"Seonsaengnim ingin kami menyerah pada Kookie?" Tanya Jimin dengan dahi berkerut. Tangannya yang mencengkeram jas putih dokter Nam terlihat bergetar.
"Aku akan menganggap bahwa aku tidak pernah mendengar apa-apa dari Seonsaengnim. Seonsaengnim tidak berhak bicara seperti itu pada keluarga kami. Sampai kapanpun juga, kami tidak akan pernah menyerah. Jika Seonsaengnim tidak ingin merawat Kookie di sini, kami akan membawanya ke luar negeri."
"Joesonghabnida... Saya tidak bermaksud..."
"Jin, kau sudah konfirmasi dengan Dr. Smith bukan?" Tanya Seung Heon pada Seokjin.
"Ye, Appa. Jika Appa ingin memindahkan Kookie, aku akan mengurus semuanya. Dr. Smith akan mengatur keperluan Kookie di sana." Jawab Seokjin. Laki-laki berusia 50 tahun itu mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Kalau begitu, kamu urus semuanya, Jin. Kita akan memindahkan Kookie ke Rumah sakit yang ada di Houston." Ucap Seung Heon. Seokjin segera menuju ke ruangan kepala rumah sakit demi membahas pemindahan Jungkook ke rumah sakit lain.
"Houston... Seolma! Keun-abeoji akan mengirim Kookie ke MD Anderson?" Tanya Taehyung dengan mata yang berbinar. Seung Heon mengangguk.
"Pusat Kanker MD Anderson adalah rumah sakit kanker nomor satu di Amerika Serikat dan merupakan salah satu dari tiga Pusat Kanker Komprehensif terkemuka di dunia."
"Geundae ... Pengobatan di rumah sakit itu akan membutuhkan dana yang sangat besar, Keun-abeoji." Ucap Namjoon dengan khawatir.
"Uang bisa dicari lagi, Joon. Geundae, Kookie... Kookie tidak akan ada yang bisa menggantikannya." Ucap Ji Hye dengan mata berkaca-kaca.
"Keun-eommeoni..."
"Aku dan Appa akan bekerja keras agar bisa menghasilkan lebih banyak uang. Demi kesembuhan Kookie, kami semua akan melakukan apapun. Selama ini Kookie selalu berjuang keras agar keluarga kami tetap utuh, jadi aku akan berjuang sekuat tenagaku demi kesembuhan Kookie." Ucap Jimin dengan sungguh-sungguh. Ji Hye memeluk putra keduanya itu dengan erat.
"Gwaenchana, Keun-abeoji. Aku pasti akan membantu. Aku juga akan berusaha keras untuk menghasilkan banyak uang agar bisa membantu Keun-abeoji membiayai pengobatan Kookie." Janji Taehyung dengan penuh semangat.
"Karena Tae sudah berbicara seperti itu, aku juga akan membantu." Ucapan Namjoon lembut.
Seung Heon tersenyum. Ia tersentuh akan kesungguhan kemenakannya yang ingin membantu.
Setelah semuanya sudah diurus, Seokjin dan Ji Hye membawa Jungkook ke Texas untuk menjalani pengobatan di bawah naungan Dokter Smith. Sehun diminta ikut serta karena Seokjin tahu adik bungsunya akan mencari pemuda itu saat ia sadar.
****
Dua tahun kemudian...
Seung Heon berusaha keras bekerja di kantor menggantikan Jungkook yang absen karena pengobatan. Awalnya, banyak tuduhan miring yang didengar laki-laki itu karena ketidakhadiran sang putra. Tapi berkat usahanya, akhirnya rumor-rumor itu akhirnya perlahan mulai menghilang.
"Hoejangnim, ini berkas-berkas yang harus Hoejangnim tandatangani."
Seung Heon memperhatikan tumpukan berkas-berkas di atas meja yang baru saja dibawa oleh sekertaris Han. Ia menghela napas dan mulai mempelajari berkas-berkas yang ada. Jika proposal yang ada sudah bagus dan terlihat baik, ia langsung menandatangi. Jika belum, maka ia akan menumpuknya di sebelah kiri.
Tiba-tiba ponsel milik Seung Heon yang ada dia tas meja bergetar. Ada panggilan dari nomor luar negeri. Ia segera menerima panggilan itu.
"Yeoboseyo..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyeongje
FanfictionKetika seorang Kim Jungkook tidak punya pilihan! Hubungan Jungkook dengan kedua kakaknya bisa dibilang cukup baik. Baik Seokjin maupun Jimin, keduanya begitu menyayangi dirinya. Hanya saja ... menyaksikan kebencian antara si sulung dan kakak keduany...