Hari-hari berlalu, dan setiap pagi Elara terbangun dengan semangat baru. Dia memandang Arga yang sedang tidur di sampingnya, wajahnya damai dalam tidur. Ketika sinar matahari menyinari kamar mereka, Elara merasa bersyukur atas kesempatan kedua yang diberikan kepadanya. Tidak ada lagi kesalahan yang akan ia ulang. Dia bertekad untuk memperlakukan Arga dengan penuh kasih dan menghargai setiap momen yang mereka miliki.
Di suatu pagi, Elara terbangun lebih awal dan memutuskan untuk menyiapkan sarapan spesial untuk Arga. Saat Arga terbangun dan melihat hidangan yang disiapkan, dia merasakan kebahagiaan campur bingung. "Selamat pagi, sayang. Bagaimana tidurmu?" tanya Elara dengan senyuman lebar. Arga membuka mata, sedikit bingung dengan sikap Elara yang terlalu ceria. "Pagi, Elara. Tidurku baik-baik saja. Kenapa kamu terlihat begitu bahagia?" jawab Arga, menatap Elara dengan tatapan penasaran.
Elara tersenyum lebih lebar, merasakan hatinya berdebar. "Karena aku merasa bersyukur bisa bersamamu. Hari ini aku berencana untuk melakukan sesuatu yang spesial untuk kita," katanya, mengalihkan perhatian Arga dari kebingungan yang menyelimuti hatinya.
Selama beberapa minggu ke depan, setiap tindakan Elara semakin menunjukkan perubahan. Dia selalu memanjakan Arga dengan perhatian yang berlebih. Apakah itu memasak hidangan kesukaan Arga atau menyiapkan kejutan kecil, semuanya terasa baru dan berbeda. Arga merasa diizinkan untuk menikmati perhatian tersebut, tetapi di saat yang sama, ia tidak bisa mengabaikan rasa bingung yang terus menghantuinya. "Mengapa Elara bersikap seperti ini? Ada apa di balik semua ini?" pikirnya dalam hati.
Setiap kali Elara melakukan sesuatu yang manis, Arga merasakan campuran kebahagiaan dan keraguan. "Kamu baik sekali hari ini, Elara. Apakah ada sesuatu yang terjadi?" tanyanya di suatu malam, saat mereka duduk di sofa menonton film. Elara menoleh, mendapati ekspresi penuh perhatian di wajah Arga. "Hanya ingin memastikan kamu tahu betapa berartinya dirimu bagiku," jawab Elara, mengusap tangan Arga dengan lembut.
Arga tersenyum, tetapi hatinya masih ragu. "Tapi, kenapa semua ini terjadi? Bukankah kita sudah memiliki kehidupan yang baik sebelum semua ini?" tanyanya, mencoba mencari pemahaman di balik sikap Elara yang berlebihan.
Elara merasakan berat pertanyaan itu. Dia ingin menjelaskan semuanya, tetapi kata-kata itu terasa sulit untuk diungkapkan. "Aku tahu aku pernah melakukan kesalahan, dan aku berjanji untuk tidak mengulanginya. Kesempatan kedua ini sangat berarti bagiku," katanya pelan, namun nada suaranya penuh tekad.
Mendengar janji Elara, Arga merasakan harapan dan kekhawatiran bersamaan. Dia ingin percaya, tetapi bingung dengan perubahan mendadak yang terjadi. "Aku senang kamu ingin berubah, tetapi aku juga ingin kita saling terbuka," ujarnya, harapannya untuk mendapatkan kejujuran dari Elara menguat.
Elara mengangguk, berusaha untuk menegaskan komitmennya. "Aku berjanji, sayang. Kita akan melewati ini bersama-sama, dan aku akan memastikan kamu merasa dicintai setiap hari," katanya dengan penuh keyakinan.
Setelah malam itu, Arga berusaha untuk menerima sikap baru Elara. Namun, di dalam hatinya, pertanyaan terus menggelayuti. "Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa semua ini terasa seperti mimpi?" pikirnya, berusaha memahami dinamika baru dalam hubungan mereka.
Elara, di sisi lain, bertekad untuk membuat semuanya berjalan baik. Dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Setiap hari, dia menghabiskan waktu untuk membuat Arga merasa spesial, meskipun di dalam hati, dia tahu bahwa perjalanan untuk memperbaiki semua kesalahan tidak akan mudah.
Dengan penuh harapan, Elara terus berjuang untuk menciptakan cinta yang lebih baik, sementara Arga berusaha menavigasi kebingungannya dan menemukan cara untuk mempercayai perubahan yang terjadi di depan matanya. Dalam perjalanan ini, mereka berdua berusaha mencari kejelasan dan memahami apa artinya cinta dalam hidup mereka yang baru ini.
---
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance
Romansaku ga tau buat description story tapi ini cerita cewe dominan alias femdom! so jangan salpak plis🙏