BAB 4

3 2 0
                                    

“Aini, aku sangat bersyukur memilikimu di sisiku. Kamu adalah kekuatan dalam hidupku,” kata Qodir.

Aini tersenyum, “Aku juga, Qodir. Bersamamu, aku merasa bisa melakukan apa saja.”

Saat itu, Qodir mengambil keputusan untuk mengajak Aini berlibur ke pantai. Ia ingin mereka berdua menikmati waktu bersama, jauh dari kesibukan sehari-hari. Aini sangat senang dan langsung setuju. Mereka merencanakan perjalanan dengan antusias, menyiapkan segala yang dibutuhkan.

Saat tiba di pantai, keduanya merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Ombak laut yang berdebur dan suara angin membuat mereka merasa bebas. Mereka bermain di pasir, membuat istana pasir, dan mengumpulkan kerang. Di tengah kesenangan itu, Qodir mengajak Aini berjalan di tepi pantai.

“Aini, lihatlah langit yang indah. Ini seperti harapan kita, tidak terbatas,” ucap Qodir.

Aini menatap Qodir dengan penuh cinta. “Ya, dan aku ingin kita terus membangun impian kita, selamanya.”

Malam itu, di bawah cahaya bintang, Qodir mengungkapkan perasaannya. “Aini, aku ingin kita terus bersama selamanya. Aku ingin memiliki keluarga bersamamu.”

Aini terharu mendengar kata-kata Qodir. “Aku juga ingin itu, Qodir. Kamu adalah segalanya bagiku.”

Kembali ke desa, kehidupan mereka berjalan dengan lebih bermakna. Qodir dan Aini mulai merencanakan untuk memiliki anak. Mereka ingin membangun keluarga yang bahagia, seperti yang mereka impikan. Setiap malam, mereka berbincang tentang nama-nama untuk calon anak mereka dan bagaimana mereka ingin mendidiknya.

Beberapa bulan kemudian, Aini merasa ada yang berbeda. Setelah melakukan tes kehamilan, ia sangat bahagia mengetahui bahwa ia hamil. Ia segera memberitahukan Qodir, dan kegembiraan meluap-luap di hati mereka. Keduanya merasa ini adalah berkah terindah dalam hidup mereka.

Aini mengalami masa-masa kehamilan yang menyenangkan meskipun ada tantangan. Qodir selalu ada untuknya, membantu melakukan pekerjaan rumah dan menemani Aini ke dokter. Mereka bersama-sama merasakan setiap detak jantung bayi mereka dan mengantisipasi kehadiran si buah hati.

Ketika saatnya tiba, Aini melahirkan seorang bayi perempuan yang cantik. Mereka menamai putri mereka dengan nama Zara. Qodir dan Aini merasa seperti mereka telah mendapatkan segalanya. Kehadiran Zara membawa kebahagiaan yang tidak terbayangkan sebelumnya.

Cinta di ladang dan tokoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang