Jangan lupa follow,vote,komen ya
( komen disetiap paragraf )
Happy reading
• • •
Malam ini Nia sedang membaca Novel yang belum lama ia beli beberapa hari yang lalu bersama Devano. Merasa bosan sudah dua jam lebih membaca Novel itu Nia menandai bacaan terakhirnya lalu menyimpan kembali di tempat khusus Novel yang bertulisan Fiksi Remaja.
Tiba-tiba saja perutnya berbunyi, Sepertinya cacing didalam perut Nia meminta makan. Nia berjalan menuruni anak tangga dan menuju dapur. Namun sesampainya disana makanan sudah habis.
Bi Asih yang berniat untuk ke kamar mandi pandangannya tak sengaja melihat majikannya. "non Nia laper ya? Aduh non. Maafin Bibi ya. Bibi nggak tau kalo non mau makan malem. Biasa jarang makan malem jadi Bibi nggak masak lagi."
"non duduk dulu gih, Bibi mau masakin dulu. Non Nia tunggu di—" belum Bi Asih menyelesaikan ucapannya gadis itu lebih dulu menggeleng cepat.
"nggak usah Bi, Biar Nia makan diluar aja bareng abang. Bibi pasti capek kan," ujarnya membuat Bi Asih sedikit terharu. Bi Asih bersyukur mempunyai majikan yang pengertian seperti Devano dan Nia. Hingga Bi Asih tidak tau lagi ingin membalas kebaikan mereka bagaimana.
"serius non?" tanya Bibi memastikan. Nia mengangguk.
"Bibi istirahat gih. Besok kan kerja lagi, tapi Nia boleh minta sesuatu nggak sama Bibi?"
"boleh banget atuh non. Asalkan nggak aneh-aneh permintaannya," gadis itu membisikkan sesuatu kepada Bi Asih.
Bi Asih terkekeh. "bisa aja. Pasti Bibi akan buat kan spesies mau untuk non Nia." Nia tertawa mendengarnya.
"special Bi."
Bi Asih menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "nah iya itu maksud Bibi,"
Tak lama suara motor terdengar. Gadis itu sudah tau siapa yang datang.
"ya udah Bi, Nia bukain pintu dulu ya." Bibi mengangguk, lalu memasuki kamar nya. Kini tersisa lah Nia seorang diri.Ceklek...
"inget rumah?" sindirnya saat melihat kedatangan Devano yang baru saja pulang dari Basecamp. Devano menghela napas pelan, kemudian lelaki itu mengangkat tubuh mungil adiknya seperti karung, membuat si korban berteriak.
"ABANG JANGAN MULAI! TURUNIN NGGAK?!"
"gue nya yang nggak mau Alnia."
Tanpa disadari Bi Asih memperhatikan mereka dengan tatapan sendu. "kalian hebat! Di saat orang tua kalian nggak ada. Kalia. Masih bisa tertawa bersama."
• • •
Sejak tadi Devano membawa Ni ke kamar, keduanya tiduran di kasur tidak membahas apapun itu. Nia yang bosan dengan situasi sekarang ini mencoba mencair kan suasana.
"EKHEM!!!!"
Devano masih tidak paham. Malahan ia asik bermain ponsel. "ABANG IHH!!"
"apa?"
"abang punya cewek nggak? Atau mantan gitu?"
"ngapain lo nanya begituan?"
"jawab!"
"gue nggak pernah pacaran," Nia dibuat terkejut mendengar jawaban sang abang.
"serius? Berarti abang homo donggg!!" pekiknya.
"gila ya 'lo? Gue masih sehat." gadis itu hanya ber-oh ria saja.
"bang, laperrr..." Devano mematikan ponselnya lalu menyentil pelan dahi adiknya. Kenapa gadis ini tidak bilang daritadi,
"kebiasaan lo. Cepet ganti baju, kita cari makan."
"AZEKK!!!! Makan diluar sama abang yuhuuuu slebewww~" girang nya lalu ngacir begitu saja.
Seperti yang dikatakan Devano tadi bahwa mereka akan makan di luar.
"mau makan apa?" tanya Devano disela-sela perjalanannya."terserah," ini nih jawaban yang paling Devano benci. Tidak bisa kah jawabnya yang lain selain terserah? Kenapa harus TERSERAH! Dan kenapa tidak ada yang bikin restoran dengan nama terserah?
Devano menghela napas panjang. "okeh! Nasi goreng gimana?" jangan bilang TERSERAH lagi!
"terserah abang aja," NAH KAN?! Baru juga apa?
"lo nggak ada jawaban yang lain selain terserah gitu?"
"ada."
"apa?"
"KATA-KATANYA DONG KAK GEM!!!"
• • •
"kok kesini?" tanya gadis itu disaat Devano berhenti di pedagang Nasi goreng.
"tadi kata lo TERSERAH Alnia. Mau lo apa si?"
"lah iya ya? Ya udah ayok turun," kemudian mereka turun dan memilih tempat untuk mereka makan.
"pabot!!! Nasi goreng nya dua sama es teh manisnya dua ya?" kata Nia.
"ASYIAK neng!"
Sementara Devano, lelaki itu berdecak kesal. Pasalnya dari banyaknya tempat makan disitu kenapa harus yang dekat dengan kolam ikan? Mana sampingnya ada bubur kucing lagi:)
"kenapa harus disini si Al?"
"abang, ikannya kasian nggak ada yang ngajak ngobrol. Lagian kenapa si? Kalo nggak mau pindah aja sana."
Dibilang benar tapi salah. Dibilang salah ya tetap SALAH dong!!!Tak lama pesanan mereka datang, "ini dek pesanannya. Btw pacarnya cantik pisan."
Ah, bisa aja abang nasi gorengnya. Gadis itu ingin kayang rasanya.
"bukan bang, dia adek saya."
~~~
Akhirnya update jugaWkwk yang sabar ya A'a epan 🤩😍😘
80 vote + 25 komen
![](https://img.wattpad.com/cover/376681357-288-k17016.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Brother(on Going)
Roman pour Adolescents[ UPDATE SESUAI TARGET! ] gosah mandang angka kalo baca! Situ mau liat jumlah bacanya apa isinya sayang? Usahakan follow,vote,and komen.hargai karya orang! PLAGIAT HARAP MENJAUH DARI LAPAK SAYA! -HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH UUD! Copyright©2025 by.asq...