Aldevano (hiatus)

BAB-4.ADA AJA GEBRAKKANNYA

Jangan lupa follow,vote,komen ya

( komen disetiap paragraf )

Happy Reading

• • •

"lo yakin mau sekolah?" tanya Devano, lelaki itu hanya takut jika adiknya kenapa-napa. Gadis yang sedang memakan permen kaki itu mengangguk mantap. "AMAN SENTOSA bang!"

"yaudah gc naik. Pegangan!, nanti lo jatoh."

"iya-iya, bawel banget si abangnya Nia."

"gue bawel karna gue sayang sama lo." kemudian Devano menyalakan mesinnya lalu mulai menjalankan motor ninjanya.

Udara pagi hari masih sejuk, karna belum terlalu banyak asap motor. Keduanya sama sekali tidak mengobrol sepanjang jalan, toh juga apa yang ingin dibicarakan?

Sesampainya mereka disana, kaum hawa pada berteriak heboh. Walaupun mereka sudah sering melihat keduanya berangkat bareng. Namun tetap saja. Ck, intinya gitu lah.

"kak? Kit heart guweh."

"enak banget si jadi tuh cewek."

"siapanya Devano si?"

"nggak tau juga gue njirr, identitas nya kek di sembunyiin gitu lho."

"masa si?"

"nggak tau juga gue, intinya gitu lah."

"jantung gue mendadak minta konser woyyy!!!!"

Begitu lah teriakan yang riweh, tanpa disadari, ada seseorang yang sedang menatap kedatangan mereka sedari tadi. Tangannya mengepal kuat.

Kali ini lo boleh seneng dulu. Tapi nanti jangan harap!

• • •

"ALNIA!!!" teriakan yang sangat familiar membuat Nia yang tadinya sibuk berkutat dengan buku-bukunya kini terhenti ketika melihat sosok orangvyang sudah lama ia tidak lihat. Dia Amara.

"AMARA!!!!" keduanya saling berpelukan dengan erat, bagaikan orang yang sudah lama tidak bertemu. Padahal hanya beberapa hari doang:)

Amara melepaskan pelukannya lalu menatap gadis di depannya. "lo kemana aja si? Gue kangen banget sama lo."

"aku sakit Ra."

"sakit apa?"

"Amara kepo ihhh..." ledek Nia sembari menoel hidung Amara. Sedangkan Amara. Cewek itu hanya memutar bola matanya malas. Namun ia tidak mempermasalah kan hal itu. Karna menurutnya itu bisa saja pribadi bukan?

Amara mengeluarkan ponselnya, lalu bermain game offline sebentar yang baru saja ia dowloand. Sebenarnya Amara tidak terlalu suka dengan Game-Game begituan, namun karna ini hasil rekomendasi dari Fajri yang katanya seru banget.

Karna Amara orangnya tuh kepoan dan rasa penasarannya supee tinggi, jadi ia dowloand dehhh. "Amara..."
Panggil Nia, sesekali Amara hanya berdehem saja.