BAB 2

4 1 2
                                    

Qodir merasakan sakit di hatinya. "Aini, aku akan berjuang untuk kita. Aku akan buktikan bahwa aku bisa memberi yang terbaik untukmu," ucap Qodir dengan penuh semangat.

Mendengar kata-kata itu, Aini merasa harapan baru muncul dalam hatinya. Qodir mulai bekerja lebih keras di ladang. Ia mencari cara untuk meningkatkan hasil pertaniannya, belajar dari petani lain, dan bahkan mencoba teknik pertanian modern. Aini selalu berada di sampingnya, memberikan dukungan dan semangat saat Qodir merasa putus asa.

Waktu berlalu, dan Qodir berhasil mengembangkan usaha pertaniannya. Ia mulai menjual hasil panen di pasar dengan harga yang baik. Aini merasa bangga melihat usaha dan dedikasi Qodir. Suatu hari, Qodir mengajak Aini ke pasar untuk menunjukkan hasil kerjanya.

"Aini, lihat! Ini semua hasil jerih payahku," kata Qodir dengan senyum lebar.

Aini terharu. "Kamu luar biasa, Qodir! Aku selalu percaya padamu."

Namun, tantangan belum sepenuhnya berakhir. Keluarga Aini tetap bersikeras agar Aini menjalin hubungan dengan pemuda dari kota. Aini merasa terjebak antara cinta dan kewajiban. Ia memutuskan untuk berbicara dengan keluarganya.

"Mama, Papa, aku mencintai Qodir. Dia telah berjuang keras dan menunjukkan bahwa dia bisa memberi masa depan yang baik untuk kita semua," Aini berkata dengan tegas.

Keluarga Aini terdiam. Mereka melihat perubahan dalam diri Aini dan juga perkembangan Qodir. Setelah diskusi panjang, mereka akhirnya menyetujui hubungan Aini dan Qodir, dengan syarat Qodir harus terus bekerja keras dan membuktikan bahwa ia bisa membahagiakan Aini.

Mendapat restu dari keluarga Aini adalah momen paling membahagiakan bagi Qodir. Ia segera melamar Aini di taman tempat mereka pertama kali mengungkapkan perasaan. Dengan penuh harapan, Qodir memberikan cincin sederhana kepada Aini. "Aini, maukah kamu menjadi pendamping hidupku?"

Aini meneteskan air mata bahagia. "Ya, Qodir! Aku mau."

Keduanya bersatu dalam cinta yang tulus, saling mendukung dan berjuang bersama untuk masa depan yang lebih baik. Mereka membuktikan bahwa cinta sejati mampu mengatasi segala rintangan. Seiring berjalannya waktu, keduanya merencanakan pernikahan.

Hari pernikahan tiba, dan suasana di desa itu dipenuhi kebahagiaan. Keluarga, teman, dan tetangga berkumpul untuk merayakan cinta Qodir dan Aini. Di depan altar, mereka berjanji untuk saling mencintai dan mendukung satu sama lain dalam suka dan duka.

Setelah pernikahan, kehidupan baru dimulai bagi mereka. Qodir dan Aini bekerja sama dalam usaha pertanian, saling berbagi tugas dan tanggung jawab. Mereka membangun impian yang sudah lama mereka inginkan: sebuah rumah kecil yang nyaman dan kebun yang subur.

Cinta di ladang dan tokoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang