🌜 04 🌛

74 27 35
                                    

# REWRITE THE MOON

.
.
.

Drap
Drap
Drap

Padahal sudah cukup jauh dari restoran, tapi Sohyun masih berlari dengan terus menarik tangan Seokjin.

Namun secara tiba-tiba Seokjin menghempaskan tangan Sohyun yang masih setia menari tangannya. Otomatis pelarian mereka pun terhenti.

Sohyun berhenti berlari, mengatur nafasnya yang tersengal akibat rasa takut dan lelah ia rasakan secara bersamaan.

Tanpa memperdulikan ekspresi Seokjin yang menahan emosi, Sohyun malah berbalik badan untuk memastikan kalau tidak ada satupun orang suruhan Luke yang mengikuti nya.

Sebenarnya mereka memang tidak melihat keberadaan nya di restoran tadi, itu hanya sugesti liarnya yang terlalu takut.

"Ya!"

Sohyun menoleh, meringis kecil saat menyadari raut wajah Seokjin yang berubah keruh.

"Kau bilang kalau hari ini tidak akan mengacau. Tapi tadi apa? Kau tidak lihat kalau aku masih menikmati makanan ku?"

Sohyun menelan ludahnya berat, "Uhm.. ya-maaf deh. Tapi tadi aku benar-benar sedang terdesak. Aku janji, lain kali aku tidak akan mengulangi nya lagi."

Seokjin memutar bola mata malas, lagi-lagi alasan tak masuk akal yang Seokjin dengar seperti kemarin. Sebenarnya Seokjin penasaran apa alasan yang membuat Sohyun bertingkah aneh.

Tapi gengsi nya Seokjin yang besar, membuat dia tidak perduli dan mengurungkan niatnya untuk bertanya.

Toh, apapun alasannya, Sohyun tetap mengacaukan semua rencana liburannya selama di sini. Bahkan dari hari pertama, setelah Seokjin menginjakkan kaki di bandara.

"Sudahlah! Lebih baik sekarang kau pergi ke tujuan mu, dan aku ke tujuan ku! Anggap saja kita tidak pernah kenal satu sama lain sebelumnya!"

Setelah berkata demikian, Seokjin melengos pergi meninggalkan Sohyun dengan keresahan seiring dengan rasa takut. Sohyun takut kalau lagi-lagi ia bertemu dengan Luke atau mungkin orang orang suruhannya.

Sohyun beralih menatap punggung Seokjin yang mulai menjauh. Dan sebelum menghilang dari pandangannya, Sohyun bergegas mengejar Seokjin untuk kembali mengambil hati nya.

Bagaimana pun caranya, Sohyun harus berhasil membuat Seokjin memaafkan nya. Tidak apa deh, jika ujung-ujungnya dia malah kembali menjadi pesuruh.

Asalkan Sohyun bisa lolos dari jangkauan Luke. Sebenarnya Sohyun juga tidak yakin kalau dengan menggunakan Seokjin ia bisa lolos.

Tapi paling tidak, Sohyun tidak sendiri jika berhadapan dengan Luke nanti.

---xxx---

Sohyun mendesah berat entah untuk keberapa kalinya dalam satu waktu. Di depan sana ada Seokjin yang terus berjalan tanpa memperdulikan kehadiran nya.

Sohyun ibarat makhluk yang tak kasat mata bagi Seokjin.

“Whoa.. spot itu sangat bagus! Kau mau ku potret?” Sohyun menawarkan sambil memperagakan seperti sedang memotret menggunakan tangannya.

Alih-alih menanggapi, Seokjin hanya melirik sekilas. Tingkahnya yang acuh tak acuh cukup membuat Sohyun kesal dan hampir meledak jika dia tidak ingat rencana awalnya.

Omo!” heboh Sohyun sambil menutup mulutnya dengan kedua tangan takjub.

Seruan Sohyun tersebut sukses membuat Seokjin mengalihkan pandangan dengan ekspresi penasaran.

REWRITE THE MOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang