaan.
"Ada satu hal yang penting yang harus kau percaya, hal penting yang akan menjadi penentu dirimu untuk melangkah "
"Apa itu, hal apa..? " tanya nya menatap Naruto.
"Dirimu..!!, percayalah kepada dirimu itu adalah hal pertama yang harus kau lakukan dan juga tekad untuk tidak menyerah..!!"
BoBoiBoy terdiam meresapi perkataan yang Naruto ucap kan padanya, apakah bisa tapi.... Semuanya.
Boboiboy menunduk meremas kedua lengan baju yang ia pakai memikirkan perkataan Naruto dan juga hal yang telah terjadi...
Naruto bisa merasakan bahagia keraguan yang tengah melingkupi remaja itu, ia tau dan mengerti namun baru saja ingin menepuk pucuk kepalanya sebuah alarm berbunyi ditambah suara panik yang lain membuat mereka segera berjalan keruang kendali namun yang mereka dapati adalah pesawat mereka dalam keadaan rusak ditambah salah satu mesin mati membuat mereka mendarat dengan keras kedalam sebuah rawa-rawa dengan cairan asam.
"Semuanya kita harus pergi dari sini..! " panik Boboiboy melihat cairan asam yang memasuki pesawat melalui kaca jendela yang pecah.
Pipi dan yang lainnya melompati puing-puing bagian pesawat dengan mudah menyisakan kapten Papa didalam rak makanan mau tak mau membuat Naruto melompat dan memberikan gulungan ninjanya.
"Apa maksud mu mengasikkan kertas gulungan ini oyy, bukannya menolong kebenaran malah beri kertas kosong" keluh papa Zola membuat Naruto menghelakan napas kesal nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOW TO GET HOME
FanfictionKarena menyelamatkan temannya membuat Naruto terdampar disebuah dimensi asing dan memulai awal dimana pertualangan penuh dengan bahaya dimulai bersama bocah bertopi dino dan teman-temannya hanya cerita yang tak sengaja terpikirkan setelah menonton...