All Naruto's characters are belong to Masashi Kishimoto.
Warning: OOC, typo(s), crack couple(s), plot hole(s)!
.
.
.
"Sialan! Kalau begini, bagaimana bisa aku tidak terangsang dan menahan diri untuk memasukimu?!"
PLAK!!!
Hinata menampar dirinya sendiri. Kilasan momen semalam terlintas di kepalanya. Menoleh pada sisi lain ranjang yang sudah kosong, Hinata mengambil napas untuk menenangkan diri. Lalu, ia bangkit dan berjalan ke arah sofa.
'Aku pergi untuk meeting dengan client
Sarapannya sudah kutaruh di atas meja
Hanako akan kembali setelah makan siang'
Hinata menoleh usai membaca tulisan. Ditemukannya sepiring sandwich dan segelas jus. Hinata duduk untuk menyantap sarapannya yang sudah hampir disebut sebagai makan siang. Sambil mengunyah makanan, Hinata berpikir. Kemana ia akan pergi untuk mengisi waktu?
Selesai memakan sarapan dan berbenah, Hinata putuskan berkeliling hotel sambil menunggu Sasuke dan Hanako kembali. Mengitari lobi hotel, Hinata menemukan arena gym. Setelah melihat pantulan dirinya di kaca, Hinata mengesah karena ia memakai baju semalam. Dengan cepat Hinata berniat kembali ke kamar Sasuke. Sepertinya baju Hinata kurang cocok dipakai pergi berkeliling siang hari.
Elevator baru saja terbuka dan tertutup ketika Hinata hampir tiba di depannya. Karena terburu kembali naik, Hinata menunggu di depan elevator hingga seseorang tiba-tiba memanggilnya. "Hai, Nona!" Hinata menoleh, menemukan pria yang tadi baru keluar elevator berbalik dan menyapa dalam bahasa Inggris padanya.
"Kau terlihat cantik. Mau berkenalan? Namaku Menma."
Pria berambut gelap itu tersenyum lebar setelah menatap penampilannya. Senyuman cerah yang Hinata lupa pernah melihatnya di mana. Hinata menoleh ke kanan-kiri, mencari orang lain di sekitarnya.
"Kau bicara padaku?" Hinata menimpali dengan bahasa Inggris juga. Pria bernama Menma itu mengangguk dengan semangat. "Kau mengajakku berkenalan di lorong ini?"
"Tentu saja. Apa ada tempat lain yang lebih cocok?" Hinata mengernyit. Pria di depannya berjalan mendekat. "Oh... Atau kau mau berkenalan di kamarku?" goda Menma.
Hinata sedikit terbelalak. Ia menggeser tubuhnya. "Tidak, terima kasih." Hinata memalingkan tubuh, menatap elevator yang ia harap segera turun.
TING. Sepertinya doa Hinata terkabul. Pintu elevator terbuka. Dari dalamnya keluar beberapa turis yang bicara dalam bahasa yang Hinata tak mengerti. Keluarnya para turis sedikit mendistraksi Menma. Mengambil kesempatannya, Hinata segera masuk ke dalam elevator untuk kembali ke kamar Sasuke.
"Tunggu." Menma mencekal tangan Hinata. "Bisakah kau memberitahu namamu? Aku sudah memberitahu namaku, 'kan?"
"Aku tidak memintanya." Hinata menyentak, berusaha melepaskan tangannya dari cekalan Menma yang berusaha menahannya.
"Apa yang terjadi?" seseorang muncul dari balik Menma. Hinata lega melihatnya. "Hanako!" pegangan Menma terlepas. Kini Hinata yang menarik Hanako untuk berada di sisinya. Otaknya bekerja dengan cepat, Hanako balas menatap pria asing di depan pintu elevator. "Pria ini mengganggumu, sayang?" tanyanya dalam bahasa Inggris pada Hinata.
"Ck. Faggot." Menma pergi usai berdecak. Kepergian yang membuat Hinata menghela napas lega. "Terima kasih, Hanako. Kukira aku akan dibawa oleh pria asing."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumble Trouble [SasuHina X GaaHina]
FanfictionRating: M, 21+ | HINATA VS EVERYBODY Usia segini memang sedang gencar-gencarnya merasa kesepian. Darah muda yang haus perhatian. Sana-sini mencari kenalan. Kalau pada akhirnya hanya akan dilupakan, kenapa malah memulai sentuhan? "Hi, boleh kenalan?"...