3. kamu ❓

341 44 5
                                    

Maaf gaes ada kesalahan sebetulnya Afan anggil bokapnya dengan sebutan Ayahnya.

Jadi mulai sekarang Afan panggil bokapnya dengan sebutan Ayahnya 🙏🙏



*happy reading*
.
.
.
.
.
.
.

Semua sudah ada dilapangan basket bersiap untung bertanding. Penentuan pemenang

"Ingat ya kita harus menang" ujar Adam ke Rakha

"Santai aja kali bro" Noah yang mendengar itu

"Gua gak bisa santai urusan ini. Pokok nya kita harus menang titik" ujar Adam

"Kalau Gibran yang main pasti menang" suara Rakha terdengar oleh semuanya

"Loo gak boleh mellow gitu. Loo harus menang loo buktiin kalau loo itu emang abangnya Gibran" Al

Al yang tidak tanding karena beda jurusan

"Gibran lagi Gibran lagi. Capek gua sama namanya Gibran" ujar Adam

"Heh" Noah yang menyenggol Adam

"Hehehhe sorry bukan maksut gua gitu" Adam yang tanpa bersalah

Adam juga tau cerita Gibran dari teman-teman nya. Karena Rakha selalu sedih. Adam kepo dan sekarang dia tau

"Udah mulai" Noah

"Kita tos dulu"

"KEDOKTERAN" teriak Adam yang bersemangat

"SUKSESSSS" teriak mahasiswa itu

Semua ketengah lapangan

"Mana anak teknik" Adit (anak kedokteran yang ikut tanding)

"Tunggu. Ituuuu mereka" ujar Adam

Afan dan lainnya memasuki lapangan semua terdiam Al. Kevin. Mala yang ada dipinggir lapangan hanya terdiam melihat Affan

Afan berhadapan dengan Rakha. Rakha sama sekali tidak berkedip. Napasnya seakan-akan mau habis

Afan tersenyum miring ke Rakha

"Ini yang kata loo jago itu Dam. Lumayan" ucap Afan sambil melijat Rakha

"Gib-gibran" Rakha langsung memeluk Afan

Afan dan lainnya sontak kaget bukan main. Noah yang paham dia menetiskan air matanya

Seisi lapangan dibuat kaget yang di lakukan oleh Rakha yang tiba-tiba memeluk

Al dan lainnya langsung menghampiri mereka.

Wayah afan sangat mirip dengan Gibran yang telah tiada. Memori kembali lagi di benak mereka

Adam yang melihat itu langsung memisahkan Rakha agar tidak memeluk kembaran nya

"Lo apa-apa sih, ngapain peluk" Adam yang memisahkan

"Gib. Ini beneran eloo" Al yang menyentuh Gibran.

Aku Dan Waktu 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang