join..?

123 18 6
                                    

Didalam keheningan sebuah ruangan gelap yang hanya menyisakan cahaya rembulan purnama memasuki dibalik celah jendela yang tak tertutupi apapun menyajikan pemandangan langit yang dipenuhi bintang bertaburan dengan sebuah bulan yang melengkapi keindahan ciptaan Tuhan.

Angin sepoi-sepoi berhembus pelan memainkan surai silver dari seorang pria yang terlihat menari dengan lembut mengikuti kemana angin itu berhembus.

Ditengah kesunyian itu matanya menatap kosong pada sebuah bingkai foto yang menampilkan foto dirinya bersama dengan tiga orang anak tengah tersenyum dan merengut diantara mereka .

Ia menghelakan napas sembari tangan putih berbalut sarung tangan mengelus pada seorang remaja dengan pakaian yang begitu mencolok dengan segala tingkah yang selalu diluar dugaan itu.

Mata obsidian menatap rembulan dan berkata dengan lirik "jika saja aku bisa menyelamatkan mu kau tidak akan pergi seperti ini"

"Naruto sudah setengah tahun kau menghilang bagaimana keadaan mu disana...? "

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

☆彡彡 🦊 ミミ☆

Pagi ini terasa begitu berat bagi remaja bersurai jabrik itu untuk melangkah keluar kamar nya, rasanya begitu banyak beban dipundak yang ia bawa begitu ochobot membangunkan nya untuk memulai aktivitas hariannya.

Layak nya membawa berton-ton beton Naruto, ya remaja yang kita kenal anti sekolah itu kini dengan gontai nye berjalan menuju meja makan sembari menyeret tas nya.

"Apa hari ini aku tidak sekolah saja hiks kakek.... Ijin kan aku tidak masuk sekolah ya aku merasa tidak bisa masuk-

"Sudah jangan banyak drama, habis kan sarapan mu dan berangkat bersama BoBoiBoy atau atok tidak akan memasak ramen lagi " ancam tok aba sembari memberi piring yang sudah berisi nasi untuk pemuda itu.

"Tidak jangan ramen-chan ku , baiklah aku sekolah, aku sekolah " rengek nya dengan airmata animenya membuat BoBoiBoy menghelakan napas dan mengucapkan slogan andalannya melihat drama dadakan pagi hari nya.

Terbaik

Begitu sarapan sudah selesai dan Naruto bersama dirinya pamit kepada tok Aba, Keduanya berjalan bersama menikmati pagi yang indah ini tak luput dari tatapan binar Naruto, pemuda itu selalu tersenyum begitu melihat jalan kota yang damai dan tenang.

"Aku jarang melihat ketenangan semasa didunia ku, dan suana ini benar-benar membuat ku senang" begitu yang ia ucapkan.
BoBoiBoy tak habis pikir bagaimana pemuda itu bertahan ditengah suasana begitu berbahaya sedari dirinya kecil sampai sekarang

Menghelakan napas ia lebih memilih untuk memikirkan keadaan selanjutnya setelah kejadian Reta'ka 1 bulan yang lalu , sekarang pikiran nya tidak hanya berfokus untuk melindungi elemental nya akan tetapi alam ini juga, ia sadar semakin kuat kuasa yang dirinya pegang semakin berat juga tanggung jawab yang harus dirinya embankan.

Masih banyak musuh-musuh yang bertebaran diluar sana, begitu kuat menanti nya, membuat dirinya memiliki segala resiko yang ia Terima dan juga saat dia melihat Naruto masih ada begitu banyak teka-teki yang belum ia pecah kan dari pemuda yang kini menjadi abang angkat nya ini.

Ditambah dengan keputusan itu, ia menghelakan napas sejenak merasakan sebuah tangan yang merangkul dirinya dan sebuah senyuman tampan dan lembut khas seorang kakak menyapanya.

HOW TO GET HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang