Ke tujuh.

241 28 11
                                    

Taehyung tengah menemani Jimin di hari mari tidak melakukan apa-apa, ketika ponsel nya berdering. Taehyung tidak langsung menjawab telepon yang berdering untuk nya karena ia sedang dalam misi serius.

"Sudah berapa gummy bear yang masuk mulut mu itik nakal!" Geram taehyung menjauhkan se toples penuh jelly kenyal manis berwarna warni bentuk beruang. Demi Spongebob dan kaus kaki ajaib, Jimin masih harus diet ketat untuk persiapan album mendatang.

"Berikan selagi aku meminta baik baik Kim," ancam Jimin dengan mata seolah memancarkan sinar laser. Mau tak mau membuat taehyung meneguk ludah kasar. Pasalnya, sahabat sekaligus artis nya ini selalu punya cara kreatif untuk menyiksa dirinya.

Inilah malang nya nasib seorang manajer. Di satu sisi ia harus mengikuti perintah petinggi perusahaan mengenai sang artis. Di sisi lain ia harus susah payah dealing dengan sang artis yang tak jarang malah berbuat seenaknya.

Teruntuk kalian pemuda pemudi yang bercita-cita menjadi seorang manajer, lebih baik kubur dari sekarang impian itu. Percayalah, kalian mungkin akan bersyukur akan peringatan taehyung beberapa tahun ke depan.

"Jimin ahhh~~~ kau sudah buanyakkk sekali mengunyah jelly manis jahat ini, sekarang waktunya berhenti. Sesuatu yang berlebihan itu tidak baik."

Perut Jimin mual demi mendengar ucapan taehyung yang terdengar diperuntukkan anak-anak usia lima tahun. Dan apa pula wajah yang sok di imut imut kan begitu?

Plak!

Jimin serta Merta, suka rela melemparkan sendal rumahannya.

"Singkirkan wajah menggelikan itu! Dan bisakah kau buang saja ponsel mu itu!"

Jimin pergi dengan kaki menghentak hentak. Seolah dirinya sedang bermain akting sebagai monster Godzilla lepas. Sementara taehyung segera meraih ponsel setelah mengamankan toples gummy bear lain nya yang berhasil ia amankan dari jangkauan itik barbar.

"Halo, Kim taehyung jin hit entertainment disini," sapa taehyung kepada siapapun yang menelepon nya. Karena nomor yang tertera adalah nomor tidak di kenal, jadi taehyung perlu memastikan siapa yang kali ini menelepon nya.

Peran sebagai manajer Park Jimin sang diva nomor satu Korea, membuat ponsel taehyung hampir tidak berhenti berdering setiap hari. Entah dari perusahaan, dari rekan kerja bahkan tak jarang dari para fans fanatik Jimin.

"Selamat siang Kim taehyung ssi, saya jeon Jungkook."

Taehyung menjauhkan ponsel demi melihat deretan nomor yang tidak dikenal. Setelah nya menghembuskan nafas malas dengan mata memutar. Ada ada saja Sasaeng fans jaman sekarang. Dia kira kalau dia mengaku sebagai orang nomor satu Korea, taehyung akan percaya begitu?

"Ya, ya, apa ini jeon Jungkook tukang tambal sepeda? Atau jeon Jungkook penjaga kasir? Atau jeon Jungkook yang kemarin malam menginap di depan apartemen Jimin?!!"

"Ada orang yang menginap di depan apartemen Jimin? Berani sekali," balas suara itu dengan nada menahan marah. Seolah tak terima bila ada orang kurang ajar mengganggu Park Jimin.

Taehyung lagi lagi mendecih malas. Wah, penggemar gila satu ini boleh juga.

"Bukan kah itu kau, huh? Jeon Jungkook?"

"Tidak mungkin Kim ssi, saya sudah hampir seminggu terjebak di kantor istana."

Wah, belum menyerah juga dia. Taehyung membalas dengan ya, ya yang terdengar malas. Ia lalu duduk di sofa dan menyalakan televisi yang menayangkan berita terkini dari istana negara.

Terjadi demo besar-besaran dari para rakyat mengenai peraturan baru batas usia calon pekerja ditentukan oleh penerima kerja. Rakyat menilai hal itu mencakup diskriminasi kerja dan dapat berakibat ketidak sejahtera an ke depannya nanti.

Dan melihat para dewan pejabat yang tidak ada tindakan membatalkan peraturan tersebut, membuat para rakyat menuntut presiden mengeluarkan wewenangnya sebagai presiden untuk menolak peraturan tersebut.

"Yak!! Kim sialan taehyung!! Dimana kau sembunyikan gummy bear ku!!!" Jerit Jimin setelah tau toples lain gummy bear nya diamankan taehyung.

Taehyung segera beranjak untuk menyelamatkan diri ketika suara dengusan tawa terdengar dari seberang telpon.

"Apa yang lucu?" Tanya taehyung tersinggung. Dikira dirinya yang sedang jadi bulan bulanan itik pms itu suatu hiburan apa??

"Tidak, hanya saya baru tau bahwa Jimin menyukai gummy bear. Itu menggemaskan."

Wah orang ini pastilah seorang pujangga. Atau sudah hilang akal akibat pelet itik Park itu?

"Dimana???"

Taehyung segera tersadar begitu Jimin sudah di hadapannya. Memelototi dirinya dengan mata yang sok dibuat seram padahal tidak sedikitpun. Yang ada seperti orang menahan buang gas. Taehyung menahan segala keinginan untuk tertawa atau dirinya akan berubah jadi karung samsak Park Jimin.

"Diam dulu, ini telepon penting," bisik taehyung seolah sedang menerima telepon pekerjaan. Hanya inilah cara ia selamat dari amukan Jimin walau sesaat.

"Bisa saya berbicara dengan Jimin? Saya sedang sangat membutuhkan itu."

"Kau ini siapa? Seenaknya minta begitu?"

"Saya sudah perkenalkan diri sebelumnya, saya jeon Jungkook."

"Kau pikir aku percaya? Kalau kau orang itu, maka aku adalah idola papan atas V!"

Jimin memincing kan mata dengan tangan bersidekap. Taehyung berbicara mengenai bisnis? Tidak mungkin ia sekurang ajar itu.

"Siapa?"

"Tidak perlu, hanya salah satu penggemar gila mu."

"Yang semalam di depan apartemen? Kau belum mengurus nya?!" Murka Jimin kembali naik. Hei, mendapati orang asing di depan apartemen mu bersembunyi itu menyeramkan tau.

"Aku sudah melaporkan pada jin Hyung juga polisi, mereka pasti sudah-"

"Jadi itu benar? Ada orang menguntit Jimin?" Suara orang itu terdengar sangat khawatir sampai memotong ucapan taehyung pada Jimin. Taehyung menahan kesal.

"Ya! Kau ini kurang kerjaan ya. Sudah aku tutup!"

"Tidak, jangan! Izinkan saya berbicara dengan Jimin sebentar. Hanya sepuluh menit."

"Semenit pun tidak akan kuberi."

"Lima menit, saya berjanji, tidak kurang tidak lebih."

"Kau mengerti bahasa manusia kan? Tidak ya tidak!"

"... Sampai saat ini presiden mengurung diri di kantor istana. Para pegawai istana menjelaskan, bahwa presiden perlu waktu untuk memberi putusan."

Sekilas laporan berita menangkap perhatian taehyung. Presiden di kantor istana? Sama persis dengan yang dikatakan orang ini. Ah, pasti kebetulan. Orang ini pasti juga mengikuti berita ini hingga tau, batin taehyung menenangkan dari kemungkinan yang ia sangkal.

"Saya benar benar jeon Jungkook," kata orang itu lagi menekankan.

Taehyung hendak menjawab dan memutuskan telepon ketika pembawa berita siaran langsung dari istana negara memberi laporan,

"Sekarang ini, terlihat presiden jeon Jungkook melambai melalui jendela kantor istana. Beliau seperti berusaha menenangkan para pendemo untuk tetap kondusif. Beliau terlihat tengah menelepon seseorang -"

Mati aku, ucap pasrah taehyung dalam hati. Taehyung menelan Saliva yang terasa berat di kerongkongan.

"Halo, apa anda jeon Jungkook presiden Korea selatan?"

"Benar, senang anda mengenali saya Kim ssi, pasti anda melihat lambaian saya barusan."

Sialan! Orang ini bahkan mengancam terang terangan. Kalau sudah begini, bagaimana nasib Kim taehyung.

Apa seorang presiden akan tetap membiarkan dirinya hidup setelah semua tingkah kurang ajar nya tadi?

Berapa lama hukuman pidana yang harus taehyung tanggung setelah ini?

...

A/n : mari sejenak kita menundukkan kepala kita untuk keselamatan Kim taehyung, berdoa mulai.




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Desire.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang