~Empat jiwa 11

5 2 0
                                    

Author pov

Pemeriksaan di selesai pada dokter menjahit agar kaki, tangan dan kepala korban menyatu lagi agar saat pemakaman mereka tidak sulit

"Maaf dari hasil pemeriksaan ada luka dibagikan kepala belakang korban dan luka pukulan di punggung korban yang aneh nya dari mana bisa kepala,kaki,dan tangan korban terpisah? Apakah kalian menemukan pisau di rumah korban?" Para polisi kebingungan mendengar itu bagaimana bisa kepala,kaki dan tangan terputus tanpa ada luka sayat? Permainan apa yang si pelaku lakukan sampai tidak ada jejak diri nya di sana?

"M-maaf buk maksut nya apa?" Tanya sang anak kebingungan dia hanya menatap kosong ruangan yang berisi ibu nya

"Maaf dek kami tidak menemukan pelakunya"
Ucap seorang polisi sambil mengelus kepala sang anak tersebut

°~°~°~°~°~°~°~°

Rumah besar berwarna putih dengan ada nya bendera kuning di depan dan tenda kematian
Seorang anak hanya melihat jasat sang ibu sedang di pakaikan kain kafan

"Dek cium ibu nya dulu untuk terakhirkali nya air mata nya jangan sampai menetes ya" ucap seorang wanita yaitu bibik nya, aisyah dan clarissa mencium tangan kaki dan dahi ibu nya dengan lembut sambil menahan air mata agar tidak keluar.

saat mereka berdua sudah mencium kain kafan itu menutup wajah ibu nya yang cantik "ma datang ke mimpi yah kasih tau orang yang sudah bikin mama terbunuh" ucap sang anak di angkat lah jenazah ibu nya tersebut lalu di sembayangkan lalu di mukabumikan.

°~°~°~°~°~°~°~°~°~°

Setelah acara pemakaman aisyah tidak melihat ayah nya dhanu, dan natasya kemana mereka? Aisyah tidak mau berfikir dia hanya ingin tidur dikamar nya " natasyaaa" suara wanita yang terdengar di telinga aisyah dia kebingungan suara siapa itu? Hawa di situ sangat dingin tidak ada siapa pun di sana hanya ada aisyah sendiri bulu kuduk nya berdiri

"S-siapa itu" aisyah menghadap kebelakang dan di kaget kan dengan sesosok arwah menyeram kan dan dia langsung berteriak dan membukuk kan badan
"Pargiii lahh!!" Ucap aisyah.

"AKU TIDAK AKAN PERGI SAMPAI ORANG YANG MEMBUNUH KU KETEMU!!!!!" Suara menyeramkan itu membuat aisyah ketakutan dan menangis sejadi-jadi.

tak lama hawa dingin disitu berubah menjadi hangat dan merasa tenang seseorang memeluk aisyah
"Sudah jangan takut ada aku aisyah" ucap vero sambil memeluk dan mengelus rambut aisyah halus dengan kasih sayang aisyah merasakan kenyamanan dan tak lama dia tertidur di pelukan vero.

vero yang melihat dia langsung menggendong wanita itu ke kamar
"Aisyah aku mencintai mu apakah kamu mau menjadi wanita ku hm" ucap vero sambil melihat wajah aisyah yang sedang terlelap, vero keluar kamar dan melihat rumah aisyah yang berantakan dan dia segera membersihkan nya.

Saat dia membersihkan di bawah meja tamu dia terkejut karna ada pisau pemotong daging disana punya siapa ini? Apakah pelaku membunuh korban nya pakai ini? Tapi bagaimana bisa tidak ada bekas luka sayatan di leher korban? Ini aneh vero langsung memfoto benda itu lalu dikirim ke pihak berwajib untuk di silidiki.

Empat JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang